Multikolinearitas Analisis dan Uji Hipotesis 1. Uji Normalitas

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai dari residual dengan seluruh variabel bebas. Berikut ini hasil dari uji Rank Spearman : Tabel 4.15 : Hasil Korelasi Rank Spearman No. Variabel Bebas Koefisien Korelasi Rank Spearman Tingkat signifikan 1. 2. 3. 4. Keterlibatan pemakai X 1 Kemampuan teknik personal X 2 Dukungan manajemen puncak X 3 Keberadaan program pelatihan dan pendidikan X 4 0,078 0,092 -0,055 -0,188 0,666 0,612 0,980 0,295 Sumber : Lampiran J Berdasarkan tabel di atas dapat ditunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman pada variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem X 1 , kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi X 2 , dukungan manajemen puncak X 3 , program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 memiliki tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 sig 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas dengan residual tidak terjadi heteroskedastisitas atau model regresi linier berganda yang dihasilkan bebas dari heteroskedastisitas.

4.3.4. Uji Hipotesis

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang digunakan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem X 1 , kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi X 2 , dukungan manajemen puncak X 3 , program pelatihan dan pendidikan pemakai X 4 Tabel 4.16 : Nilai F terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Y. Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut : hitung F Sig-F hitung R = 15,331 2 = 0,000 = 0,687 Sumber : Lampiran I Hasil uji F di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung yang dihasilkan sebesar 15,331 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari 5 sig 5 maka H ditolak dan H 1 Nilai koefisien determinasi R diterima, berarti model regresi yang dihasilkan adalah cocok digunakan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sehingga hipotesis ke-1 “diduga faktor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja sistem informasi akuntansi software mySAP pada PT. Pertamina Persero UPms V Surabaya” teruji kebenarannya. 2 yang dihasilkan dalam penelitian ini sebesar 0,687 menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai X 1 , kemampuan teknik personal X 2 , dukungan manajemen puncak X 3 , keberadaan program pelatihan dan pendidikan X 4 mampu mempengaruhi kinerja