commit to user 41
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Awal Kemampuan Kognitif Siswa .
Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap proses pembelajaran IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi diperoleh informasi sebagai data
awal bahwa siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03 sebanyak 18 siswa masih terdapat 8 siswa atau 44,44 yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM yaitu 63 dan rata-rata kelas hanya mencapai 61.38, hal ini menandakan bahwa rata-rata kelas di bawah KKM. Setelah dilakukan pemeriksaan pada
lembar pekerjaan siswa ternyata sebagian besar siswa belum dapat memahami konsep yang diajarkan oleh guru yaitu perubahan kenampakan bumi. Hal ini
mempengaruhi rendahnya kemampuan kognitif siswa terutama aspek pengetahuan dan pemahaman pada materi pokok perubahan kanampakan bumi.
Rendahnya kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi dapat dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi
siswa yang tercatat di dalam daftar nilai siswa. Dari jumlah siswa yang ada atau 18 siswa hanya 10 siswa atau 55,55 yang nilainya sudah mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM yaitu 63.
B. Deskripsi Hasil Penelitian. 1. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri Sapen 03.
Pada Tahun Pelajaran 2009 2010 jumlah siswa SD Negeri Sapen 03 sebanyak 133 siswa, yang terdiri dari kelas I sebanyak 29 siswa, kelas II sebanyak
23 siswa, kelas III sebanyak 25 siswa, kelas IV sebanyak 18 siswa, kelas V sebanyak 19 siswa, dan kelas VI sebanyak 19 siswa. Berdasarkan jumlah tersebut,
Kepala Sekolah beserta guru dan karyawan selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan SD Negeri Sapen 03 pada khususnya dan peningkatan mutu
pendidikan pada umumnya.
commit to user 42
2. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri Sapen 03.
Sekolah Dasar Negeri Sapen 03 berdiri di atas tanah seluas 1.650 m
2
dengan luas bangunan 612 m
2
. Bangunan yang ada diantaranya 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang guru, 1 perpustakaan, 1 ruang serba guna untuk UKS dan
menyimpan alat- alat peraga, dan 1 gudang. Selain itu juga ada bangunan WC dan tempat parkir sepeda bagi siswa dan guru yang letaknya terpisah dengan
bangunan sekolah. SD Negeri Sapen 03 juga memiliki halaman yang luas yang dapat
digunakan untuk sarana kegiatan pembelajaran penjaskes dan kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu juga memiliki kebun sekolah yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pembelajaran bagi guru dan siswa.
C. Deskripsi Permasalahan Penelitian. 1. Tindakan Siklus I.
Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan 2x35 menit selama satu minggu pada akhir bulan mei 2010 yaitu pada tanggal 25 dan 27 mei.
Adapun tahapan - tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut : a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran IPA yang dilakukan di kelas IV untuk keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
yang dilaksanakan. Di samping itu untuk mencatat hasil belajar siswa berupa nilai formatif mata pelajaran IPA pada daftar nilai.
Berdasarkan pengamatan dan pencatatan terhadap pembelajaran dan hasil belajar tersebut seperti yang tercantum pada lampiran data awal nilai tes
kognitif sebelum tindakan, diperoleh informasi sebagai data awal bahwa siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03 sebanyak 18 siswa terdapat 8 siswa atau 44,4
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 63. Setelah dilakukan pemeriksaan pada lembar pekerjaan siswa ternyata sebagian besar
siswa belum dapat memahami konsep yang diajarkan oleh guru yaitu perubahan 40
40
commit to user 43
kenampakan bumi. Hal ini mempengaruhi rendahnya kemampuan kognitif siswa terutama aspek pengetahuan dan pemahaman pada materi pokok perubahan
kenampakan bumi, sehingga guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga akan berdampak pada kemampuan kognitif siswa
meningkat dan ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03 dapat meningkat.
Dari kenyataan tersebut diadakan konsultasi dengan Kepala Sekolah mengenai alternatif peningkatan kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA
melalui metode quantum. Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2008 Kelas IV tentang materi pokok perubahan kenampakan bumi,
dilakukan langkah-langkah untuk merencanakan pembelajaran IPA melalui metode quantum antara lain :
1 Memilih Kompetensi Dasar atau indikator yang sesuai dengan materi perubahan kenampakan bumi. Alasan memilih kompetensi dasar atau
indikator tersebut adalah : a Kompetensi dasar atau indikator tentang materi pokok perubahan
kenampakan bumi harus betul- betul dikuasai siswa, karena hal tersebut merupakan salah satu materi yang dapat mendeskripsikan perubahan
kenampakan bumi dan mengidentifikasi unsur-unsur permukaan bumi. Sehingga akan mempermudah penguasaan materi pembelajaran IPA
selanjutnya. b Kompetensi dasar atau indikator pada materi materi pokok perubahan
kenampakan bumi nantinya dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari- hari.
c Pemilihan kompetensi dasar atau indikator tentang perubahan kenampakan bumi didasarkan pada kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat
terhadap hasil belajar siswa. 2 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan indikator yang
telah dibuat. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun 2 kali pertemuan masing-masing pertemuan 2 jam pelajaran dilaksanakan dalam satu
commit to user 44
minggu. Mengenai langkah-langkah dan susunan rencana pelaksanaan pembelajaran terlampir.
3 Menyiapkan media globe yang akan digunakan dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan
Dalam tahap ini guru melaksanakan pembelajaran IPA melalui metode quantum dengan menggunakan media globe, dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun. Siklus I dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. 1 Pertemuan I
Pada pertemuan I materi yang diajarkan adalah mengidentifikasi unsur- unsur permukaan bumi, mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Kegiatan
diawali dengan berdoa bersama-sama, sebagai kegiatan awal guru menumbuhkan minat siswa dengan membawa media globe dan guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok belajar. Hal ini dilakukan agar di dalam proses pembelajaran nantinya ada interaksi siswa yang multi arah. Kemudian dilanjutkan dengan
penjelasan guru tentang materi pokok perubahan kenampakan bumi. Contoh:
Gambar 4. Media globe sebagai tiruan bumi.
Kegiatan dilanjutkan dengan mengajak setiap kelompok untuk melihat dan memahami media globe, dengan bimbingan dari guru, setiap siswa dalam
kelompok melihat dan memahami media globe. Selanjutnya siswa yang lain
commit to user 45
melihat lembar kerja siswa dan mengerjakan soal yang ada pada lembar kerja siswa. Hal ini dilakukan secara bergantian agar setiap siswa dalam kelompok
benar-benar mampu memahami konsep tentang materi perubahan kenampakan bumi. Pada pertemuan I guru dalam pembelajaran menggunakan metode
quantum dengan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan ”TANDUR” : Guru menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran dengan cara membawa alat
peraga globe sebagai contoh kenampakan bumi Tumbuhkan. Guru memberi tugas kepada siswa sesuai dengan kelompoknya untuk mengamati
globe, sehingga siswa mengalami sendiri dan paham tentang konsep perubahan kenampakan bumi terutama tentang unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi
kenampakan bumi Alami. Guru bersama siswa menamai konsep-konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi
Namai. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan
deskripsi kenampakan bumi Demonstrasikan. Guru mengulang materi mengidentifikasi unsur-unsur permukaan bumi, sehingga siswa paham tentang
unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi Ulangi. Siswa yang berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum ditutup perlu
dirayakan dengan cara guru memberikan tepuk tangan terhadap siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode quantum Rayakan. Kemudian sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak-anak selalu rajin
belajar baik di sekolahan maupun di rumah. 2 Pertemuan II
Pada pertemuan II materi IPA yang diajarkan adalah mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama-sama.
Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, seperti pada pertemuan sebelumnya guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok belajar. Setiap kelompok dengan bimbingan dan arahan guru menyebutkan tentang contoh-contoh perubahan kenampakan bumi. Selanjutnya
setiap siswa bekerjasama dengan kelompoknya mengerjakan soal. Selanjutnya
commit to user 46
siswa yang lain mengamati globe. Hal ini dilakukan secara bergantian agar setiap siswa dalam kelompok benar-benar mampu mendeskripsikan tentang perubahan
kenampakan bumi, selanjutnya siswa mengamati gambar deskripsi kenampakan bumi. setelah siswa dirasa mampu memahami tentang bentuk dan kenampakan
bumi. Pembelajaran dilanjutkan dengan menjelaskan bahwa bumi berputar
pada porosnya, selanjutnya guru menjelaskan unsur-unsur permukaan bumi. Unsur-unsur permukaan bumi seperti gunung, lembah, laut , daratan dan hutan
sangat berpengaruh terhadap perubahan kenampakan bumi. Contoh :
Gambar 5. Deskripsi
kenampakan bumi.
Dengan adanya bumi berputar pada porosnya maka akan ada akibat- akibat yang ditimbulkan salah satu akibat dari rotasi bumi adalah terjadinya siang
dan malam, selanjutnya guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok.
Pada pertemuan II guru dalam pembelajaran menggunakan metode quantum dengan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan ”TANDUR” :
Guru menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran dengan cara membawa alat peraga globe sebagai contoh kenampakan bumi Tumbuhkan.
Guru memberi tugas kepada siswa sesuai dengan kelompoknya untuk mengamati globe, sehingga siswa mengalami sendiri dan paham tentang konsep perubahan
kenampakan bumi terutama tentang unsur- unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi Alami. Guru bersama siswa menamai konsep-konsep yang
berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi
commit to user 47
Namai. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan
deskripsi kenampakan bumi Demonstrasikan. Guru mengulang materi deskripsi kenampakan bumi, sehingga siswa paham tentang unsur-unsur permukaan bumi
dan deskripsi kenampakan bumi Ulangi. Siswa yang berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum ditutup perlu dirayakan dengan cara guru
memberikan tepuk tangan terhadap siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran dengan menggunakan metode quantum.
Kemudian sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak- anak selalu rajin belajar baik di sekolahan maupun di rumah.
c. Observasi Dalam tahap ini pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode
quantum, yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa media globe, lembar observasi dan rekaman dengan kamera foto. Observasi ini dilakukan untuk
memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran IPA melalui metode quantum dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah
disusun serta mengetahui seberapa besar pembelajaran melalui metode quantum yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada kemampuan kognitif siswa pada
siswa kelas IV. Oleh karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada suasana kelas pada
setiap pertemuan. Uraian observasi tiap pertemuan pada Siklus I sebagai berikut :
Pertemuan : I satu Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.
- Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. Media
: Globe Hasil Observasi :
1 Kegiatan Siswa Berdasarkan lampiran 21, halaman 106 a Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru cukup, b Perhatian
siswa terhadap apa yang dijelaskan guru cukup baik, c Siswa dalam cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d Minat Siswa terhadap
commit to user 48
pembelajaran IPA cukup baik, e Kemauan siswa dalam menerapkan hasil pelajaran cukup baik, f Hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan
pendapat cukup baik, g Semangat siswa dalam KBM cukup baik, h Kemauan siswa berdiskusi dengan teman kelompok cukup baik.
2 Kegiatan Guru Berdasarkan lampiran 23, halaman 108 a. Penampilan guru di depan kelas cukup baik, b Guru dalam penyampaian
materi pelajaran cukup baik, c Guru dalam cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d Guru dalam pengelolaan kelas cukup baik,
e Guru dalam cara menumbuhkan minat dan motivasi siswa cukup baik, f Guru dalam cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa cukup baik,
g Guru dalam cara perayaan keberhasilan siswa sudah baik, h Interaksi guru dengan siswa sudah baik, i Guru dalam cara memberi bimbingan
individukelompok cukup baik, j Guru dalam cara pengelolaan waktu cukup baik.
Pertemuan : II dua Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.
a. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan kenampakan bumi.
- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi. Media
: Globe dan gambar deskripsi kenampakan bumi. Hasil Observasi :
1 Kegiatan Siswa Berdasarkan lampiran 21, halaman 106 a Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru sudah baik, b
Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan guru cukup baik, c Siswa dalam cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d Minat Siswa
terhadap pembelajaran IPA sudah baik, e Kemauan siswa dalam menerapkan hasil pelajaran cukup baik, f Hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan
pendapat sudah baik, g Semangat siswa dalam KBM sudah baik, h Kemauan siswa berdiskusi dengan teman kelompok cukup baik.
commit to user 49
2 Kegiatan Guru Berdasarkan lampiran 23, halaman 108 a Penampilan guru di depan kelas cukup baik, b Guru dalam penyampaian
materi pelajaran sudah baik, c Guru dalam cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d Guru dalam pengelolaan kelas cukup baik,
e Guru dalam cara menumbuhkan minat dan motivasi siswa sudah baik, f Guru dalam cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa cukup baik, g
Guru dalam cara perayaan keberhasilan siswa sudah baik, h Interaksi guru dengan siswa sudah baik, i Guru dalam cara memberi bimbingan
individukelompok sudah baik, j Guru dalam cara pengelolaan waktu sudah baik.
d. Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan belum menunjukkan perubahan, khususnya pada pencapaian kemampuan
kognitif siswa, sehingga semua materi yang telah disampaikan belum menunjukkan perubahan yang berarti.
Hasil refleksi selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut : Pertemuan : I satu
Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi. - Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.
Media : Globe
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru.
Namun siswa belum begitu memahami konsep tentang perubahan kenampakan bumi. Hal ini dikarenakan sebagian siswa belum mampu memahami konsep
tentang perubahan kenampakan bumi, sehingga kemampuan kognitif siswa belum menunjukkan perubahan yang berarti, hal ini dapat ditandai dengan nilai rata-rata
siswa materi pokok perubahan kenampakan bumi cuma mencapai 61,94 dan siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 12 siswa atau 66,67 dari 18 siswa.
Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan kognitif siswa materi pokok perubahan kenampakan bumi dari jumlah 18 siswa, nilai rata-rata kelas mencapai
commit to user 50
≥ 63. Dengan adanya siswa yang memperoleh nilai 63 hanya 12 siswa atau 66,67, dengan demikian nilai rata- rata kelas yang mencapai 61,94 dan siswa
yang memperoleh nilai 63 sebanyak 12 siswa atau 66,67 dari 18 siswa, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode quantum belum berhasil.
Pertemuan : II dua Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.
b. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan kenampakan bumi.
- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi. Media
: Globe dan gambar deskripsi kenampakan bumi. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung,
siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru. Namun siswa belum begitu memahami konsep tentang perubahan kenampakan
bumi. Hal ini dikarenakan sebagian siswa belum mampu memahami konsep tentang perubahan kenampakan bumi belum menunjukkan perubahan yang
berarti, karena nilai rata- rata siswa mencapai 62,50 dan siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 13 siswa atau 72,22 dari 18 siswa. Bagi siswa yang nilainya
kurang, siswa tersebut dibimbing secara individu yakni bimbingan cara mengerjakan soal yang ada dalam LKS lembar kerja siswa materi perubahan
kenampakan bumi. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan kognitif siswa meningkat yang ditandai dengan nilai rata-rata kelas ≥ 63. Dengan demikian
nilai rata- rata kelas yang mencapai 62,50 dan siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 13 siswa atau 72 dari 18 siswa menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan melalui metode quantum belum berhasil. Berdasarkan nilai pada Siklus I dapat diketahui bahwa materi perubahan
kenampakan bumi belum dipahami siswa secara optimal atau belum berhasil. Dengan catatan untuk siswa yang nilainya kurang dari 63 dapat diberikan
perbaikan dengan menambah waktu belajar dan latihan soal-soal agar kemampuan belajarnya meningkat, sehinggga kemampuan kognitif anak juga meningkat.
Pertemuan I dan II belum menunjukkan perubahan yang signifikan, sehingga
commit to user 51
pembelajaran dilanjutkan pada Siklus II pada materi perubahan kenampakan bumi.
2. Tindakan Siklus II.
Tindakan Siklus II dilaksanakan selama satu minggu awal bulan juni 2010 yaitu pada tanggal 01 dan 03 juni 2010. Tindakan dalam siklus II
dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada
Siklus I diketahui bahwa belum menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif terutama aspek pengetahuan dan pemahaman yang ditandai dengan masih
adanya siswa yang nilainya di bawah KKM di bawah nilai 63. Karena dari indikator-indikator yang telah ditetapkan belum menunjukkan hasil yang
diharapkan. Oleh karena itu, praktikan dengan pengarahan Kepala Sekolah dan masukan dari guru-guru yang lain, kembali menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran RPP dengan lebih cermat dan teliti untuk mengulang pembelajaran IPA materi perubahan kenampakan bumi.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada Siklus II yaitu: memilih atau menentukan kompetensi dasar, hasil belajar, dan
indikator yang hendak dicapai, mempersiapkan alat- alat atau media yang akan digunakan, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP II. Mengingat
analisis pekerjaan siswa pada Siklus I menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam materi perubahan kenampakan bumi. Maka
rencana kegiatan pembelajaran menekankan pada pemahaman konsep perubahan kenampakan bumi.
b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan pada Siklus II dengan menggunakan media globe
dan gambar-gambar benda langit. 1 Pertemuan I
commit to user 52
Pada pertemuan I guru dalam pembelajaran menggunakan metode quantum dengan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan ”TANDUR” :
Guru menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran dengan cara membawa alat peraga globe sebagai contoh kenampakan bumi Tumbuhkan. Guru memberi
tugas kepada siswa sesuai dengan kelompoknya untuk mengamati globe, sehingga siswa mengalami sendiri dan paham tentang konsep perubahan kenampakan bumi
terutama tentang unsur- unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi Alami. Guru bersama siswa menamai konsep-konsep yang berkaitan dengan
unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi Namai. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan tentang konsep-
konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi Demonstrasikan. Guru mengulang materi deskripsi
kenampakan bumi, sehingga siswa paham tentang unsur-unsur permukaan bumi, deskripsi kenampakan bumi dan mampu menyebutkan unsur-unsur yang dapat
mengubah muka bumi Ulangi. Siswa yang berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum ditutup perlu dirayakan dengan cara guru memberikan
tepuk tangan terhadap siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran dengan menggunakan metode quantum Rayakan.
Kemudian sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak- anak selalu rajin belajar baik di sekolahan maupun di rumah.
2 Pertemuan II Pembelajaran dimulai guru mengawali pembelajaran dengan berdoa
bersama, dan mengabsen siswa. kemudian guru menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, selanjutnya guru menjelaskan tentang unsur-
unsur muka bumi, contoh-contoh perubahan kenampakan bumi, unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi, dampak yang ditimbulkan akibat perubahan
kenampakan bumi, cara mengatasi perubahan kenampakan bumi. Pada pertemuan I guru dalam pembelajaran menggunakan metode
quantum dengan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan ”TANDUR” : Guru menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran dengan cara membawa alat
peraga globe sebagai contoh kenampakan bumi Tumbuhkan. Guru memberi
commit to user 53
tugas kepada siswa sesuai dengan kelompoknya untuk mengamati globe, sehingga siswa mengalami sendiri dan paham tentang konsep perubahan kenampakan bumi
terutama tentang unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi Alami. Guru bersama siswa menamai konsep-konsep yang berkaitan dengan
unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi Namai. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendemontrasikan tentang konsep-
konsep yang berkaitan dengan unsur-unsur permukaan bumi dan deskripsi kenampakan bumi Demonstrasikan. Guru mengulang materi deskripsi
kenampakan bumi, sehingga siswa paham tentang unsur-unsur permukaan bumi, deskripsi kenampakan bumi, mampu menyebutkan unsur-unsur yang dapat
mengubah muka bumi, mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi Ulangi. Siswa yang berhasil dalam mengerjakan soal latihan maka sebelum
ditutup perlu dirayakan dengan cara guru memberikan tepuk tangan terhadap siswa yang nilainya terbaik sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran
dengan menggunakan metode quantum Rayakan. Kemudian sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak- anak selalu rajin
belajar baik di sekolahan maupun di rumah. c. Observasi
Guru kelas secara kolaboratif bersama guru kelas yang lain melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan cermat dan
teliti pada masing- masing pertemuan. Observasi ini ditujukan pada kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran
serta suasana pembelajaran. Keseluruhan data yang diperoleh dalam kegiatan ini termasuk pencatatan hasil tes akan digunakan sebagai bahan atau masukan untuk
menganalisis perkembangan kemampuan kognitif materi perubahan kenampakan bumi dalam diskusi balikan yaitu menganalisis nilai tes kognitif dari tiap-tiap
siklus yang telah dilaksanakan yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Adapun uraian hasil observasi Siklus II
sebagai berikut : Pertemuan : I satu
Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi.
commit to user 54
c. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. - Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.
d. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan kenampakan bumi.
- Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi. Media
: Globe dan gambar-gambar benda langit.
Hasil Observasi : 1 Kegiatan Siswa Berdasarkan lampiran 22, halaman 107
a Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru sudah baik, b Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan guru cukup baik, c Siswa dalam
cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d Minat Siswa terhadap pembelajaran IPA sudah baik, e Kemauan siswa dalam menerapkan
hasil pelajaran cukup baik, f Hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat cukup baik, g Semangat siswa dalam KBM cukup baik, h
Kemauan siswa berdiskusi dengan teman kelompok sudah baik. 2 Kegiatan Guru Berdasarkan lampiran 24, halaman 109
a. Penampilan guru di depan kelas cukup baik, b Guru dalam penyampaian materi pelajaran sudah baik, c Guru dalam cara penggunaan alat dan
media pelajaran sudah baik, d Guru dalam pengelolaan kelas cukup baik, e Guru dalam cara menumbuhkan minat dan motivasi siswa cukup baik,
f Guru dalam cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa sudah baik, g Guru dalam cara perayaan keberhasilan siswa sudah baik, h Interaksi
guru dengan siswa sudah baik, i Guru dalam cara memberi bimbingan individukelompok sudah baik, j Guru dalam cara pengelolaan waktu
sudah baik. Pertemuan : II dua
Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi. e. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.
- Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi. f.
Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan
commit to user 55
kenampakan bumi. - Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.
Media : Globe dan gambar-gambar benda langit.
Hasil Observasi : 1 Kegiatan Siswa Berdasarkan lampiran 22, halaman 107
a Kemauan siswa untuk menerima pelajaran dari guru sudah baik, b Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan guru sudah baik, c Siswa dalam
cara penggunaan alat dan media pelajaran sudah baik, d Minat Siswa terhadap pembelajaran IPA sudah baik, e Kemauan siswa dalam menerapkan
hasil pelajaran cukup baik, f Hasrat siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat sudah baik, g Semangat siswa dalam KBM sudah baik, h Kemauan
siswa berdiskusi dengan teman kelompok sudah baik. 2 Kegiatan Guru Berdasarkan lampiran 24, halaman 109
a. Penampilan guru di depan kelas sudah baik, b Guru dalam penyampaian materi pelajaran sudah baik, c Guru dalam cara penggunaan alat dan
media pelajaran sudah baik, d Guru dalam pengelolaan kelas cukup baik, e Guru dalam cara menumbuhkan minat dan motivasi siswa sudah baik, f
Guru dalam cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa sudah baik, g Guru dalam cara perayaan keberhasilan siswa sudah baik, h Interaksi guru
dengan siswa sudah baik, i Guru dalam cara memberi bimbingan individukelompok sudah baik, j Guru dalam cara pengelolaan waktu
sudah baik. d. Refleksi
Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Petak Persegi Satuan pada Siklus II dapat diuraikan sebagai
berikut : Pertemuan : I Satu.
Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi. g. Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.
- Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi. h. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan
commit to user 56
kenampakan bumi. - Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.
Media : Globe dan gambar-gambar benda langit.
Hasil Refleksi :
Siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru, siswa dapat mendemonstrasikan konsep tentang perubahan
kenampakan bumi, guru memberikan informasi secara tepat, memberi motivasi, pujian dan melaksanakan penilaian proses dengan hasil rata-rata kelas mencapai
68,88 dan siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 15 siswa atau 83,66 dari 18 siswa. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan kognitif siswa
meningkat hal ini dapat ditandai dengan seluruh siswa mendapat nilai 63. Dengan demikian meski nilai rata- rata kelas mencapai 68,88 dan siswa
yang memperoleh nilai 63 sebanyak 15 siswa atau 83,66 dari 18 siswa tetapi masih ada 3 siswa atau 16,67 dari 18 siswa yang nilainya di bawah KKM yang
ditetapkan yaitu 63. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode quantum sudah berhasil meningkatkan kemampuan kognitif anak terutama pada
aspek pengetahuan dan pemahaman tetapi masih perlu ditingkatkan agar nilai rata-rata kelas 63 dan semua siswa mendapat nilai diatas KKM atau mendapat
nilai 63. Pertemuan : II dua
Indikator : - Menyebutkan unsur-unsur muka bumi. i.
Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi. - Menyebutkan unsur-unsur yang dapat mengubah muka bumi.
j. Menyebutkan dampak yang ditimbulkan akibat perubahan
kenampakan bumi. - Mengusulkan cara mengatasi perubahan kenampakan bumi.
Media : Globe dan gambar-gambar benda langit.
Hasil Refleksi :
Siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru, siswa dapat mendemonstrasikan konsep tentang perubahan
kenampakan bumi, guru memberikan informasi secara tepat, memberi motivasi,
commit to user 57
pujian dan melaksanakan penilaian proses dengan hasil rata- rata kelas mencapai 76,66 dan siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 18 siswa atau 100 dari
18 siswa. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan kognitif siswa meningkat hal ini dapat ditandai dengan nilai rata-rata kelas mencapai nilai 63.
Dengan demikian nilai rata-rata kelas mencapai 76,66 dan siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 18 siswa atau 100 dari 18 siswa, hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran melalui metode quantum sudah berhasil meningkatkan kemampuan kognitif anak terutama pada aspek pengetahuan dan
pemahaman terhadap materi perubahan kenampakan bumi. Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II,
secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran sudah dapat meningkatkan minat dan aktivitas anak
dalam memahami konsep perubahan kenampakan bumi, siswa juga dapat mendemonstrasikan konsep perubahan kenampakan bumi dengan baik. Prosentase
aktivitas atau partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Mereka lebih banyak memperhatikan dan memahami media globe dan siswa mampu
menyelesaikan soal-soal latihan dan memahami materi perubahan kenampakan bumi dengan baik, sehingga nilai rata-rata kelas siswa meningkatdan mencapai
nilai rata-rata kelas 63 dan 100 siswa mendapat nilai 63. Melalui metode quantum partisipasi siswa semakin meningkat, suasana
kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan, pada akhirnya diharapkan kemampuan kognitif dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD N Sapen
03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo meningkat. Berdasarkan peningkatan kemampuan yang telah dicapai siswa, maka pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas PTK dianggap cukup dan diakhiri pada Siklus II.
D. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data pada pembelajaran menggunakan metode quantum dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran, serta peningkatan kemampuan kognitif yang ditandai dengan nilai rata-rata kelas 63 pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan
commit to user 58
Mojalaban, Kabupaten Sukoharjo. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran antara lain :
1. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru. 2. Siswa lebih aktif menjawab pertanyaan guru.
3. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa untuk bertanya semakin meningkat. 4. Kerjasama antar siswa meningkat.
5. Siswa lebih aktif dalam mendemonstrasikan konsep IPA materi pokok perubahan kenampakan bumi.
6. Keterampilan berdiskusi lebih meningkat. 7. Siswa lebih aktif mengerjakan tugas- tugas yang diberikan oleh guru.
Sedangkan untuk peningkatan kemampuan kognitif siswa yang memperoleh nilai 63 seperti yang tercantum dalam tabel frekuensi 2, 3, 4 pada
data nilai tes kognitif materi perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03 sebelum tindakan, sesudah tindakan Siklus I dan sesudah
tindakan Siklus II. Tabel 1. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan
Kenampakan Bumi pada Siswa Kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sebelum Tindakan.
NO Interval Nilai
Frekuensi Prosentase
Kategori 1
24,5– 34,5 1
5,55 Kurang sekali
2 35,5 – 45,5
3 16,67
Kurang 3
46,5– 56,5 3
16,67 Hampir cukup
4 57,5– 67,5
5 27,78
Cukup 5
68,5 – 78,5 3
16,67 Lebih dari cukup
6 79,5 – 90
3 16,67
Baik Jumlah
18 100
Sumber : Data nilai harian
Dari Tabel 1 di atas tersebut, dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali sebanyak 1
siswa atau 5,55. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak 3 siswa atau 16,67, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup
commit to user 59
sebanyak 3 siswa atau 16,67. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 5 siswa atau 27,78, siswa yang memperoleh nilai dengan
kategori lebih dari cukup sebanyak 3 siswa atau 16,67, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 3 siswa atau 16,67.
Data frekuensi nilai tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi sebelum tindakan dapat ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 6:
Gambar 6. Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi pada Siswa Kelas IV SDN Sapen 03, Kecamatan Mojolaban,
Kabupaten Sukoharjo sebelum Tindakan.
Berdasarkan Tabel 1 dan Gambar 6 tersebut, langkah selanjutnya guru adalah tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode quantum diperoleh data
hasil tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi seperti pada Tabel 2.
1 2
3 4
5 6
Interval nilai Frekuensi
24,5 35,5 46,5 57,5
68,5 79,5 90
commit to user 60
commit to user 61
Tabel 2. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi pada Siswa Kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan
Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada Siklus I. NO
Interval Nilai Frekuensi
Prosentase Kategori
1 34,5 – 45,5
4 22,22
Kurang 2
46,5 – 56,5 1
5,55 Hampir cukup
3 57,5 – 67,5
4 22,22
Cukup 4
68,5– 78,5 8
44,44 Lebih dari cukup
5 79,5 – 90
1 5,55
Baik Jumlah
18 100
Dari Tabel 2 di atas tersebut, dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada Siklus I siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang
sekali tidak ada. Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 22,22, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup
sebanyak 1 siswa atau 5,55, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 4 siswa atau 22,22, siswa yang memperoleh nilai dengan
kategori lebih dari cukup sebanyak 8 siswa atau 44,44, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 1 siswa atau 5,55 dan siswa yang
memperoleh nilai dengan kategori baik sekali sebanyak tidak ada. Jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 13 siswa atau 72,22.
commit to user 62
Data frekuensi nilai tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi pada siklus I dapat ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 7:
Gambar 7. Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada siklus I. 1
2 3
4 5
6 7
8 9
Interval nilai Frekuensi nilai
34,5 46,5 68,5 79,5 90
57,5
commit to user 63
Untuk data nilai tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten
Sukoharjo pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 3:
Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum pada Siswa Kelas IV SD N Sapen 03,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada Siklus II. NO
Interval Nilai Frekuensi
Prosentase Kategori
1 56,5 – 66,5
3 16,67
Cukup 2
67,7– 77,5 13
72,22 Lebih dari cukup
3 78,5 – 88,5
1 5,55
Baik 4
89,5– 100 1
5,55 Baik sekali
Jumlah 18
100 Dari Tabel 3 di atas tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan
tindakan pada siklus II jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh nilai 63 sebanyak 18 siswa atau 100.
commit to user 64
Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik pada Gambar 8:
Gambar 8: Grafik Nilai Tes Kognitif Materi Pokok Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo pada Siklus II.
Secara lebih rinci perkembangan hasil tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dapat disajikan pada Tabel 5: 67,5
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Interval nilai Frekuensi
nilai
89,5 100 78,5
56,5
commit to user 65
Tabel 4. Prosentase Siswa yang memperoleh Nilai Tes Kognitif Materi Pokok
Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum yang mencapai nilai 63 pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sapen 03,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sebelum dan sesudah Tindakan Siklus I.
NO Materi Pelajaran
Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai
63 Standar KKM Prosentase
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah Keterangan
1 Perubahan
kenampakan bumi. 10
13 55,55
72,22 Meningkat
Dari Tabel 04 tersebut di atas menunjukkan bahwa pembelajaran pembelajaran IPA melalui metode quantum secara klasikal memperlihatkan
adanya peningkatan tetapi secara umum prosentase siswa yang mendapat nilai 63 belum mengalami peningkatan secara totalitas atau 100. Dengan demikian
penelitian dilanjutkan pada Siklus II untuk materi perubahan kenampakan bumi. Setelah dilaksanakan tindakan untuk materi pada materi perubahan kenampakan
bumi siklus II terlihat adanya peningkatan kemampuan berhitung antara sebelum dan sesudah diadakan tindakan Siklus II. Adapun hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 5.
commit to user 66
Tabel 5. Prosentase Siswa yang memperoleh Nilai Tes Kognitif Materi
Perubahan Kenampakan Bumi melalui Metode Quantum yang mencapai nilai 63 pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sapen 03,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sebelum dan sesudah Tindakan siklus II.
NO Materi Pelajaran
Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai
63 Standar KKM Prosentase
Sebelum Sesudah
Sebelum Sesudah Keterangan
1 Perubahan
kenampakan bumi. 13
18 72,22
100 Meningkat
Dari tabel 5 tersebut di atas menunjukkan bahwa pembelajaran IPA melalui metode quantum secara totalitas memperlihatkan adanya peningkatan.
Karena secara umum prosentase siswa yang mendapat nilai 63 adalah 18 siswa sesuai dengan jumlah siswa kelas IV yaitu 18 siswa.
Secara lebih rinci perkembangan hasil tes kognitif materi pokok perubahan kenampakan bumi sebelum tindakan dan setelah tindakan melalui
metode quantum pada siklus I dan II pada siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dapat disajikan pada Tabel 6:
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Kognitif dengan Kriteria Nilai Terendah, Nilai Tertinggi dan Rata-Rata Nilai sebelum Tindakan dan setelah
Tindakan melalui Metode Quantum pada Siklus I dan II pada Siswa kelas IV SD Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten
Sukoharjo.
NO Kriteria
Sebelum tindakan
Siklus I
Siklus II
Keterangan 1
Nilai terendah 30
35 65
Meningkat 2
Nilai tertinggi 90
80 90
Meningkat 3
Rata-Rata nilai 61,38
62,22 73,05
Meningkat KKM Kriteria ketutasan Minimum
63 63
63 -
Siswa belajar tuntas Belum
tuntas Belum
tuntas Tuntas
-
Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA materi pokok
perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SD N Sapen 03, Kecamatan
commit to user 67
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dapat ditingkatkan melalui metode quantum. Hal ini tampak jelas dengan adanya peningkatan-peningkatan nilai pada
tes kognitif yang diperoleh siswa baik secara perorangan maupun klasikal pada setiap siklus sebagaimana terlihat pada Tabel 2, 3 dan 4, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa : pembelajaran IPA melalui metode quantum dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA, siswa kelas IV SD
Negeri Sapen 03, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo khususnya dan siswa kelas IV Sekolah Dasar-Sekolah Dasar lain pada umumnya.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN