Media Transmisi Fiber Data Distributed Interface

Gambar 2.11. Spesifikasi FDDI Standars [9] 1. Media Access Control Spesifikasi Media Acces Control MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan Cyclic Redundancy Check CRC, dan mekanisme error recovery [9]. 2. Physical Layer Protocol Spefisikasi Physical Layer Protocol PHY mendefinisikan prosedur encoding atau decoding data, kebutuhan clock, framing, dan fungsi lainnya. 3. Physical Medium Dependent Physical Medium Dependent PMD mendefinisikan karakteristik media trasmisi, link fiber optic, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan. 4. Station Management Spesifikasi Station Management SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagalan, dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI. FDDI dalam model OSI mempunyai kedudukan yang sama dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 token ring dalam relasinya dengan model OSI. Hal ini ditunjukkan dapat pada gambar 2.9 yaitu hubungan spesifikasi FDDI dan hubungannya dengan model OSI. Gambar 2.12. Spesfikasi FDDI dengan Model OSI [9]

2.9. Format Frame Fiber Distributed Data Interface

Frame adalah sebuah satuan informasi logical yang dikirimkan oleh layer data link melalui sebuah medium transmisi [7]. Format dari frame FDDI ini hampir mirip dengan token ring, ada 2 jenis format frame yang digunakan dalam jaringan FDDI, yaitu frame data dan token. Berikut ini akan dijelaskan masing- masing frame data dan token dalam bentuk gambar seperti berikut. Gambar 2.13. Format Frame Data [7] Keterangan dari masing-masing field adalah sebagai berikut : 1. Preamble Preamble mempunyai fungsi mempersiapkan tiap node untuk dapat menerima frame. 2. Start Delimiter Start delimiter mempunyai fungsi menandai awal suatu frame berupa pola bit yang tidak akan pernah muncul dalam field yang lain. 3. Frame Control Frame control mengindikasikan ukuran dari field address, menunjukkan apakah frame memuat data sinkron atau asinkron, dan informasi kontrol lainnya. 4. Destination Address Destination address memuat alamat node tunggal unicast, sekelompok node multicast atau semua node broadcast. 5. Source Address Source address mengidentifikasikan satu node yang mengirimkan frame. 6. Data Data memuat informasi kontrol atau informasi dari dan untuk protokol di layer atas FDDI. 7. Frame Check Sequence Node sumber mengisi field ini dengan hasil perhitungan Frame Check Sequence FCS terhadap isi frame. Node tujuan kemudian akan menghitung ulang nilai FCS ini dan membandingkannya dengan isi field FCS pada frame untuk menentukan apakah frame tersebut mengalami kerusakan atau tidak. Jika terdeteksi adanya kerusakan, maka frame akan dibuang. 8. End Delimiter End Delimiter bertindak sebagai pola bit khusus yang menandai akhir suatu frame . 9. Frame Status Informasi dalam field ini memungkinkan node sumber mengetahui terjadinya error dikenali atau tidaknya alamat dan diterima atau tidaknya frame tersebut oleh node tujuan dipengaruhi misalnya oleh kondisi buffer dari node penerima. FDDI menggunakan pensinyalan 4B5B. Setiap 4bit data akan dikodekan terlebih dahulu menjadi 5bit sebelum dikirimkan.

2.10. Media Acces Control Fiber Distributed Data Interface

FDDI menggunakan strategi token passing, serupa dengan token ring [7]. Jaringan yang menggunakan strategi token passing akan mengedarkan frame kecil bernama token. Suatu node hanya boleh mengirimkan data jika telah terlebih dahulu ‗menangkap‘ dan menahan token. Jika suatu node yang menerima token tidak memiliki data yang hendak dikirim, maka token akan diberikan kepada node di sebelahnya urutan setelahnya. Tiap node boleh menahan token selama rentang waktu maksimal tertentu, tergantung dari teknologi yang digunakan. Sebelum mengirimkan data, node yang telah ‗menangkap‘ token akan mengubah satu bit dari token. Token tersebut kemudian akan menjadi pola start of frame. Selanjutnya, node akan menambahkan informasi yang akan dikirimkan kepada token yang telah diubah dan mengirimkannya ke node berikutnya dalam ring. Jika jaringan mendukung FDDI mendukung early token release, sehingga begitu selesai mengirimkan data, suatu node akan langsung melepas token . Dengan demikian dalam jaringan FDDI tidak akan pernah terjadi collision . Frame informasi akan berkeliling di jaringan hingga mencapai node tujuan, yang kemudian akan menyalin informasi tersebut. Frame informasi asli akan meneruskan perjalanannya hingga tiba kembali di node sumber. Node sumber inilah yang bertanggung jawab dan berhak untuk membuang frame tersebut dari jaringan. Node sumber dapat menentukan apakah frame tersebut telah diterima dengan baik dan disalin oleh node tujuan atau tidak dengan melihat informasi pada field status. Tidak seperti jaringan CSMACD contoh : Ethernet, jaringan token passing bersifat deterministik. Ini berarti pada jaringan ini dapat ditentukan waktu tunggu maksimal untuk tiap node sebelum akhirnya dapat mengirim data. FDDI tidak hanya menjamin pemerataan hak akses ke jaringan, lebih jauh lagi penggunaan dual ring menjadikannya jaringan yang handal jika ada satu