55
2.6 Hipotesis
Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat ditetapkan hipotesis penelitian ini adalah “pendekatan konseling realita dapat untuk mengubah konsep
diri negatif siswa broken home”.
56
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, desain penelitian, fokus penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, keabsahan data
dan analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan. Penelitian tindakan menurut Burns 1994; 1999: 30 dalam Madya 2009: 9,
merupakan penerapan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di
dalamnya, yang melibatkan kolaborasi, dan kerjasama para peneliti, praktisi dan orang awam. Wallace, 1998; Burns, 1999: 30 dalam Madya 2009: 9
mengemukakan bahwa penelitian tindakan dilakukan dengan mengumpulkan data secara sistematik tentang praktik keseharian dan menganalisisnya untuk dapat
membuat keputusan-keputusan tentang praktik yang seharusnya dilakukan di masa mendatang.
Selain itu, menurut Syaodih 2011: 140, penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam
kegiatannya sendiri dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor, dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan,
keberhasilan, dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan. Jadi penelitian tindakan
57
merupakan penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial dengan melakukan tindakan secara nyata, yang dilakukan secara kolaborasi
antara peneliti, konseli, dan pihak lain yang terkait dengan penelitian tersebut.
3.2 Desain Penelitian Tindakan
Beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, akan tetapi secara garis besar terdapat empat tahapan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi Arikunto, 2009: 16.
Bagan 1.1 Desain Penelitian Tindakan
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur dalam membentuk siklus, satu putaran kegiatan beruntun, yaitu mulai dari perencanaan
sampai dengan refleksi. Siklus inilah yang merupakan bentuk tindakan dalam penelitian tindakan.
Berdasarkan desain penelitian tindakan diatas, bentuk rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi
58
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
No Tahapan Kegiatan
Keterangan
1. Menentukan Subyek
Penelitian Seleksi subyek
penelitian - Menyeleksi siswa broken
home kelas VII, VIII, dan IX
- Menentukan subyek
penelitian sebanyak 2 orang siswa, yang
memiliki latar belakang broken home yang
berbeda dan memiliki konsep diri negatif.
2. Menetapkan Fokus
penelitian 1. Identifikasi
masalah
2. Analisis masalah
3. Perumusan masalah
- Menentukan masalah yang akan diteliti, yaitu konsep
diri siswa broken home. -
Mengumpulkan data subyek melalui
wawancara dan observasi kepada guru pembimbing,
konseli, wali kelas konseli dan teman satu kelas
konseli.
- Menganalisis masalah dan
menentukan faktor-faktor penyebab utama
- Merumuskan gagasan-
gagasan pemecahan masalah bagi faktor
penyebab utama dan untuk menafsirkan kemungkinan
adanya hipotesis tindakan sebagai pemecahan
masalah.
3. Perencanaan 1. Menetapkan
tindakan
2. Membuat rencana
tindakan - Menetapkan tindakan
yang akan digunakan untuk mengatasi masalah,
yaitu dengan menggunakan konseling
realita.
- Membuat prosedur
konseling realita. Adapun prosedur konselingnya
dijelaskan sebagai berikut:
59
No Tahapan Kegiatan
Keterangan
3. Menyusun jadwal
kegiatan 1. Fase Keterlibatan
2. Eksplorasi Keinginan,
Kebutuhan dan Persepsi wants and needs
3. Eksplorasi Arah dan
Tindakan direction and doing
4. Evaluasi Diri self
evaluation 5.
Rencana dan Tindakan planning
- Menyiapkan sarana
prasarana yang dibutuhkan dalam
konseling seperti : ruangan untuk konseling,
lembar observasi, alat tulis,dll.
- Jadwal kegiatan :
• Minggu I : Menentukan
subyek Penelitian, mengumpulkan data,
menetapkan fokus penelitian, dan
merencanakan tindakan konseling
• Minggu II-IV:
Melakukan tindakan konseling relita dengan
melalui 5 fasetahapan sesuai dengan prosedur
konseling realita yang digunakan. Selama
proses konseling, peneliti juga melakukan
pengamatan atau observasi.
• Minggu V: Refleksi dari
hasil konseling. 4. Pelaksanaan
Tindakan Konseling
Konseling realita dilakukan dengan
prosedur konseling sebagai berikut :
1. Fase Keterlibatan
Tujuan: -
Untuk menciptakan hubungan baik dan
keterlibatan antara peneliti dengan konseli selama
proses konseling
60
No Tahapan Kegiatan
Keterangan
2. Fase Eksplorasi
Keinginan, Kebutuhan dan
Persepsi wants and needs
3. Fase Eksplorasi
Arah dan Tindakan direction and
doing
4. Fase Evaluasi Diri
self evaluation
5. Fase Rencana dan
Tindakan planning
berlangsung hingga mencapai tujuan yang
diinginkan.
- Konseli dapat
mengungkapkan dengan sukarela dan terbuka
dalam mengungkapkan perasaannya.
Tujuan :
- Untuk mengungkapkan
semua kebutuhan, keinginan konseli beserta
persepsi konseli terhadap kebutuhannya sesuai
dengan harapan konseli.
- Untuk mengungkapkan
latar belakang yang berhubungan dengan
masalah konsep diri negatif konseli.
Tujuan :
- Untuk mengetahui apa
saja yang telah dilakukan konseli guna mencapai
kebutuhannya.
- Tindakan yang dilakukan
oleh konseli yang dieksplorasi berkaitan
dengan masa sekarang.
- Tujuan : konseli dapat
menilai tingkah lakunya sendiri untuk menentukan
bagaimana baiknya tingkah laku itu berguna
bagi dirinya.
- Tujuan: untuk membuat
rencana tindakan guna membantu konseli
memenuhi keinginan dan kebutuhannya secara
realistis.
- Rencana dibuat bersama
oleh konseli dengan peneliti.
61
No Tahapan Kegiatan
Keterangan
5. Pengamatan observasi
Mengamati proses konseling
- Peneliti mengamati proses konseling.
- Mengamati adanya
pengaruh dari konseling yang diberikan
- Mengamati adanya
keadaan yang mendukung dan menghambat proses
konseling
- Mengamati adanya
masalah lain yang muncul. 6. Refleksi
1. Evaluasi hasil dari proses konseling
2. Tindak lanjut
Follow up setelah konseling
- Melakukan evaluasi terhadap konseling yang
telah dilakukan -
Apabila dari hasil pengamatan ditemukan
masih ada kekurangan atau belum adanya
perubahan setelah atau selama proses konseling,
maka dilakukan tindak lanjut follow up ke siklus
selanjutnya.
3.3 Fokus Penelitian