Praktek yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas Setiap Unit Organisasi

haruslah terpisah, pelaksana kegiatan, petugas penyimpan harta dan pencatat harus berbeda, untuk meminimalkan risiko terjadinya kecurangan. Apabila belum bisa untuk membagi fungsi, sebaiknya dalam setiap kegiatan didukung oleh dokumen dan otorisasi yang sah oleh pihak yang memang berwenang.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Otorisasi dilakukan untuk menyetujui dilakukannya suatu kegiatan, mengetahui siapa yang menyetujui kegiatan untuk dilakukan dan yang melakukan otorisasi haruslah pihak yang berwenang. Dalam praktek di PT GRHA PRIMA DENTA, sistem otorisasi belum sesuai dengan teori: a. Pemberian otorisasi oleh manajer trading dan direktur keuangan hanya pada pembelian barang medium dan slow moving. Untuk barang fast moving langsung dilakukan pembelian tanpa ada otorisasi secara resmi. b. Otorisasi atas kegiatan pemesanan, penerimaan, penyimpanan, pembayaran, pencatatan persediaan barang dagangan dilakukan oleh staf trading yang juga melakukan pembukuan bersama staf administrasi keuangan. c. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan barang dagangan tidak ditandatangani oleh ketua panitia penghitungan fisik tetapi oleh staf trading sendiri. Dokumen yang digunakan dalam praktek sistem akuntansi persediaan barang dagang di PT GRHA PRIMA DENTA tidak semua dengan teori. Ada beberapa dokumen yang sudah sesuai dengan teori tapi ada juga yang belum. PT GRHA PRIMA DENTA sudah menggunakan kartu barang stok untuk mencatat bertambah dan berkurangnya persediaan barang dagang. Namun surat order pembelian, surat order pengiriman, kartu penghitungan fisik persediaan, formulir hasil penghitungan fisik, laporan penerimaan barang, laporan pengiriman barang, surat permintaan pembelian dan bukti permintaan pengeluaran barang gudang sebaiknya ditambahkan. Catatan akuntansi yang perlu ditambahkan antara lain: kartu barang hilang atau rusak, jurnal khusus, jurnal umum dan kartu persediaan.

3. Praktek yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Tiap

Fungsi Organisasi Praktek yang sehat sangat diperlukan dalam setiap proses kegiatan untuk mendukung terlaksananya sistem akuntansi persediaan barang dagangan yang maksimal. Teori-teori sudah dibentuk untuk dijadikan dasar seperti apa bentuk praktek yang sehat. Beberapa praktek yang dilaksanakan sudah sesuai dengan teori seperti: a. Selalu menuliskan jumlah persediaan barang dagangan yang diterima dan dikeluarkan di kartu barang stok. b. Telah melakukan pemeriksaaan barang secara spesifik saat barang diterima. Pemeriksaan selalu dilakukan agar dapat mengetahui bahwa barang yang diterima oleh staf trading memang barang yang sesuai dengan apa yang dipesan dan dalam kondisi yang baik. c. Selalu dilakukannya pengecekan dan penghitungan fisik setiap bulan yang dilaksanakan oleh staf trading. Namun masih ada beberapa praktek yang belum sesuai dengan teori, antara lain: a. Tidak semua formulir bernomor urut tercetak. Penggunaan formulir yang bernomor urut tercetak dapat lebih memudahkan penelusuran jika ada informasi yang terlewatkan, mengurangi risiko tidak urutnya data dan meminimalkan bentuk kecurangan penggelapan formulir. b. Tidak diberlakukannya pemeriksaan mendadak oleh manajemen. Pengontrolan oleh manajemen menjadi berkurang dan belum tentu efektif. c. Penghitungan fisik yang tidak dilakukan oleh pihak independen. Penghitungan fisik persediaan dilakukan oleh staf trading sendiri. d. Penghitungan fisik yang hanya dilakukan satu kali. Hasil penghitungan fisik yang dilakukan hanya satu kali dapat diragukan karena tidak ada hasil pembanding yang dapat memastikan bahwa hasil penghitungan fisik persediaan pertama memang benar.