PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA PERSERO DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009
Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI TERPENTING lanjutan k. Perpajakan
Pajak penghasilan badan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan yang dihitung dengan menggunakan tarif yang berlaku. Pajak kini adalah kewajiban pajak yang dihitung berdasarkan laba kena pajak pada tahun
berjalan. Pajak tangguhan adalah pengaruh pajak yang timbul karena adanya perbedaan temporer antara perlakuan akuntansi dengan ketentuan perpajakan terhadap aset dan kewajiban tertentu yang manfaat atau
bebannya akan dinikmati atau menjadi beban di masa mendatang.
Pada tanggal 20 Juli 2008, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah PP No. 51 tahun 2008 mengenai “Pajak Aset dan manfaat pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa
mendatang akan memadai untuk dikompensasikan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah diterima.
l. Kewajiban imbalan kerja 1. Dana pensiun
2. Kewajiban pasca kerja lainnya
gg ,
g j
Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi”, yang kemudian diubah dengan PP No. 40 tahun 2009. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pajak penghasilan dari usaha jasa konstruksi dikenakan pajak final untuk kontrak-
kontrak yang
ditandatangani sejak
tanggal 1
Agustus 2008
atau kontrak
sebelum 1
Agustus 2008
yang penyelesaiannya
sebelum 31 Desember 2008. Untuk kontrak yang ditandatangani sebelum 1 Agustus 2008 masih dikenakan pajak tidak
final.
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak, yang dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan UUTK No.13 tahun
2003. Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dikelola
oleh Dana Pensiun INTI. Pendanaan program pensiun ini dilakukan oleh Perusahaan dan karyawan dengan membayar iuran tahunan sesuai dengan jumlah minimum yang dipersyaratkan oleh ketentuan yang berlaku.
Kontribusi Perusahaan diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Efektif tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan PSAK 24 Revisi 2004 secara retrospektif. Menurut PSAK 24 ini, kewajiban imbalan paska kerja menurut UUTK dihitung dengan menggunakan metode
“projected unit credit ” dengan asumsi-asumsi tertentu yang antara lain meliputi tingkat bunga, umur pensiun dan tingkat gaji.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
15