64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian sekaligus pembahasan yang berupa deskripsi tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina
Remaja Yogyakarta. Hasil penelitian dan pembahasan merupakan analisis dari data yang didapatkan selama penelitian melalui pengisian skala psychological
well-being. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan memanfaatkan teori-teori yang dikaji sebagai upaya mengintegrasikan hasil temuan penelitian
dengan teori yang sudah ada. 1.
Deskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta, yang
beralamatkan di Beran, Tridadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas yang
berada di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejumlah 30 anak usia 15-20 tahun tinggal di PSBR tersebut untuk mendapat
bimbingan. Bimbingan yang didapat berupa bimbingan fisik, mental, sosial dan beberapa keterampilan yang dapat membantu mengembangkan potensi
yang dimiliki. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 30 remaja yang tinggal di Panti
Sosial Bina Remaja Yogyakarta, dengan rincian 8 perempuan dan 22 laki- laki. Jumlah subyek yang berusia 15 tahun berjumlah 6 orang, subyek usia 16
tahun berjumlah 7 orang, subyek usia 17 tahun berjumlah 7 orang, subyek
65
berusia 18 tahun berjumlah 6 orang, subyek usia 19 tahun berjumlah 2 orang, dan subyek usia 20 tahun berjumlah 2 orang.
Tabel 4. Data Subyek Penelitian No.
Nama Jenis
Kelamin Usia
tahun 1.
MR L
15 2.
GI L
20 3.
FM L
17 4.
UA L
18 5.
AP L
15 6.
FD L
15 7.
MT L
17 8.
MD L
17 9.
MF L
16 10.
DN L
16 11.
DC L
17 12.
AM L
16 13.
AN L
18 14.
PA L
17 15.
MFA L
18 16.
GS L
19 17.
A L
18 18.
YR L
16 19.
PW P
20 20.
JP P
17 21.
NF P
15 22.
I P
15 23.
M P
19 24.
RR P
16
66
25. FG
P 18
26. RC
P 17
27. AW
L 18
28. YS
L 16
29. NS
L 15
30. DD
L 16
Jumlah remaja 30
Jumlah laki-laki 22
Jumlah perempuan 8
2. Deskripsi dan Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai
variabel yang sedang diteliti yaitu psychological well-being pada remaja yang tinggal di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta. Skala yang
digunakan untuk mengukur tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta berjumlah 47 item. Gambaran
tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta dapat dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan
standar deviasi dari skala yang diperoleh subyek penelitian. Berikut ini adalah gambaran kategorisasi tingkat psychological well-being remaja di
Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta pada setiap indikatornya.
67
a. Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being Remaja di Panti Sosial
Bina Remaja Yogyakarta Pada pemabahasan berikut, disajikan deskripsi data tingkat
psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta yang telah diperoleh dalam penelitian. Data tingkat psychological well-
being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5. Deskripsi Data Tingkat Psychological Well-Being Indikator
Skor Max Skor Min Mean
Standar Deviasi
Psychological Well-Being
188 47
177,5 23,5
Penghitungan skor maksimal dihitung dengan cara mengalikan skor tertinggi dan jumlah item dari skala psychological well-being yang valid, 4
x 47 = 188. Kemudian, skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan jumlah item pada iyang valid, 1 x 47 = 47. Skor maksimal
dan minimal ditambahkan kemudian dibagi dua, maka diperoleh nilai mean µ sebesar 177,5. Rentang maksimum dan minimumnya adalah 188
dan 47, sehingga luas jarak sebarannya adalah 188 – 47 = 141. Standar
deviasi σ diperoleh dari 141 6 = 23,5. Berdasarkan nilai-nilai tersebut dapat diperoleh kategori tingkat psychological well-being sebagai berikut.
Tabel 6. Kriteria Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being Ketegorisasi
Rumus Interval
Tinggi Sedang
94 X 141
Rendah X
94
68
Tabel 7. Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being No.
Interval Kategorisasi
Frekuensi Persentasi
1. 141-188
Tinggi 21
70 2.
94-140 Sedang
8 26,7
3. 47-93
Rendah 1
3,3 Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa 70 remaja di Panti
Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki skor tinggi pada skala psychological well-being, 26,7 remaja memiliki skor sedang, dan 3,3
remaja yang memiliki skor rendah. Hal tersebut juga dapat dilihat dalam grafik berikut.
Grafik 4. Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat psychological well-being remaja
di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta berada pada kategori tinggi.
70
26,7
3,3 5
10 15
20 25
Tinggi Sedang
Rendah
Psychological Well-Being
Psychological Well- Being
69
b. Kategorisasi Tingkat Psyachological Well-Being Berdasarkan
Indikator Kemandirian Autonomy Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data indikator
kemandirian autonomy dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta yang telah diperoleh dalam
penelitian. Secara umum, berikut ini adalah distribusi sebaran jawaban indikator kemandirian autonomy remaja di Panti Sosial Bina Remaja
Yogyakarta. Tabel 8. Sebaran Jawaban per Item pada Indikator Kemandirian
Autonomy No.
Item Jawaban
1 2
3 4
f f
f f
1 1
3,3 27
90 2
6,7 3
3 10
14 46,7
10 33,3
3 10
4 3
10 10
33,3 15
50 2
6,7 5
4 13
3 10
18 60
5 16,7
7 1
3,3 9
30 10
36,7 9
30 10
1 3,3
3 10
20 66,7
6 20
Jumlah 12
39,6 40
133,3 100
336,7 27
90,1 Berdasarkan tabel di atas, jawaban yang paling banyak dipilih pada
masing-masing item adalah jawaban yang memiliki rentang nilai 2 dan 3. Jawaban terbanyak pada nilai 2 terdapat item nomor 3 yang dipilih oleh 14
remaja 46,7. Jawaban terbanyak pada nilai 3 terdapat pada item nomor 1 yang dipilih oleh 27 remaja 90, item nomor 4 yang dipilih oleh 15
70
remaja 50, item nomor 5 yang dipilih oleh 18 remaja 60, dan item nomor 10 yang dipilih oleh 20 siswa 66,7.
Data indikator kemandirian autonomy dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta disajikan
dalam tabel sebagai berikut
Tabel 9. Deskripsi Data Indikator Kemandirian Autonomy
Indikator Skor Max
Skor Min Mean
Standar Deviasi Kemandirian
Autonomy 24
6 15
3
Penghitungan skor maksimal dihitung dengan cara mengalikan skor tertinggi dan jumlah item dari kemandirian autonomy yang valid, 4 x 6 =
24. Kemudian, skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan jumlah item pada indikator kemandirian autonomy yang valid, 1
x 6 = 6. Skor maksimal dan minimal ditambahkan kemudian dibagi dua maka diperoleh nilai mean µ sebesar 15. Rentang minimum dan
maksimumnya adalah 6 dan 24, sehingga luas jara sebarannya adalah 24 –
6 = 18. Standar deviasi σ diperoleh dari 18 6 = 3. Berdasarkan nilai- nilai tersebut dapat diperoleh kategori indikator kemandirian autonomy
sebagai berikut. Tabel 10. Kriteria Kategorisasi Indikator Kemandirian Autonomy
Ketegori sasi Rumus
Interval Tinggi
Sedang 12
X 18 Rendah
X 12
71
Tabel 11. Kategorisasi Indikator Kemandirian Autonomy No.
Interval Kategori
Frekuensi Persentasi
1. 18-24
Tinggi 13
43,3 2.
12-17 Sedang
16 53,3
3. 6-11
Rendah 1
3,3 Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa 43,3 remaja di
Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki skor tinggi pada indikator kemandirian autonomy, 53,3 remaja Panti Sosial Bina Remaja
Yogyakarta memiliki skor sedang, dan 3,3 remaja Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki skor rendah. Hal tersebut juga dapat dilihat
dalam grafik berikut. Grafik 5. Kategorisasi Indikator Kemandirian Autonomy
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat psychological well-being remaja
43,3 53,3
3,3 2
4 6
8 10
12 14
16 18
Tinggi Sedang
Rendah
Kemandirian Autonomy
Kemandirian autonomy
72
di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta untuk indikator kemandirian autonomy berada pada kategori sedang.
c. Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being Berdasarkan Indikator
Penguasaan Lingkungan Environmental Mastery Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data indikator
penguasaan lingkungan
environmental mastery
dalam tingkat
psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta yang telah diperoleh dalam penelitian. Secara umum, berikut ini adalah
distribusi sebaran jawaban pada indikator penguasaan lingkungan environmental mastery remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta.
Tabel 12. Sebaran Jawaban per Item pada Indikator Penguasaan
Lingkungan Environmental Mastery
No. Item Jawaban
1 2
3 4
f f
f f
13 1
3,3 2
6,7 19
63,3 8
26,7 14
1 3,3
5 6,7
15 50
7 23,3
15 2
6,7 6
20 17
56,7 5
23,3 16
1 3,3
20 66,7
9 30
17 2
6,7 5
16,7 19
63,3 4
13,3 18
1 3,3
11 36,7
14 46,7
4 13,3
19 1
3,3 5
16,7 16
53,3 8
26,7 20
4 13,3
12 40
11 36,7
3 10
21 16
53,3 14
46,7 22
2 6,7
2 6,7
15 50
11 36,7
23 1
3 3
10 13
43,3 13
43,3 24
2 6,7
5 16,7
16 53,3
7 23,3
Jumlah 17
56,3 57 180,2
191 636,6 93 316,6
73
Berdasarkan tabel di atas, jawaban yang paling banyak dipilih pada masing-masing item adalah jawaban yang memiliki rentang nilai 3.
Jawaban terbanyak pada nilai 3 terdapat item nomor 13 yang dipilih oleh 19 remaja 63,3, item nomor 15 yang dipilih oleh 17 remaja 56,7,
item nomor 16 yang dipilih oleh 20 remaja 66,7, item nomor 17 yang dipilih oleh 19 remaja 63,3.
Data indikator penguasaan lingkungan environmental mastery dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja
Yogyakarta disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 13. Deskripsi Data Indikator Penguasaan Lingkungan
Environmental Mastery Indikator
Skor Max Skor Min Mean
Standar Deviasi
Penguasaan Lingkungan
Environmental Mastery
48 12
30 6
Penghitungan skor maksimal dihitung dengan cara mengalikan skor tertinggi dan jumlah item dari penguasaan lingkungan environmental
mastery yang valid, 4 x 12 = 48. Kemudian, skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan jumlah item pada indikator penguasaan
lingkungan environmental mastery yang valid, 1 x 12 = 12. Skor maksimal dan minimal ditambahkan kemudian dibagi dua maka diperoleh
nilai mean µ sebesar 30. Rentang maksimum dan minimumnya adalah 48 dan 12, sehingga luas jarak sebarannya adalah 48
– 12 = 36. Standar
74
deviasi σ diperoleh dari 36 6 = 6. Berdasarkan nilai-nilai tersebut dapat diperoleh kategori indikator penguasaan lingkungan environmental
mastery sebagai berikut. Tabel 14. Kriteria Kategorisasi Indikator Penguasaan Lingkungan
Environmental Mastery Ketegorisasi
Rumus Interval
Tinggi Sedang
24 X 36
Rendah X
24
Tabel 15. Kategorisasi Indikator Penguasaan Lingkungan Environmental Mastery
No. Interval
Kategorisasi Frekuensi
Persentasi 1.
36-48 Tinggi
21 70
2. 24-35
Sedang 8
26,7 3.
12-23 Rendah
1 3,3
Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa 70 remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki skor tinggi pada indikator
penguasaan lingkungan environmental mastery, 26,7 remaja memiliki skor sedang, dan 3,3 remaja memiliki skor rendah. Hal tersebut juga
dapat dilihat dalam grafik berikut.
75
Grafik 6. Kategorisasi Indikator Penguasaan Lingkungan Environmental Mastery
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat psychological well-being remaja
di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta untuk indikator penguasaan lingkungan environmental mastery berada pada kategori tinggi.
d. Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being Berdasarkan Indikator
Pengembangan pribadi Personal Growth Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data indikator
pertumbuhan pribadi personal growth dalam tingkat psychological well- being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta yang telah diperoleh
dalam penelitian. Secara umum, berikut ini adalah distribusi sebaran jawaban pada indikator pengembangan pribadi personal growth remaja
di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta.
70
26,7 3,3
5 10
15 20
25
Tinggi Sedang
Rendah
Penguasaan Lingkungan Environmental Mastery
Penguasaan Lingkungan
environmental mastery
76
Tabel 16. Sebaran jawaban per Item pada Indikator Pengembangan Pribadi Personal Growth
No. Item Jawaban
1 2
3 4
f f
f f
25 1
3,3 1
3,3 11
36,7 17
56,7 26
3 10
6 20
13 43,3
8 26,7
27 6
20 13
43,3 11
36,7 29
11 36,7
19 63,3
31 1
3,3 1
3,3 14
46,7 14
46,7 32
1 3,3
6 20
7 23,3
16 53,3
33 1
3,3 14
46,7 15
50 35
6 20
5 16,7
13 43,3
6 20
36 3
10 17
56,7 10
33,3 Jumlah
12 39,9
29 96,6
113 376,7 116 386,7
Berdasarkan tabel di atas, jawaban yang paling banyak dipilih pada masing-masing item adalah jawaban yang memiliki rentang nilai 3 dan 4.
Jawaban terbanyak pada nilai 3 terdapat item nomor 36 yang dipilih oleh 17 remaja 56,7. Jawaban terbanyak pada nilai 4 terdapat pada item
nomor 6 yang dipilih oleh 17 remaja 56,7, item nomor 29 yang dipilih oleh 19 remaja 63,3, item nomor 11 yang dipilih oleh 16 remaja
53,3. Data indikator pengembangan pribadi personal growth dalam tingkat
psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta disajikan dalam tabel sebagai berikut.
77
Tabel 17. Deskripsi Data Indikator Pengembangan Pribadi Personal Growth
Indikator Skor Max Skor Min
Mean Standar Deviasi
Pengembangan pribadi
personal growth
36 9
22,5 4,5
Penghitungan skor maksimal dihitung dengan cara mengalikan skor tertinggi dan jumlah item dari pengembangan pribadi personal growth
yang valid, 4 x 9 = 36. Kemudian, skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan jumlah item pada indikator pengembangan pribadi
personal growth yang valid, 1 x 9 = 9. Skor maksimal dan minimal ditambahkan kemudian dibagi dua maka diperoleh nilai mean µ sebesar
22,5. Rentang maksimum dan minimumnya adalah 36 dan 9, sehingga luas jara sebarannya adalah 36
– 9 = 27. Standar deviasi σ diperoleh dari 27 6 = 4,5. Berdasarkan nilai-nilai tersebut dapat diperoleh kategori
indikator pengembangan pribadi personal growth sebagai berikut. Tabel 18. Kriteria Kategorisasi Indikator Pengembangan Pribadi Personal
Growth Ketegorisasi
Rumus Interval
Tinggi Sedang
18 X 27
Rendah X
18 Tabel 19. Kategorisasi Indikator Pengembangan Pribadi Personal Growth
No. Interval
Kategorisasi Frekuensi
Persentasi 1.
27-36 Tinggi
24 80
2. 18-26
Sedang 5
16,7 3.
9-17 Rendah
1 3,3
78
Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa 80 remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki skor tinggi pada indikator
pengembangan pribadi personal growth, 16,7 remaja memiliki skor sedang, dan 3,3 remaja memiliki skor rendah. Hal tersebut juga dapat
dilihat dalam grafik berikut. Grafik 7. Kategorisasi Indikator Pengembangan Pribadi Personal Growth
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat psychological well-being remaja
di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta untuk indikator pengembangan pribadi personal growth berada pada kategori tinggi.
e. Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being Berdasarkan Indikator
Hubungan Positif dengan Orang Lain Positive Relation with Others Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data indikator hubungan
positif dengan orang lain positive relation with others dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta
80
16,7 3,3
5 10
15 20
25 30
Tinggi Sedang
Rendah
Pengembangan Pribadi Personal Growth
Pertumbuhan Pribadi personal
growth
79
yang telah diperoleh dalam penelitian. Secara umum, berikut ini adalah distribusi sebaran jawaban pada indikator hubungan positif dengan orang
lain positive relation with other remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta.
Tabel 20. Sebaran Jawaban per Item pada Indikator Hubungan Positif dengan Orang Lain Positive Relation with Others
No. Item Jawaban
1 2
3 4
f f
F f
37 2
6,7 13
43,3 15
50 38
3 10
14 46,7
13 43,3
41 2
6,7 8
26,7 13
43,3 7
23,3 44
1 3,3
6 20
14 46,7
9 30
45 2
6,7 4
13,3 14
46,7 10
33,3 46
1 3,3
15 50
14 46,7
48 4
13,3 7
23,3 14
46,7 5
16,7 Jumlah
14 46,7
26 86,6
97 323,4 73 243,3
Berdasarkan tabel di atas, jawaban yang paling banyak dipilih pada masing-masing item adalah jawaban yang memiliki rentang nilai 3 dan 4.
Jawaban terbanyak pada nilai 3 terdapat item nomor 46 yang dipilih oleh 15 remaja 50. Jawaban terbanyak pada nilai 4 terdapat pada item
nomor 37 yang dipilih oleh 15 remaja 50. Data indikator hubungan positif dengan orang lain positive relation
with others dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta disajikan dalam tabel sebagai berikut
80
Tabel 21. Deskripsi Data Indikator Hubungan Positif dengan Orang Lain Positive Relation with Others
Indikator Skor Max
Skor Min Mean
Standar Deviasi Hubungan
Positif dengan Orang
Lain positive
relation with others
28 7
17,5 3,5
Penghitungan skor maksimal dihitung dengan cara mengalikan skor tertinggi dan jumlah item dari hubungan positif dengan orang lain positive
relation with others yang valid, 4 x 7 = 28. Kemudian, skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan jumlah item pada
indikator hubungan positif dengan orang lain positive relation with others yang valid, 1 x 7 = 7. Skor maksimal dan minimal ditambahkan
kemudian dibagi dua maka diperoleh nilai mean µ sebesar 17,5. Rentang maksimum dan minimumnya adalah 28 dan 7, sehingga luas jara
sebarannya adalah 28 – 7 = 21. Standar deviasi σ diperoleh dari 27 6 =
3,5. Berdasarkan nilai-nilai tersebut dapat diperoleh kategori indikator hubungan positif dengan orang lain positive relation with others sebagai
berikut. Tabel 22. Kriteria Kategorisasi Indikator Hubungan Positif dengan Orang
Lain Positive Relation with Others Ketegori
Rumus Interval
Tinggi Sedang
14 X 21
Rendah X
14
81
Tabel 23. Kategorisasi Indikator Hubungan Positif dengan Orang Lain Positive Relation with Others
No. Interval
Kategorisasi Frekuensi
Persentasi 1.
21-38 Tinggi
22 73,3
2. 14-20
Sedang 7
23,3 3.
7-13 Rendah
1 3,3
Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa 73,3 remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki skor tinggi pada indikator
hubungan positif dengan orang lain positive relation with others, 23,3 remaja memiliki skor sedang, dan 3,3 remaja memiliki skor rendah. Hal
tersebut juga dapat dilihat dalam grafik berikut. Grafik 8. Kategorisasi Indikator Hubungan Positif dengan Orang
Lain Positive Relation with Others
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat psychological well-being remaja
di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta untuk indikator hubungan positif
73,3
23,3 3,3
5 10
15 20
25
Tinggi Sedang
Rendah
Hubungan Positif dengan Orang Lain Positive Relation with Others
Hubungan Positif dengan Orang Lain
positive relation with others
82
dengan orang lain positive relation with others berada pada kategori tinggi.
f. Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being Berdasarkan Indikator
Tujuan Hidup Purpose of Life Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data indikator T\ujuan
hidup purpose of life dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta yang telah diperoleh dalam
penelitian. Secara umum, berikut ini adalah distribusi sebaran jawaban pada indikator tujuan hidup purpose of life remaja di Panti Sosial Bina
Remaja Yogyakarta. Tabel 24. Sebaran Jawaban per Item pada Indikator Tujuan Hidup
Purpose of Life
No. Item Jawaban
1 2
3 4
f f
f f
49 15
50 15
50 50
17 56,7
13 43,3
53 7
23,3 23
76,7 54
1 3,3
4 13,3
11 36,7
14 46,7
57 1
3,3 1
3,3 17
56,7 11
36,7 58
2 6,7
1 3,3
14 46,7
13 43,3
59 1
3,3 2
6,7 15
50 12
40 60
13 43,3
17 56,7
Jumlah 5
16,6 8
26,6 109 363,4
118 393,4 Berdasarkan tabel di atas, jawaban yang paling banyak dipilih pada
masing-masing item adalah jawaban yang memiliki rentang nilai 3 dan 4. Jawaban terbanyak pada nilai 3 terdapat item nomor 50 yang dipilih oleh
83
17 remaja 56,7, item nomor 57 yang dipilih oleh 17 remaja 56,7. Jawaban terbanyak pada nilai 4 terdapat pada item nomor 53 yang dipilih
oleh 23 remaja 76,7, dan item nomor 60 yang dipilih oleh 17 remaja 56,6.
Data indikator tujuan hidup purpose of life dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta
disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 25. Deskripsi Data Indikator Tujuan Hidup Purpose of Life
Indikator Skor
Max Skor
Min Mean
Standar Deviasi
Tujuan Hidup purpose of life 32
8 20
4 Penghitungan skor maksimal dihitung dengan cara mengalikan skor
tertinggi dan jumlah item dari tujuan hidup purpose of life yang valid, 4 x 8 = 32. Kemudian, skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah
dengan jumlah item pada indikator tujuan hidup purpose of life yang valid, 1 x 8 = 8. Skor maksimal dan minimal ditambahkan kemudian
dibagi dua maka diperoleh nilai mean µ sebesar 20. Rentang maksimum dan minimumnya adalah 32 dan 8, sehingga luas jara sebarannya adalah
32 – 8 = 24. Standar deviasi σ diperoleh dari 24 6 = 4. Berdasarkan
nilai-nilai tersebut dapat diperoleh kategori indikator tujuan hidup purpose of life sebagai berikut.
Tabel 26. Kriteria Kategorisasi Indikator Tujuan Hidup Purpose of Life Ketegori
Rumus Interval
Tinggi Sedang
16 X 24
Rendah X
16
84
Tabel 27. Kategorisasi Indikator Tujuan Hidup Purpose of Life No.
Interval Kategorisasi
Frekuensi Persentasi
1. 24-32
Tinggi 25
83,3 2.
16-23 Sedang
5 16,7
3. 8-15
Rendah Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa 83,3 remaja di
Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki skor tinggi pada indikator tujuan hidup purpose of life, 16,7 remaja memiliki skor sedang, dan
tidak ada remaja yang memiliki skor rendah. Hal tersebut juga dapat dilihat dalam grafik berikut.
Grafik 9. Kategorisasi Indikator Tujuan Hidup Purpose of Life
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat psychological well-being remaja
di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta untuk indikator tujuan hidup purpose of life berada pada kategori tinggi.
83,3
16,7 5
10 15
20 25
30
Tinggi Sedang
Rendah
Tujuan Hidup Purpose of Life
Tujuan Hidup purpose of life
85
g. Kategorisasi Tingkat Psychological Well-Being Berdasarkan Indikator
Penerimaan Diri Self-Acceptance Pada pembahasan berikut disajikan deskripsi data indikator
penerimaan diri self-acceptance dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta yang telah diperoleh
dalam penelitian. Secara umum, berikut ini adalah distribusi sebaran jawaban pada indikator penerimaan diri self-acceptance remaja di Panti
Sosial Bina Remaja Yogyakarta. Tabel 28. Sebaran Jawaban per Item padaIndikator Penerimaan Diri
Self-Acceptance
No. Item Jawaban
1 2
3 4
f F
f f
62 2
6,7 17
56,7 11
36,7 64
1 3,3
10 33,3
13 43,3
6 20
65 2
6,7 11
36,7 16
53,3 1
3,3 68
10 33,3
20 66,7
69 3
10 14
46,7 13
43,3 Jumlah
3 10
26 86,7
70 233,3 51
170 Berdasarkan tabel di atas, jawaban yang paling banyak dipilih pada
masing-masing item adalah jawaban yang memiliki rentang nilai 3 dan 4. Jawaban terbanyak pada nilai 3 terdapat item nomor 62 yang dipilih oleh
17 remaja 56,7, item nomor 65 yang dipilih oleh 16 remaja 53,3. Jawaban terbanyak pada nilai 4 terdapat pada item nomor 68 yang dipilih
oleh 20 remaja 66,7.
86
Data indikator penerimaan diri self-acceptance dalam tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta
disajikan dalam tabel sebagai berikut Tabel 29. Deskripsi Data Indikator Penerimaan Diri Self-Acceptance
Indikator Skor Max
Skor Min Mean
Standar Deviasi
Penerimaan Diri
self-acceptance 20
5 12,5
2,5
Penghitungan skor maksimal dihitung dengan cara mengalikan skor tertinggi dan jumlah item dari penerimaan diri self-acceptance yang
valid, 4 x 5 = 20. Kemudian, skor minimal dicari dengan mengalikan skor terendah dengan jumlah item pada indikator penerimaan diri self-
acceptance yang valid, 1 x 5 = 5. Skor maksimal dan minimal ditambahkan kemudian dibagi dua maka diperoleh nilai mean µ sebesar
12,5. Rentang maksimum dan minimumnya adalah 20 dan 5, sehingga luas jara sebarannya adalah 20
– 5 = 15. Standar deviasi σ diperoleh dari 15 6 = 4. Berdasarkan nilai-nilai tersebut dapat diperoleh kategori
indikator penerimaan diri self-acceptance sebagai berikut. Tabel 30. Kriteria Kategorisasi Indikator Penerimaan Diri Self-
Acceptance Ketegorisasi
Rumus Interval
Tinggi Sedang
10 X 15
Rendah X
10
87
Tabel 31. Kategorisasi Indikator Penerimaan Diri Self-Acceptance No.
Interval Kategorisasi
Frekuensi Persentasi
1. 15-20
Tinggi 23
76,7 2.
10-14 Sedang
7 23,3
3. 5-9
Rendah Berdasarkan tabel tersebut dapat dikatakan bahwa 76,7 remaja di
Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki skor tinggi pada indikator penerimaan diri self-acceptance, 23,3 remaja memiliki skor sedang,
dan tidak ada remaja yang memiliki skor rendah. Hal tersebut juga dapat dilihat dalam grafik berikut.
Grafik 10. Kategorisasi Indikator Penerimaan Diri Self-Acceptance
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat psychological well-being remaja
di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta untuk indikator penerimaan diri self-acceptance berada pada kategori tinggi.
76,7,3
23,3 5
10 15
20 25
Tinggi Sedang
Rendah
Penerimaan Diri self-acceptance
Penerimaan Diri self-acceptance
88
Berdasarkan hasil pemaparan setiap indikator tersebut dapat
disimpulkan bahwa psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki persentase 70 atau masuk kedalam
kategori tinggi. Tabel 32. Rangkuman Persentase Tingkat Psychological Well-Being
Persentase Kategori
Tinggi Kategori
Sedang Kategori
Rendah Psychological well-
being 70
26,7 3,3
Tingkat psychological well-being remaja di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta berdasarkan enam indikator masuk kedalam kategori tinggi
untuk penguasaan lingkungan environmental mastery, pengembangan pribadi personal growth, hubungan positif dengan orang lain positive
relation with other, tujuan pribadi purpose of life, penerimaan diri self acceptance. Indikator kemandirian autonomy masuk ke dalam kategori
sedang. Tabel 33. Rangkuman Persentase Tingkat Psychological Well-Being
Berdasarkan Setiap Indikator No
Indikator Persentase
Kategori Tinggi
Kategori Sedang
Kategori Rendah
1. Kemandirian autonomy
43,3 53,3
3,3 2.
Penguasaan lingkungan environmental mastery
70 26,7
3,3 3.
Pengembangan pribadi 80
16,7 3,3
89
personal growth 4.
Hubungan positif dengan orang lain positive
relation with other 73,3
23,3 3,3
5. Tujuan hidup purpose of
life 83,3
16,7 6.
Penerimaan diri self acceptance
76,7 23,3
Grafik 8. Persentase Tingkat Psychological Well-Being Berdasarkan Setiap Indikator
B. Pembahasan