1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai
2015. 2.
Perusahaan Manufaktur yang memiliki laporan Keuangan yang lengkap yang di audit selama tahun 2011 sampai 2015.
3. Perusahaan yang memiliki obligasi dan diperingkat oleh Pemeringkat Efek
Indonesia PT PEFINDO periode 2011-2015.
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Pemilihan Sampel
No Kriteria Pemilihan Sampel
Jumlah 1
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2015
143 2
Perusahaan Manufaktur yang tidak mempunyai laporan keuangan lengkap setiap tahun selama periode 2011-2015
3 3
Perusahaan Manufaktur obligasinya yang tidak diperingkat oleh PEFINDO secara rutin dari tahun 2011-2015
131 Jumlah Akhir Sampel
9
Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 143 perusahaan Manufaktur yang dijadikan sampel dalam perusahaan ini. Dan yang memenuhi kriteria hanya ada 9 perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kriteria diatas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur
No Kode
Nama Perusahaan 1
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
2 GGRM
Gudang Garam Tbk. 3
KLBF Kalbe Farma Tbk.
4 KAEF
Kimia Farma Tbk. 5
MYOR Mayora Indah Tbk.
6 AUTO
Astra Otoparts Tbk. 7
JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
8 STTP
Siantar Top Tbk. 9
AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
3.6 Jenis dan Sumber Data
Universitas Sumatera Utara
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang bisa didapatkan dari pihak lain yang sudah tersedia
sehingga tidak perlu lagi dikumpulkan secara langsung dari sumbernya oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan melalui
situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id , data informasi peringkat obligasi bond rating periode 2011-2015 yang didapatkan melalui situs Lembaga
Pemeringkat Efek Indonesia www.pefindo.com , buku-buku, jurnal penelitian, serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan pembahasan pada penelitian ini.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk
mendapatkan masalah yang telah diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yang bersumber
dari media internet.
3.8 Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melak
βukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dalam perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program
pengelolaan data statistik E-views. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
3.8.1 Statistik Deskriptif
Universitas Sumatera Utara
Statistik Deskriptif pada umumnya digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-variabel penelitian didalam suatu penelitian. Metode analisis
deskriptif adalah suatu metode analisis data yang dikumpulkan, diklasifikasikan,dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan
informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Statistik deskriptif memberikan gambaran dari fenomena atau karakteristik dari data.
3.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda Data Panel
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel
dependen dapat diprediksi melalui variabel secara individual. Adapun persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y=β +
β
1
ROA+ β
2
DER+ β
3
CR+ β
4
Size+ β
5
Growth+ β
6
Produktivity+ ε
Keterangan: Y
= Bond rating Β
β = Konstanta
1,2,3,4 ,5,6
ROA = Koefisien regresi
DER =Profitability
CR = Liquidity
= Leverage Size
= Firm Size Growth = Growth
Produktivity= Produktivity ε
= Standard Eror Model diatas dapat diuji kelayakannya dengan uji:
Universitas Sumatera Utara
1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dinotasikan dengan R-square merupakan suatu ukuran penting dalam regresi karena dapa menginformasikan baik atau tidaknya model regresi
yang terestimasi. Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variabel terikat dapat dijelaskan oleh oleh variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi ini
mempunyai interval nol sampai dengan satu 0 ≤R² ≤1. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen yaitu profitability, leverage, liquidity, firm size, growth dan produktivity memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen bond rating, sedangkan nilai yang mendekati nol, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen
sangat terbatas.
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regeresi memerlukan pengujian asumsi klasik belum melakukan pengujian hipotesis. Tujuan pengujian
asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian bahwa regresi yang didapatkan memiliki ketepatan estimasi tidak bias dan konsisten. Pengujian asumsi klasik tersebut
meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas data adalah bentuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kriteria pengambilan
Universitas Sumatera Utara
keputusan adalah apabila nilai signifikan atau probabilitas ≥0,0 5 , maka residual
memiliki distribusi normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Jarque-Bera J-B. Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang digunakan
� = 0,05
. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik J-B, dengan ketentuan yaitu jika nilai probabilitas
�
0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi namun jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji adanya hubungan linear yang sempurna eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi Ghozali, 2013. Jika terjadi
korelasi, maka terdapat permasalahan terhadap multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinearitas
penelitian ini dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang
dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan tolerancenya. Jika nilai VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas.
Jika nilai VIF ≤ 5 maka tidak terdapat persoalan dalam multikolinearitas. Jika nilai
Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas. Jika nilai Tolerance
≥ 0,1 maka tidak terdapat persoalan multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas