Latar Belakang Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara, diperlukan pembiayaan baik dari pemerintah dan masyarakat. penerimaan pemerintah untuk membiayai pembangunan nasional diperoleh dari pajak dan penerimaan lainnya. Adapun masyarakat dapat memperoleh dana untuk berinvestasi melalui perbankan, lembaga pembiayaan dan pasar modal. 1 Pasar modal merupakan alternative pendanaan baik bagi pemerintah maupun swasta. Pemerintah yang membutuhkan dana dapat menerbitkan obligasi atau surat utang dan menjualnya ke masyarakat lewat pasar modal. Demikian juga swasta yang dalam hal ini adalah perusahaan yang membutuhkan dana dapat menerbitkan efek, baik dalam bentuk saham ataupun obligasi dan menjualnya ke masyarakat melalui pasar modal. Pasar modal adalah tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pihak-pihak yang memerlukan dana jangka panjang dengan pihak yang memiliki dana tersebut. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal selanjutnya disebut UUPM, Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan a penawaran umum dan perdagangan efek, b perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, c lembaga yang berkaitan dengan efek. Beberapa fungsi dari Pasar Modal itu sendiri adalah 1 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal di Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika, 2013, hal 1. Universitas Sumatera Utara sebagai sumber dana jangka panjang, alternatif investasi, alat restrukturisasi modal perusahaan, alat untuk melakukan divestasi. 2 Pasar modal sebagai pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. 3 Pasar Modal merupakan tempat dimana dunia perbankan dan asuransi meminjamkan dananya yang menganggur. Dengan kata lain, pasar modal merupakan sarana moneter penghubung antara pemilik modal masyarakat atau investor dengan peminjam dana pengusaha atau pihak emiten. Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan. Di dalam berputarnya roda perekonomian suatu negara, sumber dana bagi pembiayaan- pembiayaan beroperasinya perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung ekonomi suatu negara sangat terbatas, maka perlu dicarikan adanya solusi pembiayaan yang bersifat jangka panjang. Dengan dukungan dana jangka panjang ini, roda pembangunan khususnya di bidang swasta dapat berjalan sesuai yang direncanakan. 4 Mengingat peran pasar modal yang sangat strategis ini, pemerintah Indonesia berusaha melakukan berbagai upaya untuk melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan pasar modal Indonesia terlebih akibat krisis ekonomi yang menghantam negara Indonesia. 2 Emmy Yuhassarie ed, Prosiding Transaksi Di Pasar Modal : Obligasi, Jakarta, Pusat Pengkajian Hukum, 2005, hal 26. 3 Anuraga, Pandji dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi, Jakarta, Rineka Cipta, 2001, hal. 5. 4 Robbert Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia The Intelligent Guide to Indonesia Capital Market, Jakarta, Mediasoft, 1997, hal. 42. Universitas Sumatera Utara Di dalam perkembangannya terdapat banyak benturan-benturan kepentingan di antara para pihak yang turut serta di dalam dunia Pasar modal. Oleh karena itu dibutuhkanlah hukum sebagai perangkat pengatur sehingga setiap kepentingan tadi dapat diakomodasi. Hukum berfungsi untuk menciptakan dan menjaga ketertiban serta kedamaian di dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu terdapat adagium Ubi Societas ibi ius, dimana ada masyarakat disitu ada hukum. Pasar modal adalah bisnis kepercayaan, maka perlindungan dan kepastian hukum bagi setiap pelaku pasar modal sangat mutlak dibutuhkan. Dengan adanya perlindungan dan kepastian hukum tersebut, maka diharapkan pemodal yang akan menanamkan modalnya tidak ragu-ragu lagi untuk berinvestasi melalui lembaga pasar modal. Pemerintah harus membuat aturan- aturan dan selanjutnya menegakkan aturan tersebut termasuk pelaksanaan kontrak dan melindungi hak milik pribadi. Tanpa rule of law tidak mungkin dicapai suatu pasar modal yang efisien dan wajar. Dasar-dasar sistem rule of law adalah pemerintah dan masyarakat yang menaati hukum dan memanfaatkannya sebagai pedoman aktivitas mereka. 5 Sebagai sebuah kegiatan yang melibatkan banyak pihak dan memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan perkonomian negara, maka pelaksanaan kegiatan pasar modal tersebut perlu dibina, diatur dan diawasi sehingga dapat berjalan dengan teratur, wajar dan efisien. Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan Pasar modal berdasarkan Undang-Undang 5 Jusuf Anwar, Pasar Modal Sebagi Sarana Pembiayaan dan Investasi, Bandung, Bandung, 2005, hal. 21. Universitas Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal, namun demikian dengan diterbitkannya Otoritas Jasa Keuangan selanjutnya disebut OJK, sesuai dengan amanah Pasal 34 Undang- undang Nomor 23 tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia, kemudian lembaga OJK tersebut diatur dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan selanjutnya disebut UU OJK yang memiliki tujuan: 6 1 agar keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel; 2 mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil dan; 3 mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, serta tugas dan wewenang peralihan sebagaimana diatur dalam Pasal 34 ayat 1 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Undang-undang nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan bahwa “tugas mengawasi bank akan dilakukan oleh lembaga pengawasan sektor jasa keuangan yang independen, dan dibentuk dengan undang- undang”, independensi adalah ketika melakukan pengambilan keputusan serta melaksanakan tugas dan wewenangnya OJK bebas dari campur tangan pihak lain, kemudian UU OJK tersebut diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2013. Menurut UU OJK bahwa lembaga independen tersebut memiliki fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan didalam sektor jasa keuangan, dalam prakteknya OJK melakukan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap; a kegiatan jasa 6 S.Destyantoro. Otoritas Jasa Keuangan OJK Pengawas Lembaga Keuangan Baru Yang Memiliki Kewenangan Penyidikan, http:www.academia.edu9310472 diakses tanggal 21 Februari 2016. Universitas Sumatera Utara keuangan disektor perbankan;b kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, dan c kegiatan jasa keuangan disektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayan,dan lembaga jasa keuangan lainnya dan sesuai dengan ketentuan pada Pasal 55 pada UU OJK, sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, perasuransian, dana pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK. Dengan demikian, organisasi Bapepam-LK telah melebur ke dalam organisasi OJK semenjak 1 Januari 2013. Di samping itu OJK memiliki wewenang memungut fee dari lembaga yang diawasinya guna mendukung kegiatan operasional OJK, dengan adanya wewenang memungut fee yang dilakukan OJK terlihat janggal terkait dengan lembaga yang besifat independen, besar kemungkinan terjadi conflict of interest didalam pengambilan keputusan baik dalam hal pengawasan, pemeriksaan, maupun dalam penyidikan terhadap lembaga yang bersangkutan sehingga makna dari independen menjadi bisa. Suatu hal yang baru yang dimuat dalam UU OJK bahwa terkait dengan wewenang yang dimiliki oleh OJK, selain wewenang pengawasan dan pemeriksaan, namun lembaga independen tersebut memiliki point tambahan yakni wewenang penyidikan dan perlindungan konsumen, yang selama ini tidak dimiliki oleh Bank Indonesia sebagai lembaga independen sebagai pengawas kegiatan sektor perbankan maupun Bapepam-LK ketika waktu itu sebelumnya lahirnya OJK. Dengan adanya wewenang penyidikan dan Perlindungan Konsumen Universitas Sumatera Utara diharapkan OJK mampu mengatasi berbagai masalah penting terutama dalam melindungi hak-hak konsumen dalam hal ini investor maupun masyarakat pada umumnya terkait dengan persoalan-persoalan dalam aktifitas perbankan dan pasar modal maupun lembaga keuangan lainya yang bermuara merugikan konsumen. Sebagai bagian dari ilmu sosial Ilmu hukum adalah ilmu yang sangat dinamis. Kelahiran hukum modern sekaligus menempatkannya dalam posisi yang cukup sulit, yaitu berada dipersimpangan jalan Bifurcation. Sejak ribuan tahun sebelum munculnya hukum modern, maka hukum hanya berurusan dengan perburuan keadilan Searching For Juctice. Pada waktu itu belum ada hukum negara atau hukum positif, melainkan hukum alam. Tetapi dengan kelahiran negara modern dan hukum modern, muncul tuntutan agar hukum itu menjadi positif dan publik, yang di sebut hukum harus di buat oleh suatu badan khusus, dirumuskan tertulis dan diumumkan dihadapan publik. Akibatnya bahwa, yang tidak memenuhi persyaratan itu tidak bisa di sebut sebagai hukum. Berakhirlah tatanan customary law, interaction law, dan non formal law. Sejak saat itu, maka hukum tidak lagi tempat untuk berburu keadilan, melainkan menerapkan undang- undang. Keadaan yang demikian itu menimbulkan persoalan yang amat besar, bahkan gawat, karena proses hukum bukan hanya mencari keadilan, melainkan juga menerapkan undang-undang dan prosedur law enforcement. Orang sudah menjalankan hukum apabila sudah menerapkan peraturan dan prosedur positif. Universitas Sumatera Utara Dengan bertindak seperti itu orang sudah bisa mengatakan bahwa “justice is done” atau “justice is delivered” 7 Menurut Satjipto Rahadjo, yang dilakukan selama ini adalah lebih banyak menampilkan wajah hukum yang serba teratur, yang serba pasti, yang serba benar, yang serba adil, dan masih banyak lagi ungkapan senada. Tetapi lupa, bahwa hukumpun bisa menampilkan wajah yang lain yang mungkin lebih menyeramkan dan menakutkan. 8 Kritik Satjipto Rahardjo yang fundamental adalah bahwa hukum modern telah menghadirkan jarak antara hukum dengan semangat kemanusiaan yang seharusnya mendasari hukum itu sendiri. Dalam tradisi filsafat Positivistik yang legalistik dan linear, hukum modern mempunyai banyak kelemahan yang semakin menjauhkan cita-cita keadilan dari hukum. Hukum progresif menolak hukum sebagai institusi yang mutlak serta final, melainkan sangat ditentukan kemampuannya untuk mengabdi kepada kemaslahatan manusia. 9 Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan bertekad menyelesaikan kasus-kasus sebelum lembaga itu melebur ke OJK, awal tahun depan. Bapepam-LK juga tidak akan mengendurkan pengawasan terhadap pasar modal dan lembaga keuangan selama proses peralihan. Otoritas Jasa Keuangan OJK baru akan menangani masalah Bank Mutiara setelah 31 Desember 2013, 7 Satjipto Rahardjo. Ilmu Hukum Pencaraian dan Pembebasan. UMS Press, Surakarta, 2010, hal 66-67. 8 Satjipto Rahadjo. Sisi-Sisi Lain Hukum Dari Hukum Di Indonesia. Jakarta, Kompas, 2009, hal 12 9 Sartjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung, Aditya Bakti, 2013, hal 5 Universitas Sumatera Utara yakni berbarengan dengan berakhirnya fungsi pengawasan perbankan oleh Bank Indonesia selanjutnya disebut BI. Resminya urusan Bank Mutiara sampai dengan 31 Desember 2013 masih di BI sehingga instrumennya masih ditangani berdua antara BI dan LPS Lembaga Penjamin Simpanan. 10 Setelah tanggal 31 Desember 2013 atau berpindahnya secara resmi pengawasan perbankan dari BI ke OJK, kata Nelson, permasalahan terkait Bank Mutiara tentu saja akan dilanjutkan prosesnya oleh OJK. Ia pun berharap permasalahan tersebut dapat menemukan titik cerah. Mudah-mudahan hari-hari ini bisa mendapatkan solusi, bahwa kebutuhan tambahan PMS penambahan modal sementara hari ini finalisasi. Mudah-mudahan rampung lah ini. Terkait proses pengawasan dan penyelesaian masalah oleh OJK nantinya, Nelson mengaku pihaknya akan mempelajari langkah-langkah yang ditempuh BI dan OJK. Penyelesaiannya BI dan LPS, sepanjang belum selesai di BI akan kita tangani. Artinya prinsipnya semua yang di BI belum selesai itu menurut undang- undang akan dialihkan ke OJK. Nanti kita lihat kelengkapan dari proses yang sudah dilakukan teman-teman kita di BI. Seperti diberitakan, LPS memberikan suntikan penambahan modal kepada Bank Mutiara sebesar Rp 1,5 triliun agar rasio kecukupan modal capital adequancy ratioCAR bank tersebut menembus 14 persen. LPS mengatakan tindakan penambahan modal dilakukan sebagai salah satu upaya LPS menyelamatkan bank yang tergolong gagal. 11 Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU OJK, OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, 10 http:bisniskeuangan.kompas.comread201312232106030OJK.Tangani.Bank.Mut iara.per.1.Januari.2014, diakses tanggal 1 April 2016. 11 Ibid. Universitas Sumatera Utara tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Penyidikan merupakan salah satu tugas penngawasan OJK seperti yang disebut dalam Pasal 9 huruf c UU OJK yang berbunyi: “Untuk melaksanakan tugas pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, OJK mempunyai wewenang melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, danatau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan.” Wewenang OJK dalam melakukan penyidikan ini juga dipertegas dalam Pasal 49 ayat 1 UU OJK: “Selain Pejabat Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya yang meliputi pengawasan sektor jasa keuangan di lingkungan OJK, diberi wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana.” Otoritas Jasa Keuangan OJK juga memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidana keuangan. Tindak pidana yang dimaksud adalah tindakan menggunakan industri jasa keuangan sebagai media untuk melakukan kejahatan. Misalnya, menggunakan bank tertentu sebagai tempat untuk melakukan money loundry ,” 12 adanya penyidik dalam internal OJK, jika ada kasus tindak pidana dalam bidang keuangan, maka diselesaikan secara internal. Dengan demikian, kasus tersebut bisa langsung dilanjutkan oleh jaksa kemudian diteruskan ke pengadilan. Hanya saja ketentuan tersebut berlaku untuk kasus- 12 http:kendaripos.fajar.co.id201603ojk-siapkan-penyidik-optimalkan-perlindungan- konsumen diakses tanggal 1 Mei 2016. Universitas Sumatera Utara kasus tindak pidana yang ditemukan OJK dalam melakukan tugas pengawasan. Kalau kasus tersebut temukan OJK, dalam proses pengawasan itu dapat selesaikan dengan melibatkan penyidikan OJK di tingkat pusat. Namun kalau kasus tersebut dilaporkan sendiri oleh masyarakat kepada pihak kepolisian yang ada disini, maka OJK bekerjasama dengan kepolisian yang ada disini tanpa melibatkan penyidik dari OJK Pusat. Perbedaan OJK dengan BAPEPAM BAPEPAM OTORITAS JASA KEUANGAN Bapepam merupakan satu badan yang terdapat dalam Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan sehari-hari pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bapepam memiliki fungsi, antara lain: a. menyusun peraturan di bidang pasar modal b. menegakkan peraturan di bidang pasar modal; c. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan dan pendaftaran dari Bapepam dan pihak lain yang bergerak di pasar modal; d. menetapkan prinsip keterbukaan; e. menyelesaikan keberatan yang OJK, adalah sebuah lembaga pengawasan jasa keuangan yang independen dan mengawasi industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Otoritas jasa keuangan berfungsi sebagai penyelenggara sistem pengaturan dan pengawasan yang terpadu terhadap semua kegiatan di bidang jasa keuangan. Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang: a. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini; b. menetapkan peraturan perundang- undangan di sektor jasa keuangan; c. menetapkan peraturan dan keputusan OJK; d. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan; e. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK; f. menetapkan peraturan mengenai Universitas Sumatera Utara diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh bursa efek, LKP, dan LPP; f. menetapkan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal; g. melakukan pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuai dengan kebijakan Menteri Keuangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bapepam mempunyai wewenang sebagai berikut. a. Memberikan izin usaha kepada: 1. Bursa efek, 2. Lembaga Kliring dan Penjaminan LKP, 3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP, 4. Reksa dana, 5. Perusahaan efek, 6. Penasihat investasi, dan 7. Biro administrasi efek. b. Memberikan izin orang perseorangan bagi: 1. wakil penjamin emisi efek, 2. wakil perantara pedagang efek 3. wakil manajer investasi, dan 4. wakil agen penjual efek reksa dana. c. Memberikan persetujuan bagi bank kustodian. d. Melakukan pemeriksaan dan penyidikan. e. Menetapkan persyaratan dan tata cara pendaftaran. f. Mewajibkan pendaftaran kepada profesi penunjang pasar tata cara penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu g. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan; h. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban; dan i. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan. Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang: 1. menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan; 2. mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala Eksekutif; 3. melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, danatau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan; 4. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan danatau pihak tertentu; 5. melakukan penunjukan pengelola statuter; 6. menetapkan penggunaan pengelola statuter; 7. menetapkan sanksi administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan; dan Universitas Sumatera Utara 8. memberikan danatau mencabut: izin usaha; a. izin orang perseorangan; b. efektifnya pernyataan pendaftaran; c. surat tanda terdaftar; d. persetujuan melakukan kegiatan usaha; e. pengesahan; f. persetujuan atau penetapan pembubaran; dan g. penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Perbandingan Struktur Organisasi antara Bapepam dan OJK Tentang Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam Otoritas Jasa Keuangan OJK Dasar pembentukan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 503KMK.011997 dan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KMK 606KMK.01.2005 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Kuangan Pengangkatan Pejabat Menteri Keuangan Pasal 3 Undang- Undang Pasar Modal Dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan calon anggota yang diusulkan oleh Presiden Pasal 11- 13 UU OJK Tanggung Jawab Struktural Menteri Keuangan Pasal 3 Undang- Undang Pasar Modal Dewan Perwakilan Rakyat Pasal 38 UU OJK Berdasarkan latar belakang di atas tertarik memilih judul Fungsi Otoritas Jasa Keuangan dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah