13
yang positif maka perilaku yang muncul juga positif, sebaliknya apabila konsep dirinya negatif maka perilaku yang muncul juga negatif. Konsep diri juga
dipengaruhi dari kondisi keluarga. Keluarga yang kurang harmonis dapat membentuk konsep diri yang negatif. Pada anak yang memiliki keluarga broken
home akan mengalami tekanan mental yang berat, malu, minder bergaul dengan teman-temanya, mencari perhatian, dan kurang aktif dalam kegiatan belajarnya,
sehingga menyebabkan menurunnya prestasi belajar. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diharapkan melalui konseling realita dapat mengubah konsep diri
negatif siswa broken home.
2.2 Konsep Diri
2.2.1 Pengertian Konsep Diri
Dalam penelitian ini, subyek penelitian adalah anak SMP, yang berada pada usia masa akhir kanak-kanak, yaitu sekitar umur 6 sampai 12 tahun. Untuk
itu peneliti harus mengetahui bagaimana konsep diri anak pada masa akhir anak- anak.
Ada beberapa definisi mengenai konsep diri oleh para tokoh diantaranya menurut Raimy dalam Burns 1993: 41 ia mendefinisikan konsep diri sebagai
suatu sistem persepsi yang dipelajari yang berfungsi sebagai suatu obyek di dalam lapangan persepsi. Gagasan orang mengenai dirinya sendiri merupakan faktor
yang kompleks dan penting di dalam tingkah lakunya. Apa yang diyakini oleh seseorang mengenai dirinya sendiri merupakan suatu faktor di dalam pemahaman
sosial tentang orang lain. Calhoun dan Acocella 1995: 90 mengatakan bahwa konsep diri adalah gambaran mental diri sendiri yang terdiri dari pengetahuan
14
tentang diri, pengharapan diri, dan penilaian terhadap diri. Konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian anda tentang diri anda.
Jadi konsep diri meliputi apa yang anda pikirkan dan apa yang anda rasakan tentang diri anda Rahmat, 1996: 99.
D. Brooks menyatakan bahwa konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita yang bersifat psikologis, sosial, dan fisik Rahmat, 2005:
105. Menurut Burns 1993: vi konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat mengenai diri kita dan
seperti apa diri kita yang kita inginkan. Sedangkan konsep diri menurut Roger dalam Budiharjo, ed., 1997 Sobur, 2003: 307 adalah :
Bagian sadar ruang fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, yaitu ”aku” merupakan pusat referensi setiap pengalaman. Konsep
diri ini merupakan bagian inti dari pengalaman individu yang secara perlahan-lahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai
bayangan tentang diri yang mengatakan ”apa dan siapa aku sebenarnya” dan ”apa sebenarnya yang harus aku perbuat”. Jadi
konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku
dari yang bukan aku.
Hurlock 2005: 58 menyatakan konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari
keyakinan yang dimiliki orang tentang diri mereka sendiri yang mencangkup karakter fisik, psikologis, sosial dan emosional, aspirasi dan prestasi. Semua
konsep diri mencakup citra fisik diri penampilan fisik anak, daya tariknya dan kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan jenis kelaminnya dan pentingnya
berbagai bagian tubuh untuk perilaku dan harga diri anak itu di mata yang lain dan citra psikologis diri sendiri di dasarkan pada pikiran, perasaan dan emosi
15
kualitas dan kemampuan yang mempengaruhi penyesuaian pada kehidupan, sifat- sifat seperti berani, jujur, mandiri dan percaya diri serta berbagai jenis aspirasi dan
kemampuan. Mengkoordinasikan citra fisik dan psikologis diri seringkali sulit bagi
anak-anak. Akibatnya mereka cenderung berpikir tentang diri mereka memiliki dua kepribadian dengan penampilan dan kepribadian tersendiri. Dengan
bertambahnya usia, konsep fisik dan psikologis diri secara berangsur-angsur menyatu dan mereka menganggap diri mereka sebagai individu tunggal.
Dari berbagai pengertian konsep diri menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah gambaran atau cara pandang terhadap diri
sendiri, diantaranya memahami keadaan fisik yang dimiliki, memahami karakteristik, sifat, atau kepribadian yang dimiliki individu, memahami seperti
apa diri kita yang kita inginkan, serta memahami tentang hubungan sosial yang baik dengan lingkungan. Pemaham diri tersebut didasarkan pada pengalaman dan
interaksi diri dengan lingkungannya.
2.2.2 Asal Konsep diri