Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Tabel 8. Analisis Data Praktek yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas Setiap Unit Organisasi Lanjutan Pencocokan jumlah fisik persediaan barang dagangan dengan catatan √ Merupakan pengontrolan secara berkala untuk memperkecil risiko kesalahan dalam informasi persediaan barang dagangan Sesuai - Pemeriksaan mendadak √ Pemeriksaan mendadak dilakukan dengan tujuan mendorong karyawan supaya bekerja sesuai dengan aturan Tidak sesuai Tidak ada pemeriksaan mendadak oleh manajemen Penghitungan fisik persediaan dilakukan oleh pihak independen √ Pelaksanaan penghitungan fisik persediaan oleh pihak independen mendorong penghitungan fisik yang baik dan meminimalkan risiko konflik kepentingan Tidak sesuai Proses penghitungan fisik persediaan barang dagang dilaksanakan oleh staf trading Penghitungan fisik persediaan dilakukan dua kali, pertama oleh penghitung, kedua oleh pengecek √ Hal ini dilakukan untuk menjamin ketelitian penghitungan fisik persediaan barang dagangan Tidak sesuai Penghitungan fisik dilakukan satu kali Wajib cuti sementara √ Menggantikan posisi tertentu sementara. Hal ini dapat membongkar adanya kecurangan Tidak sesuai Wajib cuti tidak diberlakukan dan tidak ada kegiatan penggantian posisi secara sementara Sumber: Data diolah

C. Hasil Penelitian dan Interpretasi Sistem Akuntansi Persediaan

Barang Dagangan di PT GRHA PRIMA DENTA 1. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggungjawab Fungsional Secara Tegas Struktur organisasi merupakan kerangka pemfungsi tanggungjawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dalam praktek pemisahan tanggungjawab fungsional yang diterapkan di PT GRHA PRIMA DENTA terdapat perangkapan beberapa fungsi, seperti: a. Fungsi trading bertugas tidak hanya melakukan penjualan barang- barang kebutuhan dokter gigi, tapi juga merangkap tugas fungsi gudang, fungsi pembukuan, pembelian, pengiriman barang, penerimaan barang dan perhitungan fisik. b. Staf trading dan staf administrasi keuangan adalah orang yang berbeda, tetapi staf trading masih mengambil fungsi dalam proses pembukuan. Dalam praktek selama risiko kerugian atau kecurangan masih dapat dikendalikan, perangkapan fungsi masih diperkenankan dan dalam PT GRHA PRIMA DENTA risiko tidak terjadi. Namun, dalam teori sistem akuntansi persediaan pemisahan fungsi sangatlah diperlukan untuk meminimalkan segala kemungkinan munculnya risiko dan kesempatan terjadinya kecurangan. Dalam teori terdapat prinsip pemisahan fungsi yaitu fungsi operasi, penyimpanan dan pencatatan haruslah terpisah, pelaksana kegiatan, petugas penyimpan harta dan pencatat harus berbeda, untuk meminimalkan risiko terjadinya kecurangan. Apabila belum bisa untuk membagi fungsi, sebaiknya dalam setiap kegiatan didukung oleh dokumen dan otorisasi yang sah oleh pihak yang memang berwenang.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Otorisasi dilakukan untuk menyetujui dilakukannya suatu kegiatan, mengetahui siapa yang menyetujui kegiatan untuk dilakukan dan yang melakukan otorisasi haruslah pihak yang berwenang. Dalam praktek di PT GRHA PRIMA DENTA, sistem otorisasi belum sesuai dengan teori: a. Pemberian otorisasi oleh manajer trading dan direktur keuangan hanya pada pembelian barang medium dan slow moving. Untuk barang fast moving langsung dilakukan pembelian tanpa ada otorisasi secara resmi. b. Otorisasi atas kegiatan pemesanan, penerimaan, penyimpanan, pembayaran, pencatatan persediaan barang dagangan dilakukan oleh staf trading yang juga melakukan pembukuan bersama staf administrasi keuangan. c. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan barang dagangan tidak ditandatangani oleh ketua panitia penghitungan fisik tetapi oleh staf trading sendiri.