Variabel Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

50 n = 595 1 + 595 0,01 n = 595 1 + 5,96 n = 85,488 =85 responden Penentuan proportionate incidental sampling didapatkan dari besarnya guru masing-masing sekolah dibagi dengan total guru, selanjutnya dikalikan dengan jumlah sampel unit yang sudah ditentukan menggunakan rumus Slovin. Tabel 3. Jumlah guru di SMP Negeri Se-Kota Yogyakarta No. Nama Sekolah Jumlah Guru Responden 1 SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA 46 46595x85 = 6 2 SMP NEGERI 2 YOGYAKARTA 45 46595x85 = 6 3 SMP NEGERI 3 YOGYAKARTA 43 46595x85 = 6 4 SMP NEGERI 4 YOGYAKARTA 42 42595x85 = 6 5 SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA 64 64595x85 = 9 6 SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA 32 35595x85 = 5 7 SMP NEGERI 7 YOGYAKARTA 45 45595x85 = 6 8 SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA 63 63595x85 = 9 9 SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA 34 34595x85 = 5 10 SMP NEGERI 10 YOGYAKARTA 32 32595x85 = 5 11 SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA 25 25595x85 = 3 12 SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA 25 25595x85 = 4 13 SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA 27 27595x85 = 4 14 SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA 26 26595x85 = 4 15 SMP NEGERI 16 YOGYAKARTA 46 46595x85 = 7 JUMLAH 595 85

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berupa angket. Angket merupakan alat informasi yang berbentuk sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden S. Margono, 2005: 167. “Angket atau disebut juga dengan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data secara tertulis dengan memberikan 51 pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab”. Teknik ini sangat efektif dilakukan mengingat populasi penelitian ini cukup banyak. Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket tertutup. Menurut Sugiyono 2007: 143 “yang menyatakan bahwa angket tertutup atau pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah tersedia”. Alat ukur untuk mengukur pada instrument penelitian menggunakan skala penilaian rating scale agar mempermudah mengolah data dari hasil jawaban responden. Menurut Ary, Luchy, dan Razavueh 2007: 274 , “rating scale digunakan untuk mengukur dan menggambarkan ciri tingkah laku dan penampilan orang lain”. Selanjutnya, data yang diperoleh ditetapkan dalam nilai angka. Pertanyaan atau pernyataan akan diisi sesuai dengan pilihan jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda check list  pada kolom yang sudah disediakan. Alternatif jawaban dalam penelitian ini yaitu: 1. Skor 1 untuk pilihan jawaban “tidak pernah” 2. Skor 2 untuk pilihan jawaban “kadang-kadang” 3. Skor 3 untuk pilihan jawaban “sering” 4. Skor 4 untuk pilihan jawaban “selalu”

G. Instrumen Penelitian

Berdasarkan pada kajian teori dan definisi operasional yang diajukan maka dapat dikembangkan instrumen penelitian untuk setiap variabel dengan indikator penelitian dan nomor item pada angka sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di MTs Negeri Se-Kabupaten Sragen.

0 2 15

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di MTs Negeri Se-Kabupaten Sragen.

0 2 13

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEBONAGUNG PACITAN.

0 1 15

PENDAHULUAN KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEBONAGUNG PACITAN.

0 0 8

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KOTA BANDUNG.

0 7 57

KONTRIBUSI KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN PURWAKARTA.

0 0 63

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-BANDUNG UTARA.

0 3 79

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN MANAJERIALKEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA GURU: Studi analisis pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Ciamis.

0 0 51

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP BUDAYA MUTU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI : Survey Terhadap Persepsi Guru di Kota Bandung.

0 16 93

KONTRIBUSI IKLIM ORGANISASI DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP KINERJA GURU: Studi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri SSN se Kota Bandung.

0 0 99