tertentu di luar mata pelajaran C2 dan C3; dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional. 11. Uji Kompetensi Keahlian
UKK merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
di akhir jenjang pendidikan dalam rangka sertifikasi sesuai dengan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia KKNI yang dilakukan oleh lembaga mandiri atau LSP P1.
C. Fokus
Penilaian Kinerja
Fokus penilaian di SMK adalah pP enilaian kinerja
yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan input, proses, dan keluaran output pembelajaran yang meliputi domain sikap, pengetahuan dan keterampilam. Penilaian kinerja dalam bentuk lainnya
adalah penilaian kinerjaautentik
yang menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan komponen input, proses dan output akan menggambarkan
kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, serta mampu menghasilkan dampak instruksional instructional effects dan dampak pengiring nurturant effects dari pembelajaran.
Penilaian autentik kinerja
sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran
seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat dan sebagainya.
Penilaian kinerjaautentik
mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam mengobservasi, menanya, menalar dan membangun jejaring. Penilaian
autentik kinerja
cenderung fokus pada tugas atau kontekstual, memungkinkan peserta didik menunjukan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan nyata
real life. Karenanya, penilaian autentik kinerja
sangat relevan dengan pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran di SMK.
Penilaian autentik kinerja
merupakan peningkatan penilaian yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sudah
dimilikinya dalam bentuk tugas antara lain: membaca dan meringkas nya
, melakukan eksperimen, mengamati, melakukan survei, membuat proyek, menyusun makalah, membuat
karangan dan diskusi kelas. Dengan demikian penilaian kinerjaautentik
dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik kinerja
dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan remedial, pengayaan enrichment, atau pelayanan konseling. Selain itu,
hasil penilaian kinerjaautentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
D. Prinsip-prinsip Penilaian
8
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada
data yang mencerminkan kemampuan yang
seharusnya diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai. 3.
Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender. 4.
Terpadu, berarti penilaian oleh pendidikyang menjadi merupakan
salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan. 6.
Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik. 7.
Sistematis, berarti penilaian yang
dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan. 9.
Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur. 2.
Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar prosedur dan kriteria yang jelas dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
3. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran dan berkesinambungan. 4.
Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporannya.
5. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 6.
Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur dan hasilnya.
9
7. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
8. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku. 9.
Edukatif, berarti penilaian bersifat mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
E. Ruang Lingkup Penilaian