kategori kinerja praktikum mahasiswa sama seperti teacher assessment. Apabila dilihat dari nilai rata-ratanya, selisih rata-rata untuk masing-masing kategori
kinerja praktikum cukup besar. Akan tetapi untuk kategori kinerja praktikum tinggi, selisih rata
–rata antara self assessment dan teacher assessment sangat kecil. Hal yang sama juga terjadi pada penerapan self assessment di kelas eksperimen
dan dapat dilihat pada Gambar 4.2. Sedangkan perbedaan rata-rata untuk kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Perbedaan Nilai Rata-rata Kinerja Praktikum Kelas Kontrol
4.1.3.3 Analisis Angket Tanggapan Mahasiswa Terhadap Penilaian
Penyebaran angket dalam penelitian ini diberikan kepada kelas eksperimen karena self and peer assessment diterapkan pada kelas eksperimen. Hasil
penyebaran angket dapat dilihat pada Gambar 4.4.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Sangat Tinggi Tinggi
Rendah Sangat
Rendah 93,375
83,8 73,3
54,75 86,67
83,7 81,67
79,14
N il
a i R
a ta
-ra ta
Self Assessment Teacher Assessment
Gambar 4.4 Hasil Penyebaran Angket Respon Tanggapan Mahasiswa Terhadap Penerapan Self and Peer Assessment
Keterangan : 1 = Perasaan senang dengan penerapan self and peer assessment 2 = Perasaan nyaman dengan pelaksanaan self and peer assessment
3 = Perasaan tertarik dengan model self and peer assessment 4 = Perasaan semangat karena mendapat penilaian self and peer
assessment 5 = Ketidakbosanan dengan pelaksanaan self and peer assessment
6 = Perasaan tidak terganggu dengan bentuk penilaian self and peer assessment
7 = Perasaan pertemanan Berdasarkan Gambar 4.4, dapat dilihat bahwa pada masing-masing
pernyataan yang terdapat dalam angket, sebagian besar mahasiswa memberikan respon setuju. Hal ini berarti secara keseluruhan mahasiswa menerima dengan
baik penerapan self and peer assessment. Akan tetapi untuk masing-masing pernyataan dalam angket, rata-rata respon mahasiswa berbeda-beda.
5 10
15 20
1 2
3 4
5 6
7 7
17 11
3 5
8 5
20
11 16
18 19
19 13
4 3
4 10
7 4
13
B a
n ya
k R
e sp
o n
d e
n
Pernyataan dalam Angket
SS S
TS STS
4.2 Pembahasan
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan awal adalah tahapan persiapan. Tahapan persiapan diawali dengan penyusunan
instrumen self and peer assessment beserta angket sesuai dengan aspek yang dinilai berdasarkan kompetensi yang hendak dicapai. Instrumen self and peer
assessment berkaitan dengan dimensi kerja praktikum titrasi asidi alkalimetri. Instrumen self assessment memuat 10 dimensi kerja yang dijabarkan
menjadi tahap persiapan awal, tahap persiapan alat, tahap persiapan bahan, tahap penimbangan dan pelarutan, tahap perangkaian alat titrasi, tahap menuang larutan
baku ke dalam buret, tahap pengambilan larutan ke dalam erlenmeyer, tahap pelaksanaan titrasi, tahap pengamatan, dan tahap akhir praktikum. Berdasarkan
rekapitulasi skor penilaian self assessment, dimensi kerja yang paling banyak memperoleh skor terendah adalah tahap pelaksanaan titrasi. Masing-masing
dimensi kerja memiliki skor yang berbeda sesuai dengan banyak dan bobot penilaiannya. Sedangkan untuk lembar peer assessment hanya membuat 10
pertanyaan yang mewakili tiap dimensi kerja dan berisi perbandingan kinerja temannya dengan dirinya sendiri. Lembar angket respon mahasiswa terhadap
pelaksanaan self and peer assessment dibuat dengan 7 item pernyataan berkaitan dengan keefektifan pelaksanaan self and peer assessment.
Lembar instrumen self assessment dibuat berbentuk checklist dengan dua pilihan ya-tidak karena ingin mendapatkan jawaban yang tegas dari kinerja
praktikum mahasiswa. Konsekuensi dari pilihan jawaban ya-tidak dalam penelitian adalah dimensi kerja yang ada harus dijabarkan menjadi beberapa aspek