3 Dengan menggunakan alat bantu bola lonceng tersebut diharapkan siswa dapat
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran senam ketangkasan roll depan dan siswa dapat menguasai tehnik dasar roll depan dengan sempurna.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah, penelitian ini dirumuskan: Bagaimana Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu
Bola Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan pembelajaran roll depan dengan alat bantu bola lonceng pada siswa kelas V SD
Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013.
1.4. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Bagi Siswa
Dengan menggunakan media bola lonceng dalam pembelajaran roll depan, siswa menjadi lebih antusias dan mudah dalam mengikuti proses pembelajaran
roll depan serta tidak membosankan.
1.4.2. Bagi Guru
Memberi wawasan dan menumbuhkan kreativitas guru dalam mencari media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan roll depan dalam penjasorkes.
1.4.3. Bagi Sekolah
Bagi sekolah dapat dijadikan referensi model penbelajaran penjasorkes dalam membantu meningkatkan prestasi olahraga ditingkat Sekolah Dasar SD.
4
1.5. Sumber Pemecahan Masalah
Memperhatikan rumusan masalah di atas, maka pemecahan masalah yang dilakukan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar roll depan pada siswa kelas
V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal adalah dengan menggunakan media bola
lonceng.
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan jasmani sebagai alat perantaranya. Pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha
pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk mempengarui pertumbuhan dan perkembangan anak kearah kehidupan yang
sehat jasmani dan rokhani, sahat tersebut berupa kegiatan jasmani atau fisik yang deprogram secara ilmiah, terarah, dan sistematis, yang disusun oleh
lembaga pendidikan yang berkompeten. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral
dari pendidikan
secara keseluruhan
dan bertujuan
untuk mengembangakan individu secara organis, neuromuskular, intelektual dan
emosional. Pendidikan jasmani dilaksanakan di sekolah oleh karena itu guru pendidikan
pada umumnya, melalui kegiatan jasmani yang berupa permainan, senam, atletik, renang, atau beladiri. Dalam International Charter of Physical
Education and Sport dari UNESCO disebutkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang baik sebagai perorangan maupun
sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik, melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan
dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan, dan membentuk watak. Hal tersebut menunjukkan betapa eratnya hubungan antara jasmani dan rohani