26
personal, serta secara potensial menanamkan peristiwa asing yang berarti.
Berdasarkan beberapa faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa psychological well-being dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin,
kepribadian, keluarga, status sosial ekonomi, pendidikan, budaya, dukungan sosial, kepribadian, religiusitas
Individu yang memiliki psychological well-being yang tinggi tidak hanya memiliki tingkat yang lebih tinggi pada kepuasan hidup, harga diri,
perasaan positif dan sikap positif lainnya, tetapi juga mampu mengelola tekanan hidup, pikiran negatif, ide-ide dan perasaan dari faktor eksternal
yang ada di sekitar individu.
5. Manfaat dari Psychological Well-Being bagi Remaja
Menurut Jessica dan Savuge dalam Shah, 2014:2 psychological well- being pada remaja dapat diartikan sebagai rasa puas dengan kehidupan dan
memiliki emosi yang positif, serta memiliki fungsi yang maksimal dalam bidang akademik, kompetensi dan dukungan sosial, dan kesehatan fisik
menjadi dasar yang kuat untuk perkembangan remaja di masa mendatang dan dalam mengahadapi masalah yang mungkin muncul. Psychological
well-being pada remaja dapat membantu remaja membangun tujuan hidup, nilai-nilai, arah hidup.
Berdasarkan hal tersebut, remaja akan memperoleh banyak manfaat apabila memiliki psychological well-being yang baik. Remaja yang
memiliki tingkat psychological well-being akan dapat mengembangkan
27
potensinya secara maksimal dan dapat memaknai hidup secara lebih baik. Psychological well-being dalam diri seseorang remaja dapat membuat
remaja mampu menjalankan fungsi psikologisnya dengan lebih baik, termasuk dalam hal belajar dan pencapaian prestasi.
Sebaliknya, jika remaja tidak mampu memaknai hidupnya dan merasa gagal dalam tahap perkembangan remajanya, maka remaja tersebut
memiliki psychological well-being yang rendah. Kegagalan dalam masa remaja dapat membuat remaja menjadi kurang bahagia. Remaja akan
mengahadapi berbagai masalah dalam masa perkembanganya dan rentan terkena stres. Kegagalan dalam masa perkembangan remaja yang
berpengaruh terhadap psychological well-being dilatarbelakangi oleh berbagai faktor.
Namun, tidak semua remaja yang mengalami kegagalan dalam masa perkembangan remajanya memiliki psychological well-being yang rendah.
Hal tersebut dapat terjadi karena faktor dukungan lingkungan yang memberikan pendampingan kepada remaja untuk tetap berkembang dan
belajar menghadapi masalah dan menerima setiap kelemahanya, agar remaja dapat lebih berpikir terbuka dan dapat melakukan evaluasi terhadap
kehidupanya. Kesimpulannya, psychological well-being pada usia remaja terletak
pada rasa puas dengan kehidupan dan kondisi sosial, fisik, dan akademik serta pengembangan potensi yang diminati. Manfaat psychological well-
being bagi remaja adalah remaja dapat menentukan tujuan dan arah yang
28
akan dilakukan dalam mengembangkan potensinya yang dapat berguna di masa depan. Apabila psychological well-being remaja tinggi, maka remaja
akan selalu merasa bahagia dan bersemangat dalam menjalani setiap kegiatan sehari-harinya. Sebaliknya remaja yang memiliki psychological
well-being rendah akan mudah stress.
6. Cara mengukur Psychological Well-Being