BAB I PENDAHULUAN
Bedah pada fetus masih dirintis dan dilakukan hanya pada beberapa senter di dunia ini. Karena akan menimbulkan resiko substansial pada fetus dan ibu, pembedahan
dipertimbangkan untuk memperbaiki luaran pada fetus serta dibandingkan dengan komplikasi yang dapat terjadi, dan apabila segera tidak dilakukan operasi dapat
membahayakan fetus. Setiap prosedur pembedahan terlebih dahulu diuji keberhasilannya dengan menggunakan hewan percobaan. Prosedur-prosedur
pembedahan tersebut itu harus dievaluasi dengan ketat sebelum diterapkan secara luas pada manusia.
1
Sekitar 3 bayi-bayi yang lahir di Amerika Serikat setiap tahunnya mempunyai defek kelahiran yang kompleks. Orang tua bayi sering dibingungkan dengan pilihan untuk
menggugurkan janin atau merawat janin dengan kondisi apa adanya setelah lahir. Defek kelahiran tertentu, diperberat dengan proses persalinan dan kelahiran. Setelah
bayi lahir dapat timbul kecacatan yang nyata secara progresif atau kematian. Teknik Bedah Fetus menawarkan intervensi awal untuk menangani defek-defek tersebut
sebelum menjadi lebih serius dan membahayakan janin.
2
Sejarah mencatat prosedur invasif pada fetus yang pertama dilakukan pada tahun 1960-an, yaitu kateterisasi pada pembuluh darah fetus untuk transfusi pertukaran
dan kemudian prosedur itu ditinggalkan. Pada tahun 1970-an, pengalaman bertambah dengan perkembangan teknologi ultrasonografi yang mengarah ke
diagnosa yang lebih akurat pada defek-defek anatomi yang dijumpai sebelum bayi lahir. Pada tahun 1980-an, untuk mengaplikasi teknik bedah pada fetus manusia
terlebih dahulu, peneliti-peneliti banyak melakukan eksperimen dengan janin domba dan kera. Kemudian pada tahun 1981, untuk pertama kalinya di dunia, bedah fetus
terbuka dilakukan pada fetus manusia oleh Dr. Michael R. Harrison dari Universitas California San Francisco UCSF untuk mengkoreksi uropati obstruktif. Sampai saat
ini hanya empat tempat institusi medis di Amerika Serikat yang melakukan mayoritas prosedur bedah pada fetus yaitu, Universitas California San Francisco,
The Children’s Hospital of Philadelphia, Vanderbilt University Medical Centre, dan
Cincinnati Children’s Hospital Medical Centre. Rasional dan koreksi in-utero untuk bermacam-macam anomali fetus telah diteliti. Patofisiologi abnormalitas fetus yang
potensial dapat ditanggulangi dan dapat diperjelas pada hewan percobaan yang dilakukan eksperimen koreksi in utero.
1,3
a b
Gambar 1. a Dr. Michael R Harrison, merupakan orang yang pertama kali di dunia melakukan bedah pada
fetus terbuka. Sekarang beliau merupakan Direktur pada The Fetal Treatment Center di UCSF. b UCSF
Children’s Hospital merupakan tempat pertama kali di dunia dilakukan bedah pada fetus.
4,5
BAB II ANESTESI PADA BEDAH FETUS