Uji Kemampuan Awal Deskripsi Hasil Penelitian
77 dibandingkan dengan nilai menyimak dongeng siswa yang menggunakan media
gambar. Data tersebut dapat dilihat dari nilai posttest kedua kelompok yang diuji menggunakan t-test. Harga t hitung menunjukkan angka sebesar 2,612 t tabel
2,021 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak dongeng siswa yang menggunakan media boneka tangan lebih tinggi dibandingkan dengan yang
menggunakan media gambar. Hal tersebut juga ditunjukkan berdasar perolehan nilai rata-rata kedua kelompok. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen yaitu
91,82, sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata posttest sebesar 84,22.
Kondisi akhir kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan dikarenakan perbedaan perlakuan yang dilakukan pada kedua
kelompok. Pada kelompok eksperimen, siswa menggunakan media boneka tangan untuk membantu siswa dalam menyimak dongeng. Media boneka tangan
merupakan media visual tiga dimensi yang merupakan tiruan dari benda sebenarnya. Tompkins dan Hoskisson Siti Mariana, 2014: 47 mengungkapkan
bahwa boneka sederhana dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan dramatiknya. Penggunaan media
boneka tangan menolong anak untuk bernalar, berimajinasi, dan membentuk konsep tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan objek. Berdasarkan
pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media boneka tangan dalam kegiatan menyimak dongeng dapat digunakan untuk memvisualkan
tokoh dan penokohan dalam dongeng melalui gerakan dan percakapan boneka tangan.
78 Perbedaan perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
menyebabkan adanya perbedaan perilaku siswa ketika mengikuti kegiatan belajar. Siswa pada kelompok eksperimen terlihat lebih bersemangat mengikuti
pembelajaran. Siswa menunjukkan perhatian yang lebih pada dongeng yang disampaikan. Kegiatan menyimak dongeng menjadi komunikatif. Sesekali siswa
tertawa riuh karena percakapan dan gerakan boneka tangan yang dianggap lucu dan menghibur siswa. Pada saat siswa dan guru bertanya jawab secara lisan
tentang isi dongeng yang disimak, siswa dengan antusias menjawab dan menceritakannya dengan tepat.
Kenyataan tersebut berbeda dengan kelompok kontrol. Pengamatan siswa terbatas pada ilustrasi gambar yang terdapat pada papan tulis.. Selain itu, siswa
sulit memusatkan perhatian pada dongeng yang disampaikan. Beberapa siswa bermain dengan temannya ketika kegiatan menyimak dongeng sedang
berlangsung. Pada saat siswa dan guru bertanya jawab secara lisan tentang isi dongeng yang disimak, hanya beberapa siswa yang antusias untuk bertanya dan
menjawab dengan tepat. Selain perbedaan nilai rata-rata nilai posttest kedua kelompok yang diuji
menggunakan t-tes, perbedaan nilai rata-rata juga dapat dilihat pada hasil tes formatif pada keenam perlakuan. Hasil rata-rata tes formatif kelompok
eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Hasil rata-rata tes formatif keempat perlakuan tersebut menunjukkan bahwa ada suatu keajegan nilai rata-rata
tes formatif pada kelompok eksperimen selalu lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hanya saja pada perlakuan kedua, nilai rata-rata tes formatif kelompok