Pembahasan Hasil Uji Kimiawi

memperbaiki rasa karena lemak margarinbutter menyediakan dasar bagi serangkaian luas senyawa larut dalam lemak yang memberi rasa, lipid lebih mudah melintasi membran sel dari indra pengecap Lean, 2013. Hasil keseluruhan dari uji inderawi menunjukan bahwa semakin bertambahnya penggunaan tepung sorghum maka hasil yang diperoleh juga akan mengurangi kualitasnya dari segi rasa khas egg roll. Menurut uji inderawi panelis agak terlatih egg roll hasil eksperimen dengan penambahan tepung sorghum memiliki rasa yang masih menempel di lidah. Rasa khas egg roll semakin bertambahnya tepung sorghum maka semakin kurang nyata khas rasa egg roll. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kualitas inderawi pada egg roll hasil eksperimen ditinjau dari aspek rasa.

4.2.2 Pembahasan Hasil Uji Kimiawi

Berdasarkan hasil pengujian kimiawi yang dilakukan oleh Laboratorium Chem-Mix Pratama, Yogyakarta menguji 4 sampel egg roll hasil eksperimen untuk mengetahui kandungan protein dan serat kasar pada setiap sampel. Berdasarkan hasil analisa uji kandungan gizi yang telah dilakukan dapat diketahui hasil kandungan protein dan serat kasar menunjukan hasil yang berbeda-beda dapat dilihat pada Tabel 4.14. Dari hasil tersebut sampel A memiliki kandungan protein paling sedikit sebesar 5,8 sedangkan sampel B memiliki kandungan protein sebesar 7,1 sampel C memiliki kandungan protein lebih besar dibandingkan sampel B yaitu 7,2 dan sampel D memiliki kandungan protein paling banyak sebesar 7,5. Dari data tersebut menunjukan meningkatnya kandungan protein pada egg roll yang dihasilkan dimungkinkan karena penggunaan tepung sorghum lebih banyak. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kandungan protein masing-masing egg roll hasil eksperimen. Berdasarkan uji laboratorium Chem-mix Pratama protein pada tepung sorghum sebesar 6,34. Untuk kandungan serat kasar pada setiap sampel egg roll memiliki nilai yang berbeda-beda antar sampel. Pada sampel A memilki kandungan serat kasar sebesar 7,2020 paling sedikit dibandingkan dengan sampel yang lainnya. Sedangkan sampel B lebih tinggi dibandingkan dengan sampel A yaitu sebesar 7,5993. Pada sampel C memiliki kandungan serat kasar sebesar 7,9613 lebih rendah dibandingkan dengan sampel D yaitu sebesar 8,5778. Dari uji kimiawi yang dilakukan, semakin banyak penggunaan tepung sorghum maka kandungan serat kasar yang terkandung semakin tinggi karena kandungan serat kasar pada tepung sorghum lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu protein rendah sebesar 7-8. Berdasarkan uji laboratorium Chem-mix Pratama serat kasar pada tepung sorghum sebesar 9,03. Dapat disimpulkan bahwa egg roll tepung sorghum hasil eksperimen memiliki kandungan gizi yang tinggi dan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Sehingga presentase penggunaan tepung sorghum dapat mempengaruhi kandungan gizi yang terdapat pada egg roll tepung sorghum. Pada penelitian ini sampel egg roll hasil eksperimen yang penggunaan tepung paling banyak memiliki kandungan protein dan serat kasar tertinggi. Sedangkan sampel egg roll hasil eksperimen yang penggunaan tepung sorghum paling sedikit memiliki kandungan protein dan serat kasar paling rendah.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan