No. 251992 tentang Perkoperasian menyatakan, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asa kekeluargaan. Menurut Hatta dalam Sitio dan Tamba 2001:17
koperasi adalah ―usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan berdasar tolong menolong‖. Di Indonesia pengertian Koperasi menurut Undang-Undang tahun
1967 No. 12 tentang Pokok- pokok Perkoperasian adalah ―Organisasi ekonomi rakyat
yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hokum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asa
kekeluargaan‖. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat diketahui koperasi adalah
perkumpulan orang-orang yang menjadi satu dengan sukarela dan berbadan hukum serta menjalankan usaha-usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya
yang didasarkan atas azas kekeluargaan dalam menjalankan setiap kegiatannya.
2.1.2 Koperasi Unit Desa
Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat daerah pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukan Koperasi Unit Desa KUD. Satu unit desa
terdiri dari beberapa kecamatan yang merupakan satu kesatuan potensi ekonomi. Untuk satu wilayah potensi ekonomi ini dianjurkan membentuk satu Koperasi Unit
Desa. Dan apabila potensi ekonomi satu kecamatan memungkinkannya, kemungkinan
satu KUD meliputi satu atau beberapa desa saja, tetapi diharapkan agar dapat meliputi semua desa satu kecamatan.
Yang menjadi anggota KUD adalah orang-orang yang bertempat tinggal atau menjalankan usahanya di wilayah unit desa yang merupakan daerah kerja KUD.
Karena kebutuhan mereka beraneka ragam, maka KUD sebagai pusat pelayanan dalam kegiatan perkoperasian pedesaan memiliki fungsi :
1. Perkreditan, untuk keperluan produksi dan pennyediaan kebutuhan modal
investasi dan modal kerjausaha bagi anggota KUD dan warga desa umumnya.
2. Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi.
3. Pengolahan dan pemasaran hasil produksiindustri dari para anggota KUD
dan warga desa umumnya. 4.
Kegiatan perekonomian lainnya seperti perdagangan, pengangkutan dan sebagainya.
5. Dalam melaksanakan tugasnya, KUD harus benar-benar mementingkan
pemberian pelayanan kepada anggota dan masyarakat, dan menghindarkan kegiatan yang menyaingi kegiatan anggota sendiri Arifinal Ch.dalam
Anoraga dan Widiyanti, 2003.
Langkah-langkah dalam pengembangan KUD ini harus sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah yang diatur dalam keputusan Nomor 2 Kep. 34Men1978
Departemen Tenaga Kerja tanggal 7 Maret 1978. Dalam wilayah Kecamatan, hanya terdapat satu KUD, kecuali atas persetujuan Menteri dapat didirikan lebih dari satu
KUD. Sedangkan mengenai luas usaha dan lingkungan ditetapkan oleh warga desa sendiri berhubung dengan ketentuan perubahan struktur BUUDKUD, terdapat
perubahan Anggaran Dasar yang telah ada. Perlengkapan organisasi KUD sendiri adalah :
1. Rapat Anggota sebagai kekuasaan tertinggi
2. Pengurus yang menyatakan keputusan Rapat Anggota
3. Badan Pemeriksa yang mengawasi kegiatan koperasi
4. Manajer dan karyawan berfungsi penuh, melaksanakan tugas kegiatan sehari-
hari. KUD mempunyai banyak fungsi, karena itu KUD juga melaksanakan beraneka
macam usaha atau serba usaha yang meliputi perpaduan dari kegiatan Koperasi Produksi, Koperasi Konsumsi, Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Jasa. Selain itu
KUD memerlukan tenaga-tenaga yang cakap dan terampil di segala bidang, Karena KUD ini meliputi daerah yang sangat luas, menjalankan usaha dan mengerjakan
aneka fungsi dengan berbagai kegiatan. Pengurus koperasi dipilih dari anggota- anggotanya sendiri, pada umumnya sudah tidak mampu menguasai sendiri kegiatan-
kegiatan yang sedemikian banyak, luas dan mendalam itu.
2.2 Loyalitas Anggota 2.2.1 Pengertian Loyalitas Anggota