Faktor Enabling 1. Pendapatan Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pasien Untuk PAPS

4. Pengetahuan Benyamin Bloom dalam Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, indra penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behaviour. 5. Lama Perawatan Jumlah dalam satuan hari perawatan yang dilakukan untuk pasien mulai masuk rawat inap hingga sembuh. Perawatan Pendek 3hari, perawatan sedang 4-6 hari dan perawatan panjang 7 hari.

2.6.2 Faktor Enabling 1. Pendapatan

Menurut Sumardi dan Dieter Evers dalam Khalimah 2007, pendapatan yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun dari hasil sendiri. Jadi yang dimaksud pendapatan adalah suatu tingkat penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan orang tua dan anggota keluarga lainnya. Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah jumlah penghasilan baik berupa uang maupun barang yang diperoleh dari hasil pekerjaannya.

2. Keterjangkauan Biaya

Menurut Anjaryani 2009, keterjangkauan biaya merupakan kemampuan pasien dalam membayar jasa terhadap pelayanan yang telah didapat atau Universitas Sumatera Utara kesanggupan individu atau keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan meliputi kewajaran biaya, kejelasan komponen biaya, biaya pelayanan Sedangkan menurut Menurut Mulyadi 2005, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang memungkinkan akan terjadi untuk tujuan tertentu. 3. Ketersediaan SaranaFasilitas Kesehatan Saranafasilitas pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terjadinya perilaku kesehatan. Faktor ini mencakup ketersediaan saranan dan prasarana fasilitas kesehatan seperti fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. 2.6.3 Faktor Needs 1. Sikap Petugas Menurut Anjaryani 2009, sikap petugas meurpakan unsur yang memberikan pengaruh yang paling besar dalam menentukan kualitas dar pelayanan yang di berikan kepada pasien di rumah sakit. 2. Dukungan Keluarga Dukungan keluarga merupakan keadaan, kesediaan dan kepedulian dari orang- orang yang dapat dihandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Pada saat proses perawatan berlangsung, dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh pasien yaitu sebagai penyemangat untuk kesembuhannya. 3. Persepsi Tentang Penyakit Persepsi tentang penyakit adalah sebuah proses dimana individu menafsirkan tentang perkembangan penyakitnya. Persepsi tentang penyakit memiliki sifat Universitas Sumatera Utara subyektif. Hal tersebut berarti setiap orang dapat memiliki persepsi yang berbeda terhadap penyakitnya 2.7. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Faktor Predisposing -Jenis Kelamin -Umur -Pendidikan -Pengetahuan -Lama Perawatan Faktor Enabling -Pendapatan -Keterjangkauan Biaya -Fasilitas kesehatan Faktor Needs -Sikap petugas -Dukungan keluarga -Persepsi tentang penyakit Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan kerangka konsep, dapat dirumuskan definisi konsep variabel penelitian yaitu sebagai berikut : Faktor predisposing merupakan kumpulan faktor yang menggambarkan karakteristik individu yang mempengaruhi seseorang untuk memakai pelayanan kesehatan jenis kelamin, umur, pendidikan, pengetahuan dan lama perawatan, Faktor enabling merupakan suatu kondisi atau keadaan yang membuat seseorang mampu melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhannya akan pelayanan kesehatan sangat tergantung pada kemampuan konsumen untuk Keputusan Pasien Untuk Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS Universitas Sumatera Utara membayar pendapatan keluarga, keterjangkauan biaya dan ketersediaan fasilitas. Faktor needs merupakan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan pelayanan, bilamana tingkat predisposisi dan pendukung tidak ada sikap petugas, dukungan keluarga dan persepsi tentang penyakit. Sedangkan keputusan pasien untuk pulang atas permintaan sendiri merupakan keputusan yang dilakukan responden untuk pulang sebelum adanya izin dari dokter yang merawatnya.

2.8. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelatihan Dan Supervisi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

13 100 124

Pelaksanaan Fungsi Manajerial Perawat Pelaksana di Ruang Penyakit Dalam RSUD Dr.H.Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

3 9 81

Pelaksanaan Fungsi Manajerial Perawat Pelaksana di Ruang Penyakit Dalam RSUD Dr.H.Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

0 0 11

Pelaksanaan Fungsi Manajerial Perawat Pelaksana di Ruang Penyakit Dalam RSUD Dr.H.Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

0 0 3

Pelaksanaan Fungsi Manajerial Perawat Pelaksana di Ruang Penyakit Dalam RSUD Dr.H.Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

0 0 7

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Needs Terhadap Keputusan Pasien Untuk Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

0 3 17

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Needs Terhadap Keputusan Pasien Untuk Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

0 0 2

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Needs Terhadap Keputusan Pasien Untuk Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

0 0 8

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Needs Terhadap Keputusan Pasien Untuk Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

1 3 21

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Needs Terhadap Keputusan Pasien Untuk Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan

0 0 32