golongan musyarakah adalah semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka secara bersama-sama memadukan
seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Mudharabah
Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang popular dalam produk perbankan syariah yaitu mudharabah. Mudharabah adalah bentuk
kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal shahibul maal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola mudharib
dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dengan kontribusi 100 modal dari shahibul maal dan
keahlian dari mudharib.
b. Produk Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana
masyarakat adalah prinsip wadi ah dan mudharabah. 1
Prinsip Wadiah Prinsip Wadi’ah yang diterapkan adalah wadi ah yad dhamanah yang
diterapkan pada produk rekening giro. Wadi’ahdhamanah berbeda dengan wadi’ah amanah. Dalam wadi’ahamanah, pada prinsipnya harta titipan tidak
boleh dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sedangkan dalam hal wadi’ahdhamanah, pihak yang dititipi bank bertanggung jawab atas
keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. 2
Prinsip Mudharabah
Universitas Sumatera Utara
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal pemilik modal dan bank sebagai mudharib
pengelola. Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan murabahah atau ijarah seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula
dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Saat
bank menggunakannya untuk melakukan pembiayaan mudharabah, maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi2. Rukun
mudharabah terpenuhi sempurna ada mudharib – ada pemilik dana, ada usaha yang akan dibagi hasilkan, ada nisbah, ada ijab kabul. Prinsip
mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka.
2.3 Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional
Bank Syariah sama seperti bank konvensional adalah organisasi yang bertujuan mencari keuntungan . Hanya saja, Bank Syariah melarang riba atau
aktivitas bisnisyang tidak sesuai prinsip syariah. Aktivitas Bank Syariah didasarkan pada prinsip membeli dan menjual asset. Beberapa contoh dari
perbedaan antara sistem Bank Islam dan Bank Konvensional ditunjukkan dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Karakteristik Sistem Bank Islam
Sistem Bank Konvensional
Kerangka Bisnis
Fungsi dan operasi didasarkan pada hukum syariah.
Fungsi dan Operasinya didasarkan pada prinsip sekuler dan tidak
didasarkan pada hukum atau aturan suatu agama.
Melarang bunga dalam
pembiayaan Pembiayaan tidak berorientasi pada
bunga dan didasarkan pada prinsip pembelian dan penjualan asset
dimana harga pembelian termasuk profit margin dab bersifat tetap dari
semula Pembiayaan berorienasi pada
bunga dan ada bunga tetap atau bergerakl yang dikenakan kepada
orang yang menggunakan uang.
Melarang bunga pada
penyimpanan Penyimpanan tidak berorientasi pada
bunga tetapi pembagian keuntungan atau kerugian dimana investor dibagi
presentase keuntungan yang tetap ketika hal itu terjadi. Bank
memperoleh kembali hanya dari bagian keuntungan atau kerugian dari
bisnis yang dia ambil bagian selama periode aktivitas dari usaha tersebut.
Nasabah berorientasi pada bunga dan investor diyakinkan untuk
menentukan dari semula tingkat bunga dengan jaminan
pembayaran kembali pokok pembayaran.
Pembagian pembiayaan
dan ririko yang sama
Bank menawarkan kesamaan pembiayaan utnuk suatu usaha atau
proyek . Kerugian dibagi berdasarkan persentase bagian yang disertakan
sedangkan keuntungan berdasarkan persentase yang sudah ditentukan
diawal. Tidak secara umum menawarkan
tapi memungkinkan untuk perusahaan modal venture dan
investment banks. Umumnya mereka megambil bagian dalam
manajemen.
Restriction Pembatasan
Bank Syariah dibatasi untuk mengambil bagian dalam aktivitas
ekonomi sesuai dengan syariah. Tidak ada pembatasan.
Zakat Bank tidak boleh membiayai bisnis
yang terlibat dalam perjudian dan penjualan minuman keras . Dalam
sistem bank Islam yang modern salah satu fungsinya adalah mengumpulkan
dan mendistribusikan zakat. Tidak berhubungan dengan zakat.
Penaltyon Default
Tidak mengenakan tambahan uang dari kegagalan membayar.
Biasanya dikenakan tambahan biaya dihitung dari tingkat
bunga pada kasus kegagalan dalam membayar.
Universitas Sumatera Utara
Melarang Gharar
Transaksi dari kegiatan yang mengandung unsur perjudian dan
spekulsi sangat dilarang. Contoh: transaksi derivative dilarang karena
mengandung unsur spekulasi Perdagangan dan perjanjian dari
segala jenis derivative atau yang mengandung unsure spekulasi
diizinkan.
Customer relation
Status bank dalam berelasi dengan clients sebgai partner investor dan
entrepreneur pengusaha Status bank berelasi dengan
clients sebagai kreditur dan
debitur. Syariah
Supervisiory Board
Setiap bank harus memiliki syariah Supervisiory board untuk meyakinkan
bahwa semua aktivitas bisnis adalah sejalan dengan tuntutan syariah
Tidak dibutuhkan permintaan ini.
Statutory Requirement
Bank harus memenuhi persyaratan dari Bank Negara Malaysia dan juga
Guidelines Syariah. Harus memenuhi persyaratan dari
Bank Negara Malaysia saja.
Sumber : Abbas Mirakhor, 2008 : 10
2.4 Penelitian Terdahulu