3.10.3 Pengujian Hipotesis
Hipotesis pertama, kedua dan ketiga akan diuji dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus:
=
� −
√{��
�
–�
�
}{ �
�
−
�
}
Keterangan : = koefisien korelasi
n = jumlah subyek atau responden ∑ x = jumlah skore butir
∑ y = jumlah skore total Arikunto, 2010:213
Untuk menguji hipotesis keempat akan diuji dengan menggunakan korelasi ganda
yang dikembangkan dari rumus korelasi ganda tiga variabel bebas yaitu:
�
1.23
=
1.2 − 3.2
13.2
√1−
3.2 2
1 −
13.2 2
Keterangan : R y1.23 = koefisien korelasi antara y dengan x1 , x2 dan x3
Ry12 = koefisien korelasi antara y dengan x1 dan x2 Ry32 = koefisien korelasi antara y dengan x3 dan x2
r 123 = koefisien korelasi antara X1, X2 dan X3.
Sudjana, 2005:386 Untuk memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, digunakan pedoman
seperti tertera pada tabel 3.12 Tabel 3.12 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19
0,20 – 0,39
0,40 – 0,59
0,60 – 0,79
0,80 – 1,00
Sangan rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat kuat
Sugiyono, 2010:257
Selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang
ditemukan berlaku untuk seluruh populasi maka perlu diuji signifikansinya. Rumus uji signifikansi korelasi product moment dengan rumus :
ℎ� ��
=
√�−2 √1−
2
Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel atau melihat nilai signifikansi hitung dengan nilai α= 0,05,
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama, jika sig hitung α 0,05 berarti ada hubungan yang
signifikan antara kompetensi pedagogik dengan kinerja guru. 2.
Hipotesis kedua, jika sig hitung α 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru.
3. Hipotesis ketiga, jika sig hitung α 0,05 berarti ada hubungan yang
signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru. 4.
Hipotesis keempat, jika sig hitung α 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik, motivasi kerja dan kepemimpinan
kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru. Analisis korelasi dilanjutkan dengan menghitung koefisien kontribusi untuk
mengetahui besarnya kontribusi kompetensi pedagogik, motivasi kerja, kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi pedagogik, motivasi kerja,
kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja guru.