Wawancara Tidak Terstruktur Dokumentasi Tes

42 yaitu kemampuan siswa kelas V dalam mengerjakan soal-soal jenis pemecahan masalah.

3.3.2.2 Hasil Belajar Matematika Y

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah mengalami proses belajar dalam bentuk tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada penelitian ini, hasil belajar yang digunakan yaitu berupa hasil belajar kognitif bentuk nilai UTS Semester II tahun pelajaran 20142015 pada mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD se-Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam menghimpun dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan yaitu:

3.4.1 Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Sugiyono, 2013: 191. Pedoman dari wawancara ini hanya garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Peneliti memperoleh data awal berupa kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal pemecahan masalah serta perbedaan tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa.

3.4.2 Dokumentasi

Sukardi 2014: 81 menyatakan bahwa pada teknik dokumentasi, peneliti memperoleh informasi dari bermacam-mcam sumber tertulis atau dokumen dari 43 objek yang diteliti atau pada tempat yang objek tinggali. Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung yang relevan dan dibutuhkan bagi peneliti dari tempat yang diteliti Riduwan, 2013: 77. Peneliti memperoleh data berupa daftar nama siswa dan nilai UTS Semester II tahun pelajaran 20142015 pada mata pelajaran Matematika kelas V SD se-Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Untuk daftar nama siswa dan nilai UTS dapat dilihat di lampiran 2, 3, 4, 5, dan 21 .

3.4.3 Tes

Sukardi 2014: 138 menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data melalui tes ini merupakan alat ukur yang sering ditemui dalam penelitian pendidikan, psikologi, atau sosiologi. Peneliti dapat mengukur konstruk yang diinginkan melalui teknik ini. Konstruk dalam pebelitian pendidikan meliputi variabel penting dalam pendidikan yang meliputi keterampilan, motivasi, pencapaian hasil belajar, bakat dan kemampuan, sikap, hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan interes individu atau kelompok. Jenis tes menurut Sudjana 2013: 35 terbagi menjadi dua, yakni tes uraian dan objektif. Secara singkat dijelaskan bahwa tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut jawaban siswa secara tertulis yang berupa jabaran analisis, membandingkan, memberi alasan, mendiskusikan, atau bentuk lain dengan menggunakan bahasa sendiri. Tes uraian ini terbagi menjadi beberapa tes, yakni uraian bebas, uraian terbatas, dan uraian berstruktur. Tes objektif digunakan untuk mengukur kemampuan siswa atas penguasaan materi yang luas cakupannya. Tes objektif ini menurut Sudjana 2013: 44, terdiri dari beberapa bentuk, yakni jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda. 44 Teknik tes yang digunakan yaitu tes untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa kelas V SD se-Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Tes tersebut dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Prosedur tes: tes kemampuan dan tes akhir sumatif; 2 Jenis tes: tertulis; serta 3 Bentuk tes: uraian.

3.5 Instrumen Penelitian