Pengaruh Lingkungan dan Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN DAN ETIKA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MEGA TBK

CABANG PEMBANTU KATAMSO MEDAN

OLEH

TIFFANY KARMELIA SUWANDY 110502085

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Lingkungan dan Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan dan etika kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini sebesar 48 orang karyawan dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampel jenuh sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yaitu sebanyak 48 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan etika kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan.


(3)

ABSTRACT

The title of this research is "The Effect of Environmental and Work Ethic on Employee Performance in PT. Bank Mega Tbk . Cabang Pembantu Katamso Medan" . This study aims to identify and analyze the influence of the environment and work ethic on the performance of employees atPT. Bank Mega Tbk . Cabang Pembantu Katamso Medan .

The data used in this research is to use primary data and secondary data . The study population of 48 employees and sampling techniques using saturated sample ( so that the sample in this study were all employees of as many as 48 people . Data analysis method used is descriptive analysis and multiple linear regression analysis .

The results showed that the work environment and work ethic in a positive and significant effect on the performance of employees at PT. Bank Mega Tbk . Cabang Pembantu Katamso Medan.


(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan ridho-Nya sehingga peneliti telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Lingkungan dan Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan”. Terkhusus kedua orang tua saya, Drs. Suwandy MM,Ak. (Ayahanda), dan Yulaini,SE (Ibunda) yang telah membesarkan peneliti yang tidak dapat terbalas jasanya oleh peneliti. Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan dan membantu peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., Mec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie Msi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini SE., Msi., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi., selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Lusy Anna, MS., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.


(5)

7. Kepada Febrina Aliza Suwandy (kakak) dan Hendy Haekal Suwandy (adik) yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Kepada kekasihku Reyhan Syah Putra yang telah banyak memberikan

dukungan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada sahabat-sahabatku tersayang: Agustino, Vivi, Acik, Sen, Dita, Sendi. Terima kasih untuk semua bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang diberikan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Seluruh pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhirnya peneliti mengucapkan terima kasih atas semuanya yang telah membantu peneliti hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Medan, April 2015 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 9

1.3Tujuan Penelitian ... 9

1.4Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1Lingkungan Kerja... 10

2.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja ... 10

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ... 10

2.1.3 Indikator dan Dimensi Lingkungan Kerja ... 15

2.2Etika ... 17

2.2.1 Pengertian Etika ... 17

2.2.2 Teori Etika ... 18

2.3Pengertian Etika Kerja ... 20

2.3.1 Fungsi Etika Kerja... 22

2.3.2 Indikator dan Dimensi Etika Kerja ... 23

2.4 Kinerja Karyawan ... 23

2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 23

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 24

2.4.3 Indikator dan Dimensi Kinerja Karyawan... 26

2.5 Penelitian Terdahulu ... 26

2.6 Kerangka Konseptual ... 27

2.7 Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 30

3.3 Batasan Operasional ... 30

3.4 Definisi Operasional... 31

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 33

3.6 Populasi dan Sampel ... 33

3.7 Jenis Data ... 34

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 36

3.9.1 Uji Validitas ... 36


(7)

3.10 Teknik Analisis Data ... 40

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 40

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 40

3.10.3 Uji Asumsi Klasik ... 41

3.10.4 Uji Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 44

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 44

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 48

4.1.3 Budaya Perusahaan ... 49

4.1.4 Struktur Bisnis Grup ... 49

4.1.5 Produk dan Jasa PT Bank Mega Tbk ... 50

4.2 Hasil Penelitian ... 54

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden ... 54

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 57

4.3 Analisis Statistik ... 72

4.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 72

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 74

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 76

4.3.4 Uji Multikolinearitas ... 78

4.4 Pengujian Hipotesis ... 79

4.4.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 79

4.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 81

4.4.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 83

4.5 Pembahasan ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

5.1 Kesimpulan ... 88

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 91


(8)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Point Pencapaian Nilai Kinerja Karyawan PT. Bank

Mega, Tbk. Capem Katamso Medan………. 7

Tabel 1.2 Nilai Kinerja Individu PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan Periode 2011-2013………... 7

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu………... 26

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel……….. 32

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert……….. 33

Tabel 3.3 Jumlah Karyawan PT. Bank Mega, Tbk. Capem Katamso Medan………. 34

Tabel 3.4 Uji Validitas ……….. 37

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas………... 40

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin….. 55

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarfkan Usia………. 55

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan……… 56

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja…... 57

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja (X1)………... 58

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Etika Kerja (X2)………. 63

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)……… 67

Tabel 4.8 Hasil Regresi Linear Berganda……….. 73

Tabel 4.9 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test……….. 76

Tabel 4.10 Hasil Uji Glejserheteroskedastisitas……….. 78

Tabel 4.11 Uji Nilai Tolerance dan VIF………. 79

Tabel 4.12 Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)……… 80

Tabel 4.13 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)………. 82


(9)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual………. 29

Gambar 4.1 PT. Bank Karman………... 44

Gambar 4.2 Logo Bank Karman ………... 44

Gambar 4.3 Logo Mega Bank ………... 45

Gambar 4.4 Logo PT. Bank Mega………. 46

Gambar 4.5 Logo Baru PT. Bank Mega ………... 47

Gambar 4.6 Struktur Bisnis Grup Bank Mega………... 49

Gambar 4.7 Histogram Uji Normalitas……….. 75

Gambar 4.8 Plot Uji Normalitas……… 75


(10)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Lingkungan dan Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan dan etika kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi penelitian ini sebesar 48 orang karyawan dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode sampel jenuh sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yaitu sebanyak 48 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan etika kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan.


(11)

ABSTRACT

The title of this research is "The Effect of Environmental and Work Ethic on Employee Performance in PT. Bank Mega Tbk . Cabang Pembantu Katamso Medan" . This study aims to identify and analyze the influence of the environment and work ethic on the performance of employees atPT. Bank Mega Tbk . Cabang Pembantu Katamso Medan .

The data used in this research is to use primary data and secondary data . The study population of 48 employees and sampling techniques using saturated sample ( so that the sample in this study were all employees of as many as 48 people . Data analysis method used is descriptive analysis and multiple linear regression analysis .

The results showed that the work environment and work ethic in a positive and significant effect on the performance of employees at PT. Bank Mega Tbk . Cabang Pembantu Katamso Medan.


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, suatu perusahaan tentunya membutuhkan berbagai sumber daya, seperti modal, material, dan mesin. Perusahaan juga membutuhkan sumber daya manusia, yaitu para karyawan. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Salah satu hal yang penting untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah bagaimana perusahaan itu mengelola kinerja para karyawannya. Pengelolaan kinerja karyawan yang baik akan berdampak kepada peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

Menurut Wibowo (2007:111) kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi tinggi, kreatif, dan mampu mengembangkan inovasi, kinerjanya akan semakin baik. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

Kinerja adalah pekerjaan yang merupakan gabungan dari karakteristik pribadi dan pengorganisasian seseorang (Moeheriono, 2012:65). Selain pengertian tersebut kinerja juga memiliki definisi suatu pencapaian seorang karyawan terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.


(13)

Menurut Armstrong dan Baron (1998) dalam Wibowo (2007:7) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, dan juga memfokuskan pada hasil kerjanya. Suatu perusahaan pada dasarnya dijalankan oleh manusia (karyawan), maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia didalam suatu organisasi yang memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan kepadanya. Lingkungan kerja yang baik tentu akan membuat karyawan melaksanakan dan meluangkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk bekerja secara maksimal. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman serta terciptanya hubungan yang harmonis antara karyawan dalam lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja, baik fisik maupun non fisik, langsung ataupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya pada saat bekerja. Lingkungan kerja perusahaan dikatakan baik apabila dapat memotivasi dan memberikan kenyamananan dalam bekerja sehingga memiliki dampak pada kinerja karyawan yang semakin baik pula.


(14)

Dalam membina kemampuan bekerja dan meningkatkan kinerja masing-masing karyawan, tidak terlepas dari etika kerja yang di yakini oleh individu-individu tersebut. Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi nilai-nilai lainnya (Griffin & Ebert, 2007:58).

Menurut Sigit (2003:118) etika kerja (work ethic) mencerminkan sejauh manakah seseorang menilai kerja. Orang yang memiliki etika kerja yang tinggi memandang bahwa kerja adalah penting, mulia, dan sumber martabat. Bagi seseorang yang etika kerjanya tinggi atau kuat mempunyai keyakinan bahwa kerja dengan sungguh-sungguh adalah kunci kesuksesan dan kebahagiaan. Dari penelitian terungkap bahwa orang yang etika kerjanya tinggi atau kuat memperoleh pendapatan yang lebih besar, mempunyai inisiatif, memperoleh kepuasan kerja, produktif, berprestasi, dan memiliki sikap serta keyakinan positif.Etika kerja sering disebut etos kerja. Etos ialah istilah Yunani, yang berarti juga etika. Perusahaan sebagai suatu organisasi dan juga merupakan wadah tenaga kerja akan selalu berusaha memenuhi keinginan-keinginan yang diharapkan karyawannya. Demikian sebaliknya organisasi juga mengharapkan karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, terlebih menciptakan suatu kelompok kerja yang solid dan memiliki etika kerja yang tinggi yang pada akhirnya akan membentuk sikap serta perilaku karyawan sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Pada saat ini dunia perbankan di Indonesia memasuki masa persaingan yang sangat kompetitif. Hal ini disebabkan banyaknya bank yang beroperasi di


(15)

Indonesia baik yang beroperasi secara lokal maupun yang beroperasi berskala internasional. Sebagai badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa,baik buruknyakinerja karyawan merupakan hal yang penting karena mencerminkan apakah strategi yang diembankan berjalan dengan efektif atau tidak.

Bank Mega adalah perusahaan Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan. Bank Mega Tbk didirikan 15 April 1969 dengan nama PT Bank Karman dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1969. PT. Bank Mega Tbk. dengan semboyan “Mega Tujuan Anda” tumbuh dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang mampu disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia Pasifik. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Tbk. berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk dan fasilitas perbankan terkini.

PT. Bank Mega memiliki lima nilai perusahaan yaitu, kewirausahaan, etika, kerjasama, dinamis, dan komitmen. Dengan menyadari betapa pentingnya peran langsung dari para karyawan, PT. Bank Mega memiliki strategi yang salah satunya yaitu menyelaraskan sumber daya manusia dan organisasi untuk tujuan perusahaan. Oleh karena itu, karyawan dituntut untuk lebih professional guna mencapai tujuan perusahaan.

PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perbankan di Sumatera Utara memahami pentingnya hubungan dan pemeliharaan karyawan demi mencapai tujuan perusahaan. PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan percaya


(16)

bahwa keberhasilan organisasi sangat bergantung kepada seberapa kuat seluruh jajarannya mempedomani visi, misi dan nilai-nilai ideal yang tumbuh dari dalam organisasinya.

Menurut pengamatan yang telah dilakukan pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan dapat diketahui beberapa karyawan masih memiliki etika kerja yang rendah. Beberapa contoh diantaranya yang pertama adalah bahwa terdapat beberapa karyawan bagian Back Office di PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan yang kurang menghargai jam kerja mereka, misalnya pada saat jam istirahat berakhir mereka tidak langsung kembali ke kantor, hal ini sudah dianggap hal yang biasa bagi karyawan Bank Mega bagian Back Office itu sendiri, padahal hal tersebut bukan merupakan etika kerja yang baik. Selain itu juga terdapat beberapa karyawan yang kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Sering terjadinya limpahan tugas kepada karyawan lain yang seharusnya tidak mengerjakan pekerjaan tersebut, misalnya beberapa karyawan pada bagian Marketting yang sering mengkosongkan form kartu kredit yang seharusnya mereka isi tetapi mereka melimpahkan tugas mereka tersebut ke bagian Customer Service yang padahal sebenarnya bagian Customer Service ini hanya tinggal menyetujui bahwa data yang dibutuhkan pada form tersebut telah lengkap.Selain itu, penggunaan peralatan kantor untuk kepentingan pribadi. Misalnya penggunaan telefon kantor bukan untuk kepentingan pekerjaan, tetapi kepentingan pribadi. Begitu juga peralatan-peralatan kantor lain yang sering digunakan untuk kepentingan individu karyawan PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan. Hal ini mencerminkan pandangan karyawan PT. Bank


(17)

Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan terhadap pekerjaannya masih rendah, sehingga apabila hal ini berlangsung secara terus menerus maka akan menyebabkan penurunan kinerja karyawan dan menimbulkan kerugian bagi PT. Bank Mega itu sendiri.

Pencapaian kinerja karyawan PT. Bank Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan juga didukung oleh kondisi lingkungan kerja karyawan. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan peneliti terhadap PT.Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan dapat diindikasikan bahwa karyawan berada dalam kondisi kerja yang nyaman namun masih ada kondisi kerja yang kurang menyenangkan yaitu suara kendaraan yang bising karena letak PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan yang berada dipinggir jalan terkadang membuat konsentrasi karyawan menurun. Pendingin udara pada lingkungan kerja karyawan yang melayani nasabah yang berada diruang bagian depan tidak berfungsi dengan baik dan membuat suhu udara kurang sejuk sehingga karyawan akan merasa terganggu kenyamanan dan konsentrasinya sehingga merasa mudah letih dan kinerjanya akan menurun. Selain itu pemeliharaan gedung yang kurang teratur membuat banyak terdapat kondisi gedung yang kurang baik misalnya warna cat sudah memudar dan masih terdapat plafon yang bocor tetapi belum dilakukan perbaikan sehingga hal ini tentu akan mengganggu kenyamanan karyawan dalam bekerja sehingga mempengaruhi kinerja.

PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan memiliki point pencapaian nilai kinerja karyawan seperti terlihat pada tabel berikut.


(18)

Tabel 1.1

Point Pencapaian Nilai Kinerja Karyawan

PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan Tahun 2011-2013

Nomor Point Range

Pencapaian Keterangan

1 5 P > 110 Sangat Baik

2 4 110 < P > 95 Baik

3 3 95 < P > 80 Cukup

4 2 80 < P > 65 Kurang

5 1 P < 65 Sangat Kurang

Sumber : PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan

Penilaian kinerja dilakukan secara langsung yang melibatkan karyawan yang bersangkutan, atasan langsung, rekan sekerja, dan bawahan. Adapun sumber data yang diterima dari PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan 2011-2013 yang berupa nilai hasil kerja sehari-hari dan diukur setiap tahun yang disebut Nilai Kerja Individu (NKI).NKI berupa pernyataan atas suatu kinerja karyawandalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam batas nilai prestasi, P1 adalah kinerja sangat baik, P2 adalah kinerja baik, P3 adalah kinerja cukup, P4 adalah kurang,dan P5 adalah kinerja sangat kurang. Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.2

Nilai Kinerja Individu

PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan Tahun 2011-2013

Tahun 2011 2012 2013

P1 3.25% 6.25% 10.88%

P2 21% 22.4% 11.5%

P3 69.25% 62% 62%

P4 3.25% 6.25% 9.37%


(19)

` Dilihat dari Tabel 1.2 Persentase kinerja secara umum, dapat dilihat bahwa kinerja karyawan dari tahun 2011-2012 mengalami penurunan. kondisi ini terlihat dari P3 yang merupakan kategori kinerja cukup dari tahun 2011 sampai 2012 mengalami penurunan dan tidak mengalami peningkatan di tahun 2013.Selain itu P4 yang merupakan kategori kinerja karyawan kurang, dari tahun 2011 sampai 2012 mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan adanya kinerja karyawan yang belum optimal. Belum optimalnya tingkat kinerja karyawan yang dicapai PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan saat ini tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi seperti permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya yaitu tentang etika kerja dan lingkungan kerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan kinerja karyawan diduga karena etika kerja yang masih rendah dan lingkungan kerja yang kurang mendukung kinerja karyawan.

Etika kerja yang tingi dan lingkungan kerja merupakan hal-hal yang sangat penting yang mempengaruhi bagaimana kinerja seorang karyawan itu baik atau tidak. Menyadari akan berbagai hal tersebut maka dalam penelitian ini peneliti memilih PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan sebagai objek penelitian. Selain itu, peneliti juga memilih PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan sebagai objek penelitian karena kemudahan data yang diperoleh sehingga dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitan dengan judul ”Pengaruh Lingkungan dan Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan”.


(20)

1.2Perumusan Masalah

Perumusan masalah dipenelitian ini adalah ”Apakah lingkungan dan etika kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan?”.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan dan etika kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : a. Bagi PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan

Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan sehingga dapat bermanfaat khususnya dalam penyusunan program dan pengevaluasian lingkungan dan etika kerja untuk selanjutnya sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang lingkungan dan etika kerja terhadap kinerja karyawan.

c. Bagi Pihak lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pedoman dan menjadi sumbangan pemikiran atau referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya.


(21)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lingkungan Kerja

2.1.1. Pengertian Lingkungan Kerja

Menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan kepadanya.

Sedangkan menurut Sedarmayanti (2001:1) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan kerja di sekitarnya dimana seorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerja yang baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Lingkungan kerja merupakan tempat dimana para karyawan melakukan aktifitas. Lingkungan kerja yang kondusif akan memberikan rasa aman dan nyaman yang memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja secara optimal. Jika karyawan menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan aktifitas sehingga waktu kerja dapat di pergunakan secara efektif. Produktifitas akan semakin tinggi dan otomatis prestasi kerja karyawan juga akan semakin tinggi.

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Berikut adalah beberapa faktor yang diuraikan Sedarmayanti (2001:21) yang dapat mempengaruhi terbentuknya kondisi lingkungan kerja yang dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya adalah:


(22)

Cahaya atau penerangan sangat memberi manfaat yang besar bagi karyawan guna mendapatkan keselamatan dan kelancaran dalam bekerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan yang terang dan tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas dapat memperlambat pekerjaan dan akan menimbulkan banyak kesalahan sehingga akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam menjalankan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai.

Cahaya dapat dibedakan menjadi empat yaitu : a. cahaya langsung

b. cahaya setengah langsung c. cahaya tidak langsung d. cahaya setengah langsung 2. Temperatur di tempat kerja

Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur yang berbeda beda. Tubuh manusia akan selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan yang normal dengan sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi keadaan yang terjadi di luar tubuh. Namun kemampuan tubuh untuk menyesuaikan diri memiliki batas yaitu bahwa tubuh manusia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh.


(23)

Kelembapan adalah banyaknya air yang terkandung di dalam udara, biasa dinyatakan dalam persentase. Kelembapan ini dipengaruhi oleh temperatur udara dan secara bersama sama antara temperatur, kelembapan, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan kelembapan tinggi akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran karna sistem penguapan.

4. Sirkulasi udara di tempat kerja

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahkluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman yang berada di sekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah yang ditimbulkan setelah bekerja.


(24)

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran,dan menimbulkan kesalahan komunikasi. Bahkan menurut penelitian kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian. Bekerja membutuhkan konsentrasi maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktifitas kerja meningkat.

Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi yang bisa menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu :

a. Lamanya kebisingan. b. Itensitas kebisingan. c. Frekwensi kebisingan.

Semakin lama telinga mendengar kebisingan, akan semakin buruk akibatnya diantaranya pendengaran dapat makin berkurang.

6. Getaran mekanis di tempat kerja

Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umunya sangat mengganggu tubuh karna ketidakteraturannya, baik tidak teratur dalam intensitas maupun frekwensinya. gangguan terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat apabila frekwensi alat ini beresonansi


(25)

dengan frekwensi dari getaran mekanis. Secara umum getaran mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal :

a. Konsentrasi bekerja. b. Datangnya kelelahan.

c. Timbulnya beberapa penyakit diantaranya karna gangguan terhadap mata, syaraf, peredaran darah, otot, tulang dan lain-lain.

7. Bau-bauan di tempat kerja

Adanya bau-bauan ditempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat menggangu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “Air Conditioner” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menggangu disekitar tempat kerja.

8. Tata Warna di Tempat Kerja

Tata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataanya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain. Karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia.

9. Dekorasi di Tempat Kerja

Dekorasi ada hubunganya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruangan kerja saja tetapi


(26)

berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.

10.Musik di Tempat Kerja

Menurut para pakar musik, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan di tempat kerja. Tidak sesuainya musik yang diperdengarkan di tempat kerja akan menggagu konsentrasi kerja. 11.Keamanan di Tempat Kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan ditempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

2.1.3 Indikator dan Dimensi Lingkungan Kerja

Yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2001 : 46) adalah sebagai berikut:

a. Penerangan b. Suhu udara c. Suara bising

d. Bau-bauan di tempat kerja e. Ruang gerak yang diperlukan f. Keamanan kerja


(27)

Menurut Sedarmayanti (2001:21) secara garis besar lingkungan kerja terbagi menjadi 2 (dua): lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik.

1. Lingkungan kerja fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lingkungan fisik dapat di bagi dalam dua kategori, yaitu :

a. Lingkungan kerja yang langsung berhubungan dengan karyawan (seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya).

b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kondisi manusia, misalnya: temperatur atau suhu udara, kelembapan, sirkulasi udara, pencahayaanya, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain lain.

2. Lingkungan kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan lingkungan kerja baik hubungan dengan atasan maupun hubungan dengan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Membina hubungan yang baik antar sesama rekan kerja, bawahan maupun atasan harus dilakukan karna kita saling membutuhkan hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan.


(28)

2.2 Etika

2.2.1 Pengertian Etika

Menurut Bertens (2000:35) etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia. Secara etimologis, etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan baik atau buruk yang dapat diterima umum mengenai sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Pada hakikatnya moral menunjuk pada ukuran-ukuran yang telah diterima oleh suatu komunitas, sementara etika umumnya lebih dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang dikembangkan diberbagai wacana etika atau aturan-aturan yang diberlakukan sebagai suatu profesi.

Menurut Griffin & Ebert (2007:58) etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis. Dengan kata lain, perilaku etis merupakan perilaku yang mencerminkan keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang benar dan baik. Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-norma sosial dianggap salah atau buruk.

Menurut Siahaan (2012:9) etika adalah sumber acuan (pedoman) berperilaku apa yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima dalam berbagai kegiatan bisnis. Etika hendak mencari, tindakan manusia yang manakah yang baik.


(29)

Menurut Simorangkir (2003:3) etika merupakan suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individu dan sosial sehingga dapat menetapkan antara mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dijadikan sasaran dalam hidup.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa etika merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kelakuan pribadi serta kewajiban moral dan yang berkaitan dengan hubungan-hubungan manusia berkenaan dengan persoalan benar dan salah. Etika berhubungan dengan kelakuan individu-individu serta standard-standard yang mempengaruhi hubungan antar individu.

2.2.2 Teori Etika

Secara umum Etika dapat dibagi menjadi:

1. Etika umum, berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis,bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.

2. Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis: cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan/tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada akibatnya. Etika Khusus dibagi lagi menjadi 3:


(30)

a. Etika Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

b. Etika Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.

c. Etika Lingkungan Hidup, menjelaskan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada lingkungan hidup secara keseluruhan.

Menurut Bertens (2000 : 66) teori etika, yakni : a. Utilitarisme

Utilitarisme berasal dari kata latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

b. Deantologi

Deantologi berasal dari bahasa Yunani deon yang berarti kewajiban. Atas pertanyaan “mengapa perbuatan ini adalah baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk”, deantologi menjawab: “karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang”. Yang menjadi dasar bagi baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.


(31)

Teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban, dan dapat dikatakan hak dan kewajban bagaikan dua mata sisi dari uang logam yang sama.

d. Teori Keutamaan

Dalam teori-teori yang dibahas sebelumnya, baik buruknya perilaku manusia dipastikan berdasarkan suatu prinsip atau norma. Keutamaan bisa didefenisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Kebijaksanaan, misalnya merupakan suatu keutamaan yang membuat seseorang mengambil keputusan tepat dalam setiap situasi.

2.3 Pengertian Etika Kerja

Menurut Griffin & Ebert (2007 : 58) etika merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal lainnya. Jadi, etika kerja dapat diartikan sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.

Menurut Sigit (2003:118) etika kerja (work ethic) mencerminkan sejauh manakah seseorang menilai kerja. Orang yang memiliki etika kerja yang tinggi memandang bahwa kerja adalah penting, mulia, dan sumber martabat. Bagi seseorang yang etika kerjanya tinggi atau kuat mempunyai keyakinan bahwa kerja dengan sungguh-sungguh adalah kunci kesuksesan dan kebahagiaan. Dari


(32)

penelitian terungkap bahwa orang yang etika kerjanya tinggi atau kuat memperoleh pendapatan yang lebih besar, mampunyai inisiatif, memperoleh kepuasan kerja, produktif, berprestasi, dan memiliki sikap serta keyakinan positif.Etika kerja sering disebut etos kerja. Etos ialah istilah Yunani, yang berarti juga etika.

Menurut Rudito (2007) dalam Zainuri (2011:3) Etika kerja adalah acuan yang dipakai oleh suatu individu atau perusahaan sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya, agar kegiatan yang mereka lakukan tidak merugikan individu atau lembaga yang lain.

Harsono dan Santoso (2006:35) yang menyatakan etika kerja sebagai semangat kerja yang didasari oleh nilai-nilai atau norma-norma tertentu. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukiyanto (2000:29) yang menyatakan bahwa etika kerja adalah suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik guna memperoleh nilai hidup mereka. Etika kerja menentukan penilaian manusia yang diwujudkan dalam suatu pekerjaan.

Ernawan (2007:14) “etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan,ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa”. Etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuatbosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang mendasari etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta memberikan masukan-masukan ide di tempat bekerja.


(33)

Menurut Siregar dan Kuara (2009) etika kerja merupakan sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang didalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan tercapainya hubungan seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan kinerja.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa etika kerja adalah segala sesuatu yang menggambarkan suatu sikap dan mengandung makna sebagai aspek evaluatif yang dimiliki oleh individu (kelompok) dalam memberikan penilaian terhadap kerja.

2.3.1 Fungsi Etika Kerja

Secara umum etika kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu. Menurut Ernawan (2007:14) fungsi etika kerja adalah:

1. Pendorong timbulnya perbuatan.

Etika kerja dapat menjadi pendorong timbulnya perbuatan, dimanaetika kerja dapat membuat individu atau dalam kelompok dapatmelakukan suatu perbuatan agar dapat mencapai hal yang diinginkan.

2. Penggairah dalam aktivitas.

Dalam melakukan sebuah aktivitas sehari-hari baik itu secaraindividu atau dalam kelompok, etika kerja dapat menjadikannya lebihbersemangat dalam menjalankan aktivitas tersebut. Sehingga dapat dicapai hasil yang diinginkan.


(34)

Etika kerja dapat menggerakkan individu atau sekelompok orangagar mau melakukan sesuatu untuk mencapai hal yang diinginkan,sehingga terciptalah kesepakatan dalam pencapaian target tersebut.

2.3.2 Indikator dan Dimensi Etika Kerja

Menurut Tebba (2003:1) perlu diperhatikan sifat-sifat etika yang harus dikembangkan dalam etika kerja, yang pertama sifat bertanggung jawab, tanggung jawab disini langsung kepada Tuhan, artinya setiap pekerja harus mempunyai kesadaran bahwa tanggung jawabnya bukan hanya didunia saja atau kepada atasan langsung saja akan tetapi langsung kepada Tuhan, yang selanjutnya jujur dalam perbuatan, hal ini meliputi kerja keras, yang dapat diartikan bahwa pekerja harus tekun dan mampu mengoptimalkan hasil kerjanya, yang kedua sifat hemat, sifat ini juga bertujuan agar setiap pekerja tidak menghambur-hamburkan uang dalam melakukan pekerjaan, sedangkan yang terakhir meliputi sifat menghargai waktu, disini diharapkan agar setiap pekerja harus senantiasa menghargai waktu yang telah ditetapkan.

2.4 Kinerja Karyawan

2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Gomes (2003:160) kinerja karyawan merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan (effort), yang didukung dengan motivasi yang tinggi, dengan kemampuan karyawan (ability), yang diperoleh melalui latihan-latihan. Kinerja yang meningkat, berarti performansi yang baik, akan menjadi feedback bagi usaha, atau motivasi pekerja pada tahap berikutnya.


(35)

Kinerja adalah pekerjaan yang merupakan gabungan dari karakteristik pribadi dan pengorganisasian seseorang (Moeheriono, 2012:65). Selain pengertian tersebut kinerja juga memiliki definisi suatu pencapaian seorang karyawan terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.

Menurut Wibowo (2007:4) kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Bagaimana organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja.

Menurut Armstrong dan Baron (1998:15) dalam Wibowo (2007:7) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang di capai seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepada karyawan tersebut.

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan, yaitu:


(36)

a. Karakteristik situasi

b. Deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan dan standar kinerja c. Tujuan-tujuan penilaian kinerja

d. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja, menurut Keith Davis dalam Sedarmayanti (2001 : 45) merumuskan :

a) Performance = Ability + Motivation b) Ability = Knowledge + Skill

c) Motivation = Attitude + Situation

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kinerja seseorang terkait dengan kemampuan (ability) dan motivasi (motivation). Kemampuan sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan (knowledge) dan keahlian (skill), sedangkan motivasi dipengaruhi oleh sikap (attitude) dan situasi (situation) yang kemudian menggerakkan seseorang tersebut menuju pencapaian tujuan.

Sutrisno (2013:151) mengungkapkan bahwa faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi prestasi kerja atau kinerja karyawan. Adapun faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi prestasi kerja atau kinerja karyawan adalah:

1. Kondisi Fisik. 2. Peralatan. 3. Waktu. 4. Material. 5. Pendidikan. 6. Supervisi.


(37)

7. Desain organisasi. 8. Pelatihan.

9. Keberuntungan.

2.4.3 Indikator dan Dimensi Kinerja Karyawan

Menurut Mathis (2002:78) kinerja karyawan adalah hal-hal yang mempengaruhiseberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi, antara lain:

1. Kualitas kerja yaitu kerapian, ketelitian, keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume kerja.

2. Kuantitas kerja yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal.

3. Kerjasama yaitu kemampuan menangani hubungan kerja antar karyawan. 4. Pemanfaatan waktu yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan

ketaatan dan penyelesaian tugas dengan tepat waktu. 2.5Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian Ahmad Zainuri (2011) Pengaruh Etika Kerja dan Kepemimpinan Islam Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada KJKS/UJKS Koperasi Kab. Pati). Etika Kerja Islam, Kepemimpi nan Islam dan Kinerja Karyawan. Analisi Regresi Berganda.

Etika kerja Islami dan kepemimpinan Islami adalah positif terhadap kinerja karyawan Miftahul Fauzi (2011) Pengaruh Etika Kerja Terhadap Kinerja

Etika Kerja dan Kinerja Karyawan.

Analisis Regresi Linear

Etika kerja berpengaruh secara positif dan


(38)

Karyawan pada Garuda Plaza Hotel Medan.

Sederhana. signifikan terhadap kinerja karyawan pada Garuda Plaza Hotel Medan. Khairani DianaSofyan (2013) Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA. Lingkungan Kerja dan Kinerja

Analisis Regresi Linear Sederhana.

Lingkungan Kerja memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Kinerja pegawai Bappeda. Muhammad Chaidir (2013) Pengaruh Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota Pontianak.

Etika Kerja dan Kinerja Karyawan

Analisis Regresi Berganda.

Etika Kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kota Pontianak.

Amien Ahmadie, Leyla Sori, & Maryam Iman (2014) Surveying The Relationship Between Work Ethics And Employee’s Productivity of Lorestan Province’s Education Department. Work Ethics and Employee’s Productivity Descriptive Correlation

Terdapat hubungan yang positif antara Etika Kerja dan Produktivitas

pegawai.

Sumber: Zainuri (2011), Fauzi (2011), Sofyan (2013), Chaidir (2013), Ahmadie (2014).

2.6Kerangka Konseptual

Tingginya kualitas lingkungan kerja di suatu perusahaan akan mendorong kinerja karyawan. Lingkungan kerja merupakan hal yang penting dalammenciptakan kinerja karyawan. Setiap karyawan yang bekerja tidak terlepas dari pengaruh lingkungan kerja.Menurut Nitisemito (2000:183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan kepadanya. Lingkungan


(39)

kerja yang baik tentu akan membuat karyawan melaksanakan dan meluangkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk bekerja secara maksimal.

Menurut Sigit (2003:118) etika kerja (work ethic) mencerminkan sejauh manakah seseorang menilai kerja. Orang yang memiliki etika kerja yang tinggi memandang bahwa kerja adalah penting, mulia, dan sumber martabat. Bagi seseorang yang etika kerjanya tinggi atau kuat mempunyai keyakinan bahwa kerja dengan sungguh-sungguh adalah kunci kesuksesan dan kebahagiaan. Etika kerja yang tinggi pada akhirnya akan membentuk sikap serta perilaku karyawan sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Menurut Armstrong dan Baron (1998:15) dalam Wibowo (2007:7) kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, dan juga memfokuskan pada hasil kerjanya. Karena suatu perusahaan pada dasarnya dijalankan oleh manusia (karyawan), maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia didalam suatu organisasi yang memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Sutrisno (2013:151) mengungkapkan bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah “sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam melaksanakan aktivitas kerja”. Aktivitas kerja karyawan dapat berjalan dengan baik seiring dengan motivasi yang dimiliki karyawan terhadap pekerjaannya serta lingkungan kerja yang mendukung dalam melaksanakan


(40)

pekerjaan.Etika kerja yang tinggi dan mendukung atau tidaknya lingkungan kerja di perusahaan akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya kinerja yang dihasilkan karyawan.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka hubungan antara variabel-variabel bebas dan variabel-variabel terikat dalam penelitian ini digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut:

Sumber : Nitisemito (2000:183), Sigit (2003:118),Wibowo (2007:7), dan Sutrisno (2013:151)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 2.7Hipotesis

Menurut Sugiyono (2005:30) Hipotesis merupakan jawaban sementara yang menerangkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan untuk langkah penelitian selanjutnya. Berdasarkan kerangka konseptual diatas peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Lingkungan dan Etika kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan”.

Lingkungan Kerja (X1)

Etika Kerja (X2)

Kinerja Karyawan (Y)


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatifadalah jenis penelititan yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.Penelitian asosiatif bertujuan untuk menjelaskan adanya pengaruh Lingkungan dan Etika Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan.

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Bank Mega Cabang Pembantu Katamso Medan yang beralamat di Jl.Brigjen Katamso, Grand Katamso No 795 BC Medan, 20158. Waktu penelitian dilaksanakan penulis dari November 2014 hingga April2015.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelititan ini dibatasi pada etika kerja dan lingkungan kerja karyawan PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan untuk meningkatkan kinerja karyawannya.

Adapun batasan operasional penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel bebas (Independen) (X) terdiri dari: Lingkungan Kerja (X1) dan Etika kerja (X2).


(42)

b. Variabel terikat (Dependen) adalah Kinerja Karyawan PT.Bank Mega Cabang Pembantu Katamso Medan (Y).

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Defenisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian.

Defenisi variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Lingkungan Kerja (X1)

Segala sesuatu yang ada pada lingkungan para karyawan PT. Bank Mega Cabang Pembantu Katamso Medan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang diembankan.

b. Etika Kerja (X2)

Etika kerja adalah nilai-nilai, sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat yang menjadi keyakinan pada karyawan PT. Bank Mega Cabang Pembantu Katamso Medan.

c. Kinerja Karyawan (Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan PT. Bank Mega Cabang Pembantu Katamso Medan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.


(43)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Pengukuran Lingkungan

Kerja (X1)

Segala sesuatu yang ada pada lingkungan para karyawan PT. Bank Bank Mega Cabang Pembantu Katamso Medan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas tugas yang diembankan.

1. Lingkungan kerja fisik

1. Penerangan / cahaya di tempat kerja

2. Sirkulasi udara di tempat kerja

3. Kebisingan di tempat kerja

4. Bau tidak sedap di tempat kerja 5. Ruang gerak yang

diperlukan

Skala Likert

2. Lingkungan kerja non fisik

6. Keamanan kerja 7. Hubungan yang baik

antar karyawan

Skala Likert

Etika Kerja (X2)

Etika kerja adalah nilai-nilai, sikap, pandangan,

kebiasaan, ciri-ciri atau sifat yang menjadi keyakinan pada karyawan PT. Bank Mega Cabang Pembantu Katamso Medan.

1. Rasa Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan

Skala Likert

2. Kerja Keras 2. Tekun dalam bekerja 3. Mampu mengoptimalkan

hasil kerja

Skala Likert

3. Sifat Hemat 4. Hemat dalam

penggunaan peralatan kerja

Skala Likert

4. Menghargai waktu

5. Menghargai jam kerja 6. Penyelesaian

tugas/pekerjaan tepat waktu Skala Likert Kinerja Karyawan (Y)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh karyawan PT. Bank Mega Cabang Pembantu

KatamsoMedan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

1. Kuantitas 1. Pemenuhan target 2. Penyelesaian pekerjaan

dengan efisien

Skala Likert

2. Kualitas 3. Melakukan

pekerjaandengan rapi dan teliti

4. Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar 5. yang ditetapkan

Skala Likert

3. Kerja Sama 6. Kerja sama dengan rekan kerja

7. Kemampuan membina hubungan dengan atasan


(44)

4. Pemanfaatan waktu

8. Ketaatan

9. Waktu penyelesaian

Skala Likert 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono,2005 :104).

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2005 : 104) 3.6Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2005:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso


(45)

Medan yang berjumlah 48 orang yang terdiri dari karyawan tetap sebanyak 37 orang dan karyawan outsourching sebanyak 11 orang.

Tabel 3.3

Jumlah Karyawan Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan

Jabatan Karyawan

Tetap

Karyawan

Outsourching Total

Sub Branch Operations Manager 1 1

Operations Authorizer 1 1

Personal Relationship Manager 2 2

SME Business Manager 1 1

Cards & Loans Business Officer 6 4

Teller 4 3

Costumer Service 3 3

AO SME 5 3

Funding Business Manager 1 1

Funding Officer 7 3

Back Office 4 3

Operator 2 3

Supir 3 3

Office Boy 3 3

Satpam 5 5

Total 37 11 48

Sumber: PT. Bank Mega, Tbk. Caban Pembantu Katamso Medan b. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobabilitity sampling ataumetode samplingjenuh. Pada teknik penentuan sampel ini semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono,2005:122). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap dan karyawan outsourching yaitu sebanyak 48 orang.

3.7Jenis Data

Jenis data didalam penelitian ini adalah: a. Data primer


(46)

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data didalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan (kuesioner) kepada karyawan PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yang diberikan oleh pihak lain atau berupa suatu dokumen. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Sejarah singkat PT. Bank Mega, Tbk. 2. Struktur organisasi PT.Bank Mega, Tbk.

3. Data dan informasi lain yang dianggap perlu misalnya buku-buku ilmiah, literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan media internet.

3.8Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data didalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan yang telah tersusun secara sistematis yang diberikan kepada responden dalam hal ini adalah karyawan PT. Bank Mega, Tbk. Cabang Pembantu Katamso Medan.

b. Wawancara

Wawancara yaitu melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen perusahaan dan seluruh karyawan yang menjadi responden penelitian


(47)

yang berkaitan dengan etika kerja, lingkungan kerja karyawan, serta kebijakan pemberian motivasi.

c. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan mencatat terlebih dahulu apa saja yang diamati dari tingkah laku objekpenelitian.

d. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3.9Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila koefisien korelasi (r) lebih besar dari r table (0,361), maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. (Sugiyono,2005:109).

a. Uji Validitas

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1) Jika r hitung> r tabel , maka pertanyaan tersebut valid. 2) Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampelpenelitian


(48)

yangdilakukan di PT.Bank Mega Tbk. Cabang Pembantu MT. Haryono Medan. Nilai r tabel dengan ketentuan df = 30 dan tingkat signifikansi 5 % adalah 0,361.

Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 149.4000 430.248 .801 .965

VAR00002 149.3667 429.344 .755 .965

VAR00003 149.3667 431.551 .822 .965

VAR00004 149.4333 439.289 .583 .966

VAR00005 149.7000 432.217 .547 .966

VAR00006 149.3333 449.126 .241 .967

VAR00007 149.3667 432.792 .780 .965

VAR00008 149.1667 434.902 .673 .965

VAR00009 149.1333 429.775 .769 .965

VAR00010 149.1333 427.499 .797 .965

VAR00011 149.1333 429.292 .784 .965

VAR00012 149.4000 430.248 .801 .965

VAR00013 149.9333 434.271 .566 .966

VAR00014 149.1333 434.533 .706 .965

VAR00015 149.0333 424.240 .838 .965

VAR00016 149.3333 434.989 .572 .966

VAR00017 149.3333 441.402 .440 .967

VAR00018 149.6000 430.110 .731 .965

VAR00019 149.3333 436.506 .720 .965

VAR00020 149.6000 439.697 .639 .966

VAR00021 149.2000 437.407 .517 .966

VAR00022 149.8000 434.097 .599 .966

VAR00023 149.6000 430.110 .731 .965

VAR00024 149.0667 443.168 .398 .967

VAR00025 149.4000 451.834 .135 .968

VAR00026 148.8667 446.464 .411 .966

VAR00027 149.2000 448.097 .389 .967


(49)

VAR00029 149.1333 426.878 .778 .965

VAR00030 149.0000 424.828 .809 .965

VAR00031 149.7000 440.217 .530 .966

VAR00032 149.1000 432.300 .757 .965

VAR00033 149.5333 433.085 .528 .966

VAR00034 148.7000 448.493 .278 .967

VAR00035 149.0667 428.202 .779 .965

VAR00036 149.1333 429.292 .784 .965

VAR00037 148.9333 428.478 .792 .965

VAR00038 149.5000 439.845 .594 .966

VAR00039 149.1333 427.913 .690 .965

VAR00040 149.7000 429.459 .792 .965

Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2015)

Pada tabel 3.4 diatas dapat dilihat butir 6, 25 dan 34 tidak valid karena nilai

Corrected Item-Total Correlation dibawah 0,361. Maka butir 6, 25, dan 34 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali.

Tabel 3.5 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 137.4333 409.220 .815 .968

VAR00002 137.4000 408.869 .753 .968

VAR00003 137.4000 410.731 .829 .968

VAR00004 137.4667 418.464 .584 .969

VAR00005 137.7333 411.651 .545 .969

VAR00006 137.4000 412.317 .774 .968

VAR00007 137.2000 414.579 .660 .969

VAR00008 137.1667 409.109 .772 .968

VAR00009 137.1667 406.833 .801 .968

VAR00010 137.1667 408.695 .785 .968

VAR00011 137.4333 409.220 .815 .968

VAR00012 137.9667 413.413 .571 .969

VAR00013 137.1667 414.006 .700 .968

VAR00014 137.0667 403.995 .832 .968


(50)

VAR00016 137.3667 419.895 .460 .969

VAR00017 137.6333 409.275 .739 .968

VAR00018 137.3667 416.033 .710 .968

VAR00019 137.6333 418.861 .640 .969

VAR00020 137.2333 416.185 .530 .969

VAR00021 137.8333 413.454 .598 .969

VAR00022 137.6333 409.275 .739 .968

VAR00023 137.1000 421.817 .412 .970

VAR00024 136.9000 425.197 .424 .969

VAR00025 137.2333 427.289 .379 .970

VAR00026 137.2333 416.875 .606 .969

VAR00027 137.1667 406.557 .773 .968

VAR00028 137.0333 404.654 .801 .968

VAR00029 137.7333 419.375 .531 .969

VAR00030 137.1333 411.844 .751 .968

VAR00031 137.5667 412.806 .518 .969

VAR00032 137.1000 407.403 .787 .968

VAR00033 137.1667 408.695 .785 .968

VAR00034 136.9667 407.826 .795 .968

VAR00035 137.5333 419.223 .587 .969

VAR00036 137.1667 407.592 .685 .968

VAR00037 137.7333 409.099 .785 .968

Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2015)

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid karena nilai Corrected Item-Total Correlationdi atas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2005:116). Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam (Ginting dan Situmorang , 2008: 179) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan realibilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :


(51)

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’ Alpha> 0.60 maka pertanyaan reliabel. 2.Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’ Alpha> 0.80 maka pertanyaan reliable.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.969 37

Sumber : Hasil pengolahan SPSS 20.0 (2015)

Pada 37 pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach’ alpha) adalah sebesar 0.969, ini berarti 0.969 > 0.60 dan 0.969 >0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (Lingkungan Kerja dan Etika Kerja) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS for Windows.


(52)

Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y = Kinerja Karyawan X1 = Lingkungan Kerja X2 = Etika Kerja

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien Regresi

e = Variabel Pengganggu (standard error)

Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantuan SPSS for windows.

3.10.3 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Muslich, 2012:100).

b. Uji Heterokedatisitas

Uji Heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas.Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. (Situmorang dan Muslich, 2012:108).


(1)

Lampiran 9

Uji Nilai

Tolerance

dan VIF

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 14.581 7.080 2.059 .045

Lingkungan_Kerja .339 .121 .321 2.790 .008 .951 1.051

Etika_Kerja .449 .102 .508 4.413 .000 .951 1.051

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Lampiran 10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 366.066 2 183.033 17.189 .000b

Residual 479.184 45 10.649

Total 845.250 47

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

b. Predictors: (Constant), Etika_Kerja, Lingkungan_Kerja

Lampiran 11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 14.581 7.080 2.059 .045

Lingkungan_Kerja .339 .121 .321 2.790 .008

Etika_Kerja .449 .102 .508 4.413 .000


(2)

Lampiran 12

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .658a .433 .408 3.26321

a. Predictors: (Constant), Etika_Kerja, Lingkungan_Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Lampiran 13

DISTRIBUSI JAWABAN PERNYATAAN VARIABEL (X

1

)LINGKUNGAN

KERJA

NO TABEL

LINGKUNGAN ORGANISASI TOTAL

(X1)

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13

1 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 56

2 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 3 3 4 47

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 54

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

6 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 58

7 3 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 5 5 52

8 3 3 2 2 4 3 5 5 5 5 3 3 5 48

9 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 52

10 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 57

11 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 5 5 51

12 2 4 2 5 5 2 2 2 4 4 2 2 4 40

13 5 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 56

14 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 53

15 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 62

16 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 58

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

18 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 55

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

20 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 57

21 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 57

22 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 53


(3)

24 3 4 3 3 5 5 5 5 4 4 3 4 4 52

25 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

26 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 57

27 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 53

28 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 57

29 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50

30 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 50

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 53

32 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 55

33 2 5 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 51

34 2 5 4 2 4 4 5 2 4 4 5 5 4 50

34 4 4 5 4 2 2 3 4 5 4 4 5 4 50

36 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 57

37 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 54

38 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 53

39 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 51

40 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 48

41 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 55

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

44 5 5 4 4 1 3 1 5 5 5 5 4 5 52

45 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 57

46 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 51

47 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 43

48 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 46

LAMPIRAN 14

DISTRIBUSI JAWABAN PERNYATAAN VARIABEL (X

2

)ETIKA KERJA

NO TABEL

ETIKA KERJA TOTAL

(X2)

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

2 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 48

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54

6 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 51

7 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 52

8 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 51

9 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 47

10 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 47


(4)

12 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 49

13 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 49

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

15 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 47

16 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 51

17 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 48

18 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 45

19 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 51

20 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46

21 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 52

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

23 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 45

24 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 48

25 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 50

26 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 47

27 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 47

28 5 5 5 5 3 5 4 4 4 4 5 49

29 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 42

30 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46

31 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 48

32 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 53

33 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 50

34 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 50

35 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 49

36 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 50

37 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 40

38 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 45

39 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 37

40 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 37

41 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 44

42 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 51

43 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 51

44 5 5 5 5 2 1 5 5 5 5 4 47

45 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3 2 36

46 5 2 4 5 5 4 3 3 3 3 3 40

47 4 2 4 4 4 5 2 2 3 3 2 35

48 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 38


(5)

DISTRIBUSI JAWABAN PERNYATAAN VARIABEL (Y)KINERJA KARYAWAN

NO

TABEL KINERJA KARYAWAN TOTAL

(Y)

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13

1 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 58

2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 55

3 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 52

4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

6 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 54

7 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 56

8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 54

9 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 54

10 2 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 53

11 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

12 5 5 5 4 2 2 4 4 4 4 4 5 2 50

13 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 60

14 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 56

15 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 59

16 3 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 58

17 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 58

18 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 52

19 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 54

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

21 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 58

22 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 46

23 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 46

24 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 50

25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 52

26 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 57

27 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 50

28 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 52

29 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 51

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 53

32 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 58

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52

34 5 5 4 3 3 2 3 4 5 5 5 5 5 54

35 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 59

36 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 55


(6)

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 53

39 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 46

40 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 45

41 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 52

42 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 53

43 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 54

44 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 62

45 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 55

46 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 48

47 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 48