personal Sistem Informasi Akuntansi dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi
3. Dukungan Manajemen Puncak
Adalah semakin besar dukungan yang diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi dikarenakan
adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian Sistem Informasi
Akuntansi dengan kinerja Sistem Informasi Akuntansi 4.
Program Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai
Adalah kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih tinggi apabila program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan
2.2.5. Software mySAP
Merupakan sistem informasi berbasis ERP Enterprise Resource
Planning yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa
yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di
perusahaan bersangkutan. ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning MRP II dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari
Material Requirement Planning MRP yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur,
logistik, distribusi, persediaan inventory, pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Sistem ini akan membantu mengontrol aktivitas
bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,
manajemen kualitas dan sumber daya manusia. Enterprise Resource Planning ERP didefinisikan sebagai perangkat untuk mengintegrasikan
semua data dan proses suatu organisasi menjadi sistem tunggal. Sistem ini menggunakan perangkat komputer untuk mencapai keterpaduan. Ramuan
kunci suatu sistem ERP adalah penggunaan sebuah database untuk menyimpan data untuk beragam modul sistem. Software ERP versi
mySAP ini ditemukan oleh lima orang insinyur mantan pekerja IBM, yaitu : Dietmar Hopp, Hans-Werner Hector, Hasso Plattner, Klaus Tschira, dan
Claus Wellenreuther.
2.2.6. Pengaruh Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan Sistem Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Pada Theory of Reasoned Action TRA yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen 1975. Teori ini mengatakan bahwa seseorang akan
menggunakan komputer jika dia dapat melihat adanya manfaat hasil positif dari penggunaan komputer tersebut Rifa dan Gudono, 1999.
Keterlibatan pemakai yang sering akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi karena dengan adanya pemakaian sistem
informasi yang semakin sering akan dapat mengembangkan sistem infromasi dan akan berdampak pada peningkatan kinerja sistem informasi
akuntansi.
2.2.7. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Teori ERG Existence, Related, Growth Alderfer Kebutuhan ini terpenuhi oleh keterlibatan yang kuat dalam tempat lingkungan kerja,
yang didalamnya meggambarkan adanya pemanfaatan secara penuh keahlian dan kemampuan serta pengembangan secara kreatif atas keahlian-
keahlian dan kemampuan yang baru. Kebutuhan ini sangat dekat dengan kebutuhan aktualisasi diri, dan sebagian dari kebutuhan harga diri Sawal,
2005. Semakin tinggi kemampuan teknik personal karyawan dalam
penggunaan Sistem Informasi Akuntansi akan meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada perusahaan itu sendiri.
Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Teori yang mendukung adalah teori Nilai Guna utility theory menurut Neumann 1999:201 adalah bahwa manusia memilih alternatif
yang tidak memiliki nilai harapan tertinggi tetapi memiliki kegunaan yang diharapkan tinggi. Dari teori tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
kinerja yang diharapkan dapat tercapai apabila disertai dengan adanya pemanfaatan khususnya dalam bidang teknologi informasi serta sudah
sesuai dengan tugas yang dibebankan. Teknologi yang memiliki kegunaan tertinggi adalah teknologi yang tepat dan sesuai dengan tugas yang
dibebankan Herman, 2004.
Pengaruh Program Pelatihan Dan Pendidikan Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Teori yang melandasi adalah Teori Profesional yang dikemukakan oleh Scott 1996 dikutip dari Liliweri 1997 : 45 mengemukakan bahwa
seseorang disebut profesional apabila dia memiliki karakteristik, antara lain setelah mendapat latihan dan pendidikan profesional di sekolah,
pelatihan dalam lembaga, ataupun pelatihan khusus. Seseorang profesional telah dan selalu menambah wawasan pengetahuan serta ketrampilan yang
khusus, atas dasar itu dia dapat melakukan mekanisme kontrol atas pekerjaan.
Dengan adanya pelatihan dan pendidikan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan maka karyawan akan sering menggunakan sistem
informasi yang ada sehingga dapat meningkatkan kinerja sistem informasi. Adapun kerangka pikir dari penelitian ini dapat digambarkan
seperti terlihat pada gambar berikut ini :
2.3. Kerangka Pikir
Gambar 2.6 : Bagan Kerangka pikir
Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi
X
1
Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi
X
2
Dukungan Manajemen Puncak X