83 3. Iklim sekolah dan budaya kerja berkontribusi terhadap kinerja guru SMP Se-
Kota Yogyakarta yang ditunjukkan dengan nilai nilai F hitung lebih besar dari F tabel 4,7073,10 dan nilai signifikansi sebesar 0,031 yang berarti kurang
dari 0,05 0,0310,05. Persamaan regresi: Y = 1,954+0,098X
1
+0,578X
2
. Keeratan hubungan iklim sekolah dan budaya kerja dengan kinerja guru
sebesar 0,663 masuk pada kategori moderate correlation; substantial relationship. Besarnya kontribusi variabel iklim sekolah dan budaya kerja
dengan kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta sebesar 44, sedangkan sisanya 54 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini. Dengan demikian semakin baik iklim sekolah dan budaya kerja, maka semakin baik pula kinerja guru SMP Se-Kota Yogyakarta.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masalah yang dihadapi
sekolah yang berhubungan dengan iklim sekolah adalah guru masih terhambat oleh lingkungan kerja yang menentang adanya perubahan, dan masih
mempertahankan perilaku yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Iklim kerja menggambarkan situasi dan kondisi di sekolah, kenyamanan, lingkungan sekitar,
tanggung jawab, hubungan di dalam lembaga, serta ada tidaknya dukungan dan
84 semangat diantara personil. Guru perlu mengetahui bagaimana iklim kerja di
tempatnya mengajar karena setiap tempat kerja iklimnya berbeda-beda. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih mendalam tentang iklim sekolah dan budaya dengan menambahkan faktor-faktor selain iklim
sekolah dan budaya kerja yang berpengaruh terhadap kinerja guru, misalnya: sikap, keterampilan, dan prestasi belajar siswa di sekolah, sehingga dapat
menyempurnakan penelitian ini. Penelitian selanjutnya juga disarankan agar menggunakan metode lain dalam meneliti iklim sekolah dan budaya kerja,
misalnya melalui wawancara mendalam terhadap para siswa, sehingga informasi yang diperoleh dapat lebih bervariasi daripada angket yang jawabannya telah
tersedia.
85
DAFTAR PUSTAKA
Aan Komariah Cepi Triatna. 2006. Visionary Leadership: Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Andre Hardjana. 2006. Iklim Organisasi: Lingkungan Kerja Manusiawi. Jurnal Ilmiah Komunikasi Volume 3 Nomor 1. Hlm. 1-36.
Ary, Donald, Luchy Cheser., Razavueh, Asghar. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Penerjemah: Arief Furchan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Burhan Nurgiyantoro, Gunawan, Marzuki. 2004. Statistik Terapan: Untuk
Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Danang Suyanto. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat: Ringkasan dan
Kasus. Yogyakarta: amara Books. Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. ______________. 2014. Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Balai Pustaka.
Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra
Cendekia. Djumadi. 2006. Pengaruh Kondisi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Lembaga Pendidikan Nonformal di JawaTimur. Jurnal Manajemen Volume 4, Nomor 3. Hlm 411-420.
Erwan Agus Purwanto Dyah Ratih Sulistyastuti. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial.
Yogyakarta: Gava media. Furqon. 2004. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Hasibuan, Malayu SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara. Hidayatullah. 2011. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru. Diakses
dari http:pgri-lebak.orgberita95-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kinarja-guru.html pada tanggal 24 November 2012 pukul 9:43 WIB.
86 Husaini Usman. 2008. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara. Hoy, Wayne K. Miskel, Cecil G. 2008. Educational Adminitration: Teory,
research, and practice. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Ibrahim Bafadal. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari
Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta: PT. BumiAksara. Imam Ghozali. 2009. Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS
17 Semarang: Universitas Diponegoro. Juliansyah Noor. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kadim Masaong Arfan A. Tilomi. 2011. Kepemimpinan Berbasis Multiple
Intelligence: Sinergi Kecerdasan Intelektual, Emosi, Dan Spiritual Untuk Meraih Kesuksesan Yang Gemilang. Bandung: Alfabeta.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan. 2012. Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru: Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru
Buku 2. Diakses dari www.slideshare.netpurdiyantopenilaian-kinerja- guru-pkg pada tanggal 10 Juni 2013 pukul 11.08 WIB.
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. ed. revisi ke-7.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Kreitner, Robert Kinicki, Angelo. 2003. Perilaku Organisasi Buku 1.
Penerjemah: Erly Suandy. Jakarta: Salembah Empat. Loukas, Alexander. 2007. What Is School Climate? Leadership Compass
Number 1 Volume 5. Hlm. 1-3 M. Asrori Ardiansyah. 2011. Pengertian Kinerja Guru. Diakses dari
http:www.majalahpendidikan.com201104pengertian-kinerja-guru.html pada tanggal 25 November 2012 pukul 19:38 WIB.
M. Subana Sudrajat. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustakasetia.
Martinis Yamin Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada.
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.