2. Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya dan karier yang hendak dikembangkan pada khususnya.
3. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4. Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SMTA.
5. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
6. Khusus untuk SMK, pelatihan diri untuk keterampilan kejuruan khusus pada lembaga kerja instansi, perusahaan, industri sesuai dengan program
kurikulum SMK yang bersangkutan.
2.4.4. Prinsip-prinsip pelaksanaan Bimbingan Karier
Menurut Sukardi dalam Pratiwi 2012 prinsip-prinsip dari bimbingan karier antara lain sebagai berikut:
1. Pemilihan karier lebih merupakan suatu proses daripada suatu peristiwa. Bimbingan karier merupakan suatu proses yang berawal pada suatu saat,
berlanjut dan berlangsung terus seumur hidup, sesuai dengan prinsip pendidikan yang berlangsung seumur hidup, maka berdasarkan pandangan
tersebut bimbingan karier tidak hanya berlangsung selama anak duduk dalam bangku sekolah, tetapi juga berlangsung dalam pelaksanaan pekerjaan,
jabatan atau karier itu sendiri yang tidak dapat dipisahkan dari aspek kehidupan manusia yang selalu mengalami perubahan, pembaharuan serta
peningkatan secara kontinu sebagaimana yang dialami oleh manusia dalam kehidupan
2. Pemilihan dan penyesuaian karier dimulai dengan pengetahuan tentang diri. Aspek ini tidak hanya menekankan pada aspek karier tetapi juga aspek
individu. Supaya individu dapat menentukan pilihan dan menyesuaikan kariernya dengan baik maka perlu memahami tentang potensi, bakat, minat
dan kemampuan yang dimiliki. 3. Bimbingan karier haruslah merupakan suatu perkembangan konsep tentang
diri sendiri self concept Pengembangan konsep diri bertujuan agar individu mendapatkan
gambaran yang nyata tentang diri sendiri yaitu pengetahuan dan penerimaan tentang : a minat dan arah perhatian, b kemampuan untuk mengerjakan
suatu pekerjaan atau kemampuan serta keterampilan kerja yang telah dikuasainya, c apa yang dicita-citakan serta diharapkan dari kehidupannya.
4. Bimbingan karier membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat.
Bimbingan karier memberikan informasi yang realistis tentang kondisi pekerjaan. Pengembangan konsep tentang pekerjaan dan dunia kerja konsep
okupational memiliki peranan penting dalam bimbingan karier, untuk mendapatkan gambaran yang benar tentang pekerjaan dan seluk beluknya
bisa ditempuh dengan berbagai jalan diantaranya : a mengundang nara sumber yang cukup berpengalaman dalam pekerjaan tertentu, b mengadakan
kunjungan karyawisata, darmawisata, study tour di tempat pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan pengalaman langsung yang realistis.
5. Dalam bimbingan karier termasuk pula pemberian informasi, keterangan- keterangan mengenai latihan atau pendidikan yang diperlukan untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan pola tingkah laku yang diperlukan untuk suatu pekerjaan, maka dari itu dalam bimbingan karier perlu
dikembangkan pemahaman tentang konsep okupational pribadi. 6. Bimbingan karier adalah merupakan suatu kegiatan bantuan layanan
bimbingan yang dilaksanakan oleh pembimbing termasuk konselor dan memberikan berbagai bentuk rangsangan, perencanaan karier, membuat
keputusan dan penyesuaian diri.
2.5. Minat Kerja