Fungsi Otoritas Jasa Keuangan OJK dalam Menangani Kasus Kesimpulan

D. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan OJK dalam Menangani Kasus

Kejahatan Pasar Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Mewujudkan perekonomian nasional yang mampu tumbuh dengan stabil dan berkelanjutan, menciptakan kesempatan kerja yang luas dan seimbang di semua sektor perekonomian, serta memberikan kesejahteraan secara adil kepada seluruh rakyat Indonesia maka program pembangunan ekonomi nasional harus dilaksanakan secara komprehensif dan mampu menggerakkan kegiatan perekonomian nasional yang memiliki jangkauan yang luas dan menyentuh ke seluruh sektor riil dari perekonomian masyarakat Indonesia. Program pembangunan ekonomi nasional juga harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel yang berpedoman pada prinsip demokrasi ekonomi sebagaimana diamanatkan Pancasila dan UUD 1945. 88 Banyaknya permasalahan lintas sektoral di sektor jasa keuangan, yang meliputi tindakan moral hazard, belum optimalnya perlindungan konsumen jasa keuangan, dan terganggunya stabilitas sistem keuangan semakin mendorong diperlukannya pembentukan lembaga pengawasan di sektor jasa keuangan yang terintegrasi. 88 Lina Maulidiana, Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas Perbankan Nasional Di Indonesia, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sang Bumi Ruwaijurai, Lampung, 2014,Volume 5 Nomor 1 Maret 2014 Universitas Sumatera Utara BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dari penulisan skripsi ini adalah 1. Pengaturan dan pengawasan pasar modal setelah peralihan BAPEPAM kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK, ketentuan Pasal 8 dan Pasal 9 kewenangan OJK terkait dengan kegiatan jasa keuangan memisahkan secara limitatif jenis kewenangannya, yakni pada Pasal 8 diatur yang berkaitan dengan pengaturan, dan pada Pasal 9 diatur mengenai kewenangan yang berkaitan dengan pengawasan. 2. Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan OJK dalam Menangani Kasus Kejahatan Pasar Modal berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011, Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang melakukan tugas dalam Pasal 49 menyampaikan hasil penyidikan kepada jaksa untuk dilakukan penuntutan, selanjutnya Jaksa yang menerima laporan dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil wajib menindaklanjuti dan memutuskan tindak lanjut hasil penyidikan sesuai dengan kewenangannya paling lama 90 sembilan puluh hari sejak diterimanya hasil penyidikan, sesuai dengan Pasal 50 UU OJK

B. Saran