Analisis tabel silang Jadwal Penelitian

27 kuisioner dengan responden yang merupakan etnis Tionghoa yang berada di Kecamatan Rantau Utara Kota Rantau Prapat. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua yang kita butuhkan Burhan Bungin, 2004. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data atau informasi dari buku-buku, jurnal yang diperoleh dari perpustakaan maupun situs internet, dan dokumen lain yang dianggap relevan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

2.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan. Singarimbun, 1995: 263. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis, yaitu:

a. Analisis tabel tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori. Singarimbun, 1995: 226

b. Analisis tabel silang

Teknik yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang satu mempunyai hubungan dengan yang lain sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Singarimbun, 1995: 273 Selanjutnya untuk memperoleh nilai yang jelas dari variabel yang dimaksud, maka perlu terlebih dahulu ditabulasikan bentuk tabel atau penentuan skor. Universitas Sumatera Utara 28

2.6 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Pra observasi  2. Acc judul  3. Penyusunan proposal penelitian    4. Seminar proposal penelitian  5. Revisi proposal penelitian   6. Penelitian lapangan    7. Pengumpulan dan anlisis data   8. Bimbingan    9. Penulisan laporan akhir    10. Sidang meja hijau  Universitas Sumatera Utara 29

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Kota Rantau Prapat Pada awalnya wilayah Kecamatan Rantau Utara merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bilah Hulu. Pada waktu Kecamatan Rantau Utara masih menjadi bagian dari Kecamatan Bilah Hulu, wilayah ini hanya terdiri dari tiga buah desa yang jaraknya sangat dekat dengan Kota Rantau Prapat. Ketiga desa yang dimaksud, yaitu Rantau Prapat, Padang Matinggi, dan Sirandorung yang berada di pinggir Kota Rantau Prapat. Seiring dengan pertumbuhan penduduk Kota Rantau Prapat, maka banyak penduduk yang bekerja di Rantau Prapat dan bertempat tinggal di ketiga desa ini sehingga desa ini semakin lama semakin ramai dan menyebabkan penduduk pun meningkat dengan pesat. Akhirnya daerah ini sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan lagi dengan kota Rantau Prapat, walaupun secara administrasif masih merupakan wilayah dari Kecamatan Bilah Hulu. Perkembangan ini juga ditunjang oleh kebijaksanaan pemerintah Kabupaten Labuhan Batu yang cenderung memperluas Kota Rantau Prapat ke sebelah utara. Perluasan kota ke sebelah utara ini sangat dimungkinkan karena topografi daerahnya yang merupakan dataran rendah sehingga sangat cocok untuk dijadikan pemukiman ataupun untuk mendirikan berbagai bangunan fasilitas umum. Berdirinya Kecamatan Rantau Utara bersamaan dengan keluarnya surat keputusan Mendagri No. 14II1983 sehingga berdirinya Kecamatan Rantau Utara akibat dari peningkatan status Kota Rantau Prapat menjadi kota administratif. Dalam keputusan Mendagri disebutkan bahwa kota administratif Rantau Prapat terbagi atas dua, yaitu Kecamatan Rantau Selatan dan Kecamatan Rantau Utara. Kecamatan Rantau Selatan Universitas Sumatera Utara