49 d. Memberi reward atau penguatan kepada siswa agar tertarik dan menyukai
pembelajaran.
4.5.2. Proses Pembelajaran Siklus 2
Proses pembelajaran siklus 2 yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 4 jam pelajaran 4 x 35 menit pada tanggal 1 Juni 2013 diikuti 28 siswa kelas
V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal dengan mempersiapkan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pada kegiatan awal, guru mengkondisikan kelas supaya
siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kehadiran siswa, menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan, melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi
pada kegiatan inti, mendemontrasikan materi inti yang akan disampaikan, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi belajar.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tekhnik roll depan dengan alat bantu bola lonceng dengan penambahan matras kecil dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang gerakan yang belum dikuasai. Untuk menutup proses pembelajaran guru memberikan motivasi dan penguatan kepada seluruh siswa sambil
memberikan angket respon terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Perbedaan RPP pada siklus 1 dan siklus 2 adalah pada waktu yang diberikan pada kegiatan inti
lebih banyak daripada sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar siswa mudah dan dapat bereksplor sendiri terhadap tekhnik dasar roll depan.
Dari hasil pengamatan dan hasil angket respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung, diperoleh hasil penilaian yang meliputi aspek
Psikomotorik, kognitif, dan afektif mengalami peningkatan dari siklus 1, yaitu semula
50 25 siswa atau sebesar 89,29 yang sudah dinyatakan tuntas menjadi 28 siswa atau
100 sudah dinyatakan tuntas belajar. Selama proses pembelajaran pada siklus 2, siswa terlihat serius mengikuti
petunjuk dan arahan dari guru, siswa terlihat disipilin, bersemangat, percaya diri dan berani selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga hasil pembelajaran pada
siklus 2 sudah maksimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan peningkatan hasil belajar senam ketangkasan roll depan pada
siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal menggunakan alat bantu bola lonceng sebagai berikut :
a. Media pembelajaran yang dilakukan merupakan suatu media pembelajaran yang tergolong baru bagi siswa dan belum pernah didapat sebelumnya sehingga
memberi pengalaman baru bagi siswa. b. Pendekatan pembelajaran dengan media alat bantu merupakan model pembelajaran
yang menarik bagi siswa. c. Minat siswa untuk belajar roll depan bertambah karena siswa menganggap belajar
roll depan dengan menggunakan alat bantu bola lonceng lmerupakan pembelajaran yang menarik dan menambah wawasan serta pengalaman.
51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1.Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat tahapan,
yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan refleksi. Simpulan hasil penelitian ini secara singkat yakni bahwa
penggunaan alat bantu bola lonceng dalam pembelajaran senam lantai roll depan dapat meningkatkan hasil belajar yang signifikan bagi siswa kelas V SD
Muhammadiyah 2 Kota Tegal yakni meningkatknya motivasi pembelajaran roll depan baik proses maupun hasil pada siswa kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota
Tegal. Peningkatan motivasi pembelajaran roll depan baik proses maupun hasil tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya yaitu:
1 Aplikasi model pembelajaran menggunakan media alat bantu bola lonceng untuk
meningkatkan motivasi pembelajaran roll depan sebagai media alternatif dalam pembelajaran roll depan.
2 Peneliti menjelaskan kesulitan-kesulitan dalam melakukan pembelajaran roll
depan kepada siswa. 3
Guru memotivasi siswa yang takut, bosan untuk melakukan pembelajaran roll depan dengan memberi inisiatif berupa contoh gerakan.
Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan aplikasi model pembelajaran menggunakan media alat bantu bola lonceng untuk