pendidikan yang dapat digunakan untuk alat belajar dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan-pengetahuan mengenai hubungan
antar manusia yang terjadi di dalam kehidupan sebenarnya.
2.3.6 Role Playing Terstruktur structuring role playing
Di dalam role playing terstruktur fasilitator menentukan struktur permainan dan menjelaskannya kepada peserta permainan. Peserta diberi instruksi mengenai
hubungan antara pemeran utama dengan pemeran-pemeran yang lain, sifat-sifat pemain, situasi yang akan dimainkan, hal-hal lain yang ada kaitannya. Selain itu
juga diinformasikan tentang tujuan dan masalah-masalah yang akan dipresentasikan didalam permainan. Para pemain masih mempunyai kebebasan
untuk mencoba perilaku baru, mencoba berbagai cara, dan menentukan perilaku- perilaku yang mereka anggap penting. Di dalam permainan peranan terstruktur
kelompok merespon kepada situasi, isu-isu, dan bahan-bahan yang sudah dirancang oleh fasilitator.
2.3.7 Langkah-langkah Pelaksanaan Role Playing Terstruktur
Sebelum melakukan teknik role playing terstruktur, sebaiknya perhatikan prinsip-prinsip pokok yang ada role playing terstruktur Romlah, 1994: 57 yaitu:
1 Merumuskan tujuan khusus yang berupa perilaku yang didasarkan pada hasil pengamatan, wawancara, analisis data yang ada, analisis
kebutuhan-kebutuhan kelompok secara umum
2 Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada hubungannya dengan tujuan yang ingin dicapai
3 Membuat petunjuk untuk pemegang peran, pengamat, peserta permainan lain
4 Membuat format untuk bahan diskusi tentang masalah-masalah pokok yang dihadapi kelompok.
Langkah-langkah pelaksanaan role playing terstruktur secara umum adalah sebagai berikut:
1. Persiapan, pada tahap ini yang perlu dilakukan adalah a menentukan topik, b membuat garis besar cerita, dan c membuat skenario.
2. Pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah a menciptakan rapport hubungan baik, b melakukan tanya jawab, c menentukan kelompok
bermain, dan c menjelaskan tugas kelompok penonton. 3. Evaluasi dan diskusi, pada tahap evaluasi dan diskusi, konselor melakukan
evaluasi bersama sama tentang a perasaan para pemain, b alur cerita, c kesesuaian pemain dengan karakter yang dibawakan, d jalan keluar
dari cerita, e perilaku yang patut dicontoh. 4. Ulangan permainan, kegiatan role playing dilakukan jika kegiatan tersebut
masih belum mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.3.8 Keuntungan Teknik Role Playing