untuk mencapai masa depan yang lebih baik, pemimpin juga menciptakan ekspektasi yang bisa dicapai oleh bawahannya dan
menunjukkan komitmen pada tujuan dan visi bersama. c.
Intellectual Stimulation IS Pemimpin memberi stimulasi pada bawahannya untuk menjadi
kreatif dan inovatif dengan membuat pertanyaan, reframing problem, dan membuat pendekatan baru pada situasi yang sudah lama.
Bawahan di dorong untuk mencoba pendekatan baru dan ide mereka tidak dikritisi walaupun berbeda dengan ide pemimpin mereka.
d. Individualized Consideration IC
Pemimpin memberi perhatian lebih pada tiap kebutuhan bawahannya untuk mencapai prestasi yang lebih baik dengan menjadi
mentor atau coach mereka. Individualized consideration terlihat ketika ada kesempatan baru untuk belajar terbuka diikuti dengan iklim yang
mendukung. Tentu akan ada perbedaan tiap kebutuhan pada bawahannya tetapi perilaku pemimpin menunjukkan penerimaan pada
perbedaan tersebut.
C. Gaya Kepemimpinan Transaksional
1. Definisi Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang dan menyediakan lingkungan mereka untuk mencapai tujuan tim atau organisasi McShane, 2003.
Menurut Mulyadi Rivai 2009, peran pemimpin dalam menjalankan tugasnya tidak terlepas dari gaya kepemimpinan yang diterapkan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Judge dan Piccolo 2004 gaya kepemimpinan transaksional pertama kali diperkenalkan oleh James MacGregor Burns kemudian
dikembangkan oleh Bernard Bass. Menurut Burns dalam Judge Piccolo, 2004 kepemimpinan transaksional berfokus pada pertukaran hal yang memiliki
nilai dengan orang lain dan kepemimpinan transaksional juga memberikan bawahan apa yang di inginkan dengan menukarkan apa yang di inginkan oleh
atasannya. Sedangkan Bass 2003 memfokuskan kepemimpinan transaksional pada kebutuhan fisik dan keamanan karyawan dimana hubungan antara
pemimpin dan karyawan terjadi karena adanya pertukaran tawaran atau sistem reward antara kedua pihak.
Bass dkk 2003 melanjutkan bahwa kepemimpinan transaksional berarti bawahan sepakat , menerima atau mematuhi pemimpin dengan adanya pertukaran
hadiah reward, pujian praise, atau resource yang bernilai. Hadiah dan pengakuan recognition diberikan hanya pada bawahan yang berhasil
menjalankan peran dan tugasnya. Dari penjelasan di atas maka ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan
transaksional adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin untuk memotivasi bawahan melalui hadiah, pujian, atau resource yang bernilai lainnya
dan bawahan harus menyelesaikan tugas yang diberikan untuk mendapatkan hadiah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Komponen Kepemimpinan Transaksional
Ada 3 komponen gaya kepemimpinan transaksional menurut Bass 1990 yaitu a
Contingent Reward Contingent reward diberikan ketika tugas yang diberikan
diselesaikan tepat waktu dan menjaga karyawan untuk tetap bekerja sampai pekerjaan selesai sesuai dengan yang telah disepakati. Pada
Contingent reward hadiah dan pengakuan akan diberikan pada mereka yang bekerja dengan baik sedangkan karyawan yang tidak memenuhi
performa yang ditentukan tidak akan diberikan. b
Management by Exception Active Pemimpin melakukan pengawasan terhadap karyawannya dengan
mengawasi proses pelaksanaan tugas secara langsung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kesalahan yang mungkin terjadi selama proses
kerja karyawan berlangsung. Pemimpin akan memeriksa dan melakukan corrective action pada kinerja karyawan apabila terjadi kesalahan
ataupun ketika proses kerja belum selesai. Hal ini dilakukan agar karyawan mampu bekerja sesuai standar kerja yang sudah ditetapkan
c Management by Exception Passive
Pemimpin secara pasif menunggu terjadi kesalahan atau eror pada kinerja karyawan kemudian melakukan corrective action pada kesalahan
tersebut. Sama seperti management by exception active pemimpin juga memiliki standar tertentu untuk dicapai oleh karyawan dan melakukan
Universitas Sumatera Utara
penilaian pada peforma mereka. Peringatan dan hukuman bisa diberikan jika karyawan melakukan kesalahan.
D. Dinamika Perbedaan Tingkat Perilaku Inovatif Kerja Pada Gaya