Kontribusi Budaya Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Se-Kota

80 kenyamanan, lingkungan sekitar, tanggung jawab, hubungan di dalam lenbaga, serta ada tidaknya dukungan dan semangat diantara personil. Guru perlu mengetahui bagaimana iklim kerja di tempatnya mengajar karena setiap tempat kerja iklimnya berbeda-beda. Dengan demikian iklim sekolah dan budaya kerja merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi tingkat pencapaian kinerja guru disekolah. Sementara kinerja guru yang optimal akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas pendidikan disekolah. Iklim sekolah mempunyai peran penting dalam membangun sekolah yang bermutu. Iklim sekolah yang baik akan menciptakan kinerja guru menjadi tinggi. Adapun dengan adanya iklim sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru, perilaku dan sikap guru, mempengaruhi proses pembelajaran di kelas, serta berpengaruh pada partisipasi guru pada suatu kegiatan di sekolah. Iklim sekolah yang buruk akan menciptakan kinerja guru menjadi rendah dan suasana yang tidak menyenangkan di antara personil di sekolah, sehingga tujuan pembelajaran kurang atau tidak tercapai dengan maksimal, berpengaruh pada prestasi peserta didik, hubungan antar guru dan staf yang kurang harmonis, serta guru kurang terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah. Oleh karena itu, iklim sekolah merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan agar tercapai lembaga pendidikan yang bermutu. Pelaksanaan budaya kerja tidak dapat dipisahkan dengan sumber daya manusia, karena budaya kerja sangat erat kaitannya dengan sikap atau perilaku dan pola pikir guru dalam menciptakan produktivitas kerja yang tinggi. Guru merupakan sebuah elemen terpenting dalam proses pendidikan. Oleh karena itu 81 budaya kerja perlu dimiliki dan sudah harus tertanan dalam jiwa guru sebagai pendidik dan pengajar. Budaya kerja yang baik didalam suatu organisasi maka akan dapat dicapai kinerja yang maksimal. Budaya kerja adalah pandangan hidup, nilai-nilai, kepercayaan, moral, norma, kebiasaan dan etika yang dianut seseorang atau sekelompok orang dan berpengaruh pada perilak yang dikehendaki. Budaya kerja yang positif akan mempengaruhi pola kinerja guru karena budaya kerja tersebut di jadikan pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya semakin tinggi budaya kerja positif yang di bangun maka akan semakin tinggi pula kinerja seseorang, begitu juga sebaliknya. 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang “Kontribusi Iklim Sekolah dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Yogyakarta ”, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Iklim sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta yang ditunjukkan dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,5900,213 dan nilai signifikansi sebesar 0,0210,05. Keeratan hubungan iklim sekolah dengan kinerja guru sebesar 0,590 masuk pada kategori moderate correlation; substantial relationship. Besarnya kontribusi variabel iklim sekolah dengan kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta sebesar 34,8, sedangkan sisanya 65,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian semakin baik iklim sekolah, maka semakin baik pula kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta. 2. Budaya kerja berkontribusi terhadap kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta yang ditunjukkan dengan r hitung lebih besar dari r tabel 0,5880,213 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 0,0010,05. Keeratan hubungan budaya kerja dengan kinerja guru sebesar 0,588 masuk pada kategori moderate correlation; substantial relationship. Besarnya kontribusi variabel budaya kerja dengan kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta sebesar 58,8, sedangkan sisanya 41,2 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian semakin baik budaya kerja, maka semakin baik pula kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta. 83 3. Iklim sekolah dan budaya kerja berkontribusi terhadap kinerja guru SMP Se- Kota Yogyakarta yang ditunjukkan dengan nilai nilai F hitung lebih besar dari F tabel 4,7073,10 dan nilai signifikansi sebesar 0,031 yang berarti kurang dari 0,05 0,0310,05. Persamaan regresi: Y = 1,954+0,098X 1 +0,578X 2 . Keeratan hubungan iklim sekolah dan budaya kerja dengan kinerja guru sebesar 0,663 masuk pada kategori moderate correlation; substantial relationship. Besarnya kontribusi variabel iklim sekolah dan budaya kerja dengan kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta sebesar 44, sedangkan sisanya 54 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan demikian semakin baik iklim sekolah dan budaya kerja, maka semakin baik pula kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masalah yang dihadapi sekolah yang berhubungan dengan iklim sekolah adalah guru masih terhambat oleh lingkungan kerja yang menentang adanya perubahan, dan masih mempertahankan perilaku yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Iklim kerja menggambarkan situasi dan kondisi di sekolah, kenyamanan, lingkungan sekitar, tanggung jawab, hubungan di dalam lembaga, serta ada tidaknya dukungan dan

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di MTs Negeri Se-Kabupaten Sragen.

0 2 15

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Organisasi, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di MTs Negeri Se-Kabupaten Sragen.

0 2 13

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEBONAGUNG PACITAN.

0 1 15

PENDAHULUAN KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, PENDIDIKAN DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEBONAGUNG PACITAN.

0 0 8

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KOTA BANDUNG.

0 7 57

KONTRIBUSI KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN PURWAKARTA.

0 0 63

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-BANDUNG UTARA.

0 3 79

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN MANAJERIALKEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA GURU: Studi analisis pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Ciamis.

0 0 51

PENGARUH KINERJA KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP BUDAYA MUTU PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI : Survey Terhadap Persepsi Guru di Kota Bandung.

0 16 93

KONTRIBUSI IKLIM ORGANISASI DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP KINERJA GURU: Studi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri SSN se Kota Bandung.

0 0 99