Tinjauan Yuridis terhadap Perbankan Syariah

C. Tinjauan Yuridis terhadap Perbankan Syariah

Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia sebenarnya telah diakui dan dikenal. Bahkan dapat dikatakan Undang-Undang Perbankan ini merupakan pintu gerbang dimulainya perbankan syariah di Indonesia. Namun, Undang-Undang ini belum memberikan landasan hukum yang cukup kuat terhadap pengembangan bank syariah karena belum secara tegas mengatur mengenai keberadaan bank berdasarkan prinsip syariah melainkan bagi hasil. Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 akhirnya diubah dengan Undang- Undang No. 10 Tahun 1998 yang akhirnya memberikan landasan hukum yang lebih kuat dan kesempatan yang lebih luas bagi perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Perundang-undangan tersebut memberikan kesempatan yang lebih luas untuk pengembangan karingan perbankan syariah antara lain melalui izin pembukaan kantor cabang syariah oleh bank umum konvensional. Selain itu Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia juga menugaskan Bank Indonesia untuk mempersiapkan perangkat peraturan dan fasilitas-fasilitas penunjang yang mendukung operasional bank syariah. Peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah sudah menjadi dasar hukum yang cukup bagi terselenggarannya perbankan syariah di Indonesia. Namun demikian, masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan antara lain perlunya penyusunan dan penyempurnaan ketentuan serta undang- Universitas Sumatera Utara undang yang telah ada sesungguhnya dasar hukum bagi penerapan dual banking system. Pemerintah dalam mengembangkan perbankan syariah memberikan kewenangan kepada bank syariah untuk memberikan pembiayaan kepada pengusaha kecil dan menengah. Dalam hal ini, Pasal 1338 KUH Perdata yang menganut asas kebebasan berkontrak menjadi dasar hukum bagi terjadinya kontrak peminjaman pengembangan usaha. 29 Kebebasan untuk memilih termasuk kebebasan berkontrak bagi setiap individu selain sifatnya kodrati sekaligus juga merupakan hak asasi. Dalam hubungannya dengan negara, kebebasan untuk memilih juga mendapat jaminan dalam Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 30

D. Syarat-Syarat Pendirian Bank Syariah