Teori Murray Teori Alderfer

Kartono 2005:17 berpendapat bahwa pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu, sehingga ia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha guna mencapai sasaran tertentu. Dari pendapat di atas terlihat bahwa kepemimpinan merupakan aktivitas membujuk orang lain dalam suatu kelompok agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang kegiatanya meliputi membimbing, mengarahkan, memotivasi, mengawasi tindakan atau tingkah laku orang lain.

2.4.1. Gaya Kepemimpinan.

Pasolong 2008:50 berpendapat bahwa dalam teori kepemimpinan situasional ada dua hal yang biasanya dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahannya, yaitu: 1 perilaku mengarahan dan 2 perilaku mendukung. Perilaku mengarahkan adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi satu arah. Bentuk pengarahan dalam komunikasi satu arah ini antara lain : menetapkan peranan yang seharusnya dilakukan bawahan, memberitahukan bawahan tentang apa yang seharusnya dikerjakan, di mana, bagaimana melakukannya, dan melakukan pengawasan secara ketat kepada bawahannya. Perilaku mendukung adalah sejauh mana seorang pemimpin melibatkan diri dalam komunikasi dua arah, misalnya mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi, dan melibatkan para pengikutnya dalam pengambilan keputusan. Adapun gaya kepemimpinan situasional adalah sebagai berikut: 2.4.1.1 Gaya Instruksi pemimpin, yaitu diterapkan kepada bawahan yang memiliki tingkat kematangan yang rendah. Dalam hal ini bawahan yang tidak mampu dan tidak mau memikul tanggung jawab untuk melaksanakan tugas karena kuranganya pengetahuan dan pengalaman bawahan. Dengan demikian gaya pengarahan yang cocok diterapkan oleh pemimpin yang menginstruksikan bawahan tentang apa, bagaimana dan di mana harus melakukan sesuatu tugas. 2.4.1.2 Gaya konsultatif pemimpin, yaitu diterapkan kepada bawahan yang mempunyai tingkat kematangan rendah ke sedang. Dalam hal ini bawahan yang tidak mampu tetapi berkeinginan untuk memikul tanggung jawab, yaitu memiliki keyakinan tetapi kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan, Dengan demikian gaya konsultasi yang memberikan perilaku mengarahkan. Gaya konsultatif dirujuk karena pengarahan masih diperlukan namun pemimpin melibatkan bawahan dengan mencari saran dan jawaban atas permasalahan. 2.4.1.3 Gaya Partisipasi pemimpin, yaitu diterapkan kepada bawahan yang memiliki tingkat kematangan dari sedang ke tinggi. Bawahan pada tingkat ini memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan suatu tugas yang diberikan. Ketidakinginan bawahan karena kurangnya keyakinan. Dalam hal ini pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah untuk mendengar dan mendukung asaha-usaha bawahan untuk menggunakan kemampuan yang telah dimiliki. Perilaku mendukung tanpa

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar Pengetahuan Pedagogik, dan Supervisi Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Tanjung Karang Timur

0 3 23

HUBUNGAN ANTARA SIKAP GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA GURU, DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI WILAYAH ABUNG LAMPUNG UTARA

2 15 191

HUBUNGAN ANTARA SIKAP GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA GURU, DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI WILAYAH ABUNG LAMPUNG UTARA

0 8 23

PENGARUH SUPERVISI DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN PASIR SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

3 15 89

PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL DAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN TANGGAMUS

1 18 72

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GADINGREJO

1 24 56

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah, Iklim Kerja, Motivasi Kerja dan Kompetensi Pedagogik terhadap Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Lampung Selatan

10 33 267

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO.

0 1 156

Pengaruh Pengalaman Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Minahasa Selatan.

0 0 2