1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Upaya meningkatkan pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran guna memperbaiki kemampuan peserta didik dalam pembelajaran
penjasorkes dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, upaya meningkatkan pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. Upaya meningkatkan pembelajaran ini tidak harus mahal ataupun berbelit-belit, bisa
dengan cara memodifikasi sarana dan prasarananya yang akan digunakan dalam pembelajaran secara kuantitas atau kualitas sesuai dengan materi yang akan
diajarkan dalam proses pembelajaran. Salah satu masalah utama dalam Penjasorkes di Indonesia dewasa ini
ialah belum efektifnya pengajaran Penjasorkes di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana yang
digunakan untuk mendukung proses pembelajaran Penjasorkes dan terbatasnya kemampuan guru Penjas untuk melakukan pembelajaran Penjasorkes. Salah satu
keterbatasan guru Penjasorkes dalam mengajar adalah dalam hal menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi
perubahan atau perkembangan pada diri siswa. Fenomena itulah yang saat ini terjadi pada siswa kelas V di SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal. Pada standar
kompetensi pelajaran senam ketangkasan, siswa banyak mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan roll depan. Disini peneliti mengalami beberapa
2 masalah yang berkaitan dengan keberhasilan siswa dalam mempraktekan gerakan
roll depan tanpa adanya alat bantu. Hal ini terlihat dari hasil tes perbuatan pra siklus, banyak siswa yang belum mencapai target ketuntasan. Dari 28 siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar dengan nilai dibawah 75 sebanyak 12 siswa 42,86, yang sudah mencapai ketuntasan dengan nilai 75 atau lebih sebanyak
16 siswa 57,14 dengan nilai rata-rata kelas 76,47. Siswa sering melakukan kesalahan-kesalahan diantaranya adalah :
a kedua tangan yang bertumpu tidak tepat dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh atau terlalu dekat dengan ujung kaki, b tumpuan salah satu
atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping, c bahu tidak diletakkan di atas matras
saat tangan dibengkokkan, d saat gerakan berguling ke depan menggunakan dahi dan kedua tangan tidak ikut menolak.
Dari hal tersebut peneliti mengidentifikasi kekurangan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil identifikasi ada beberapa masalah yang terjadi dalam
pembelajaran yaitu: a Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran pendidikan jasmani dengan kompetensi dasar senam lantai, b
Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran senam lantai roll depan sangat kurang, karena sulit dan didasari rasa takut. c Pemanfaatan media belajar yang
digunakan dalam kegiatan belajar masih kurang. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kami sebagai guru penjasorkes
mencoba melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas PTK dengan judul Upaya Meningkatkan Pembelajaran Roll Depan dengan Alat Bantu Bola
Lonceng pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Kota Tegal Tahun 2013 .
3 Dengan menggunakan alat bantu bola lonceng tersebut diharapkan siswa dapat
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran senam ketangkasan roll depan dan siswa dapat menguasai tehnik dasar roll depan dengan sempurna.
1.2. Perumusan Masalah