mengancam keselamatan dan atau kesehatannya berkenaan dengan fungsi reproduksi wanita.
2. Perlindungan bagi Pekerja Perempuan
Perlindungan terhadap pekerja wanita dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan diatur dalam Pasal 76, yaitu sebagai
berikut.
66
1. Pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja perempuan yang berumur kurang
dari 18 delapan belas tahun antara pukul 23.00 sampai pukul 07.00. Tanggung jawab atas pelanggaran ini dibebankan kepada pengusaha dengan
sanksi berupa pidana kurungan paling singkat 1 satu bulan dan paling lama 12 dua belas bulan dan atau denda paling sedikit Rp. 10.000.000,00
sepuluh juta rupiah dan paling banyak Rp. 100.000.000,00 seratus juta rupiah Pasal 187 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Pada Pasal 3 Konvensi ILO mengenai Kerja Malam bagi Perempuan
yang Bekerja di Sektor Industri disebutkan bahwa: “Kaum perempuan berapapun usianya tidak boleh dipekerjakan
pada malam hari pada usaha industri publik atau swasta apapun, atau pada cabang-cabangnya, kecuali di dalam usaha di mana
66
Hardijan Rusli, op.cit. hlm. 107.
Universitas Sumatera Utara
hanya anggota-anggota dari keluarga yang sama yang di pekerjakan.”
Cukup jelas bahwa maksud dari pasal di atas adalah untuk melarang pekerja perempuan yang bekerja di sektor industri bekerja pada waktu malam.
Namun hal ini tidak berlaku dalam hal force major, yaitu ketika di dalam usaha terjadi interupsi pekerjaan yang mungkin terduga sebelumnya dan yang tidak
bersifat pengulangan dan dalam hal di mana pekerjaan berhubungan dengan bahan mentah atau bahan-bahan yang harus dikerjakan yang cepat rusak apabila kerja
malam dimaksud memang perlu untuk menjaga agar bahan-bahan tersebut tidak terbuang.
67
a. Pertambangan, pengerukan dan pekerjaan-pekerjaan lain untuk
mengambil mineral dari bumi; Usaha industri dalam Pasal 1 ayat 1 Konvensi ILO mengenai Kerja
Malam bagi Perempuan yang Bekerja di Sektor Industri ini meliputi:
b. Usaha-usaha di mana barang-barang diolah, diubah, dibersihkan,
diperbaiki, dihias, diselesaikan, disiapkan untuk dijual, dipreteli atau dihancurkan, atau di man bahan-bahan dikerjakan, termasuk usaha-usaha
yang berkaitan dengan pembangunan kapal atau pembangkitan, transformasi atau transmisi tenaga listrik atau tenaga penggerak lainnya;
67
Pasal 4 Konvensi ILO mengenai Kerja Malam bagi Perempuan yang Bekerja di Sektor Industri
Universitas Sumatera Utara
c. Usaha-usaha yang berkaitan dengan pekerjaan pembangunan atau
rancang-bangun, termasuk pekerjaan konstruksi, perbaikan, pemeliharaan, perombakan dan pembongkaran.
2. Pengusaha dilarang mempekerjakan pekerja perempuan hamil yang menurut
dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kandungannya maupun dirinya bila bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00.
Ketentuan ini berarti bahwa pengusaha boleh mempekerjakan wanita yang sedang tidak hamil antara pukul 23.00 sampai pukul 07.00 dengan kewajiban:
a. Memberikan makanan dan minuman bergizi;
b. Menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja;
c. Menyediakan pengangkutan antar-jemput bagi pekerja perempuan yang
berangkat dan pulang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 05.00.
Menurut Pasal 3 Konvensi ILO No. 183 Tahun 2000 tentang Revisi Terhadap Konvensi tentang Perlindungan Maternitas:
“Tiap-tiap Anggota setelah berkonsultasi dengan organisasi yang mewakili buruh dan pengusaha harus mengambil tindakan-
tindakan yang perlu untuk menjamin bahwa perempuan mengandung atau sedang menyusui tidak diwajibkan melakukan
pekerjaan yang oleh pejabat yang berwenang dinilai membahayakan kesehatan si ibu atau anaknya, atau telah
dibuktikan bahwa hal itu membahayakan kesehatan si ibu atau anaknya.”
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan