BAB XVIII TRANSPLANTASI STEM CELL
Karena imonukompetensi pada fetus manusia tidak berkembang sampai usia kehamilan 18 minggu, dianggap fetus akan lebih mentoleransi terhadap antigen
asing yang dikenalkan sebelum waktu itu. Untuk alasan ini, transplantasi sel stem hemapoetik fetus dapat mengatasi beberapa penyakit hematologi atau bertindak
sebagai media penghantar pada transfer gen untuk pengobatan penyakit-penyakit genetik yang lain.
55
Transplantasi hematopoietik stem cell in utero dilakukan untuk mengatasi kelainan imunodefisiensi kongenital yang terpilih yaitu, imunodefisiensi kombinasi yang berat,
penyakit granulomatosa kronis, sindroma hiper IgM, dan lain-lain, serta hemoglobinopati yaitu, penyakit anemia bulan sabit dan thalassemia. Wanita hamil
yang mengandung fetus dengan resiko menderita kelainan ini, membutuhkan konseling untuk kemungkinan dilakukannya transplantasi prenatal untuk mengatasi
penyakit-penyakit ini, dan sebelumnnya dilakukan pemeriksaan CVS pada usia kehamilan 10 minggu untuk diagnosis dini prenatal.
55
Transplantasi stem cell in utero dapat dipertimbangkan apabila dicurigai adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit-penyakit tersebut. Pemeriksaan
ultrasonografi untuk ” dating” usia gestasi yang akurat, hal tersebut penting untuk
penentuan waktu transplantasi, karena hal ini akan mempengaruhi keberhasilan transplantasi. Banyak diagnosis penyakit dapat dibuat dengan analisis genetik pada
sel-sel trofoblas yang dikultur dari CVS.
53
Setelah diagnosis ditegakkan, pilihan terapi tergantung pada penyakit dan bersifat individual terhadap fetus. Pilhan kuratif misalnya adalah transplantasi sum-sum
tulang in utero.
55
b
a b
Gambar 20. a Variasi dan hambatan pada transplantasi fetus. Sumber –sumber sel donor yang
bervariasi telah digunakan pada transplantasi in utero, tetapi kebanyakan kasus-kasus menggunakan jaringan janin yang berasal dari abortus elektif atau sum-sum tulang orang tua janin. b
Stem cells dimasukkan perkutaneous melalui peritoneum fetus.
54,55
BAB XIX KESIMPULAN