3 Membimbing
penyelidikan individual maupun
kelompok Memfasilitasi siswa
untuk melaksanakan kegiatan penyelidikan
untuk memecahkan permasalahan yang
dirumuskan Melaksanakan
penyelidikan dan mengumpulkan informasi
untuk memecahkan masalah
4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya dengan Media
Grafis Membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan hasil karya
yang sesuai pemecahan masalah dengan Media
Grafis Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya dengan Media Grafis
untuk dipresentasikan di depan kelas
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi dan
evaluasi terhadap proses penyelidikan
Melaksanakan evaluasi terhadap pemecahan
masalah
2.2. KAJIAN EMPIRIS
Kualitas pembelajaran IPA di kelas IV SDN Bringin 02 Semarang dikaji dan ditingkatkan kualitasnya melalui penerapan model Problem Based Instruction
dengan Media Grafis. Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan dengan yang dilaksanakan peneliti antara lain adalah:
Sedubun 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pembelajaran IPA menggunakan Model Problem Based Instruction PBI Siswa
Kelas IV SDN Madyopuro V Kecamatan Kedungkandang Kota Malang”. Berdasarkan data hasil penelitian bahwa perolehan keberhasilan guru dalam
menerapkan model Problem Based Instruction, pada siklus I pertemuan I jumlah presentasenya adalah 70, siklus I pertemuan II meningkat dengan jumlah
presentase 90. Sedangkan pada siklus II pertemuan I nilai yang didapatan semakin meningkat dengan presentase 95, selanjutnya pada siklus II pertemuan
II sangat mengalami peningkatan yaitu dengan presentase 100. Penerapan model ini juga meningkatkan aktivitas siswa dengan skor rata-rata 39,6 pada
siklus I pertemuan I, dan skor 58 pada siklus I pertemuan II. Selanjutnya pada siklus II pertemuan I mengalami peningkatan menjadi 79,8, dan meningkat lagi
pada siklus II pertemuan II menjadi 102. Selanjutnya pada hasil belajar siswa siklus I pertemuan I memperoleh nilai rata-rata 66,91 dan nilai 73,82 pada
pertemuan II. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan dari pertemuan I memperoleh nilai rata-rata 84,70, meningkat lagi pada pertemuan II menjadi
92,05. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Problem Based Instruction pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN
Madyopuro V Kecamatan Kedungkandang Kota Malang dapat berjalan secara efektif.
Mulyandari 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction PBI untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas IV di SDN Purwantoro 2 Kota Malang”. Data hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa keaktifan siswa memperoleh skor rata-rata 76,375
pada siklus I. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II dengan skor rata- rata 86,975. Sedangkan hasil belajar siswa secara klasikal dalam pembelajaran
IPA dengan model Problem Based Instruction meningkat dari siklus I sampai siklus II. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 67,5 pada observasi
awal menjadi 79,24 pada siklus I. Sedangkan peningkatan rata-rata dari siklus I ke siklus II meningkat menjadi 88,4 atau sekitar 9,16. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model Problem Based Instruction dapat meningkatkan
aktivitas siswa dan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN Purwantoto 2 Kota Malang.
Thohari 2011 dalam penelitiannya yang berjudul “Strategi Pembelajaran
PBI Problem Based Instruction untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 03 Lempong Jenawi Karanganyar”. Data
hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV pokok bahasan Sumber Daya Alam. Hal ini dapat
dilihat dari hasil perolehan dari berbagai kreativitas siswa yang meliputi: 1 kreativitas bertanya, pada siklus I memperoleh 26,09, siklus II 62,50, dan
pada akhir siklus meningkat menjadi 95,83; 2 melaksanakan kegiatan kelompok, pada siklus I memperoleh 47,83, siklus II 83,33, pada akhir siklus
meningkat menjadi 100; 3 mengerjakan soal secara mandiri, pada siklus I mendapat 56,52, siklus II 75, dan memperoleh 95,83 pada akhir siklus; 4
memberikan tanggapan dari jawaban siswa lain, pada siklus I memperoleh 39,14, siklus II 79,17, dan meningkat pada akhir siklus menjadi 100. Dapat
disimpulkan bahwa penerapan Problem Based Instruction pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan kreativitas siswa sehingga berdampak pada kegiatan
pembelajaran dan prestasi belajar siswa meningkat. Sumarsono 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Hasil
Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar bagi Siswa Kelas VI Semester I SDN Ronggo
03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 20112012” memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari
data hasil penelitian pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa memperoleh
60. Kemudian mengalami peningkatan pada siklus II dan memperoleh nilai rata- rata sebesar 80,27. Dengan demikian penggunan Media Gambar pada
pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SDN Ronggo 03 Kecamatan jaken Kabupaten Pati.
Penelitian yang berkaitan dengan Media Grafis antara lain peneliti temukan dalam Jurnal ABMAS Universitas Pendidikan Indonesia oleh Rachman
2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Grafis Komik Terhadap Kemampuan Apresiasi Cerita Rakyat dan Aktivitas Belajar
Siswa”. Analisis hasil penelitian ini menyatakan bahwa hasil tes akhir dari kelas eksperimen yang diterapi Media Grafis mengalami perbedaan yang signifikan
daripada kelas kontrol. Hal ini ditunjukkan pada perhitungan uji t, yaitu sebesar 2,018. Dapat disimpulkan bahwa pnggunaan Media Grafis berpengaruh dan dapat
meningkatkan kemampuan apresiasi cerita rakyat, serta dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Hasil penelitian dan jurnal tersbut dipakai peneliti sebagai landasan dan penguat untuk penelitian yang dilakukan peneliti. Dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction dengan Media Grafis dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
2.3. KERANGKA BERPIKIR