42
Menurut Glasser dalam Corey 2003: 268-269 dasar dari terapi realitas adalah membantu para konseli dalam memenuhi kebutuhan untuk mencintai dan
dicintai serta kebutuhan untuk merasakan bahwa kita berguna baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain. ”kekuatan pertumbuhan” mendorong kita untuk
berusaha mencapai suatu identitas keberhasilan. Penderitaan pribadi bisa diubah hanya dengan perubahan identitas. Pandangan terapi realitas menyatakan bahwa,
karena individu-individu bisa mengubah identitasnya. Perubahan identitas bergantung pada perubahan tingkah laku.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia didorong oleh kebutuhannya. Jika kebutuhannya terpenuhi maka seseorang akan
mengembangkan identitas berhasil dan sebaliknya jika gagal memenuhi kebutuhannya maka seseorang akan mengembangkan identitas gagal.
2.4.3 Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Glasser berpandangan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis fisik dan psikologis cinta dan
penghargaan yang berpengaruh pada perilakunya. Kedua kebutuhan psikologis
tersebut digabung menjadi satu kebutuhan yang sangat utama yang disebut identitas.
Identitas merupakan cara seseorang melihat dirinya sendiri sebagai manusia yang berhubungan dengan orang lain dan dunia
luarnya. Dan setiap orang mengembangkan gambaran identitasnya berdasarkan atas pemenuhan kebutuhan
psikologisnya Latipun, 2006: 149.
Terpenuhinya cinta dan penghargaan akan mengembangkan gambaran diri sebagai orang yang berhasil dan membentuk identitasnya dengan identitas
43
keberhasilan success identity,sebaliknya jika orang gagal dalam menemukan kebutuhannya, maka akan membentuk identitasnya dengan identitas kegagalan
failed identity. Individu yang tidak terpenuhi kebutuhannya maka akan mencari jalan lain, misal dengan menarik diri atau bertindak delinkuensi. Menurut Glasser
orang yang membangun identitas kegagalan pada dasarnya orang yang tidak bertanggung jawab, karena mereka menolak realita sosial, moral dan dunia
sekitarnya. Namun identitas kegagalan tersebut dapat dirubah menjadi identitas keberhasilan apabila individu dapat menemukan kebutuhan dasarnya. Individu
yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya akan dapat memerintah kebutuhan kehidupan sendiri menggunakan prinsip 3 R Right, Responsibility, dan Reality.
Menurut Fauzan 1994: 31-32 ketiga prinsip tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1 Right Dalam hal ini maksud Glasser ada ukuran atau norma yang diterima secara
umum dimana tingkah laku dapat diperbandingkan. Tanpa menilai tingkah laku sendiri sebagaimana adanya : benar atau salah, baik atau buruk, orang akan
berbuat semaunya sendiri. 2 Responsibility
Prinsip ini merupakan kemampuan untuk mencapai sesuatu kebutuhan dan untuk berbuat dalam cara yang tidak merampas keinginan orang lain dalam
memenuhi kebutuhan mereka. Merupakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi dalam konteks sosial budaya. Glasser mengemukakan
44
bahwa setelah individu menerima tanggung jawab atas kehidupannya dari mulai berbuat tanggung jawab, maka perubahan mungkin akan terjadi.
3 Reality Dalam hal ini orang harus memahami bahwa ada dunia nyata dari mereka harus
memenuhi kebutuhan-kebutuhanya dalam kerangka kerja tertentu. Pemenuhan kebutuhan atas penghargaan dan cinta pada hubungan orang
tua dan anak memegang peranan penting dalam pembentukan identitas individu. Pada individu yang mengalami broken home pemenuhan kebutuhan atas
penghargaan dan cinta dari orang tua kurang terpenuhi maka individu akan merasa terasing dan gagal dalam hidupnya, dan identitas yang terbentuk adalah identitas
kegagalan.
2.4.4 Perilaku Menyimpang