BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH
A. Pengertian Pembiayaan
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.
Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan
sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Perbankan Syariah
46
1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
, pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berupa :
2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk
ijarah muntahiya bittamlik. 3.
Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan istishna. 4.
Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang Qardh. 5.
Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multi jasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah
danatau USS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai danatau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah tanpa imbalan atau bagi hasil. Menurut M. Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan
salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.
47
1. Menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi :
Secara umum pembiayaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
a. Pembiayaan produktif.
46
Pasal 1 angka 25 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, Ibid.
47
Muhammad Syafi’i Antonio, Aspek Pembiayaan Perbankan Syariah, Ghalia Indonesia, Bogor, 2001. hal.160.
Universitas Sumatera Utara
Adalah pembiayaan yang ditunjukkan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha
produksi, perdagangan, maupun investasi. b.
Pembiayaan konsumtif. Adalah pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan barang-
barang modal capital goods serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.
2. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi :
a. Pembiayaan modal kerja
Adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan : a
Peningkatan produksi, baik secara kuantatif, yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau
mutu hasil produksi. b
Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang.
b. Pembiayaan investasi
Adalah pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal capital goods serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu.
B. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan