Uji Multikolinieritas Uji Heterokedastisitas

Kriteria pengambilan keputusan: H : b 1 = b 2 = 0, H diterima F-hitung ≤ F-tabel artinya variabel independen secara bersama- sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. H 1 : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, H 1 diterima F-hitung F-tabel artinya variabel independen secara bersama sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

2.5. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

2.5.1. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang kuat kombinasi linier diantara variabel independen. Multikolinieritas dikenalkan oleh Ragnar Frisch 1934. Suatu model regresi linier akan menghasilkan estimasi yang baik apabila model tersebut tidak mengandung multikolinieritas. Multikolinearitas terjadi karena adanya hubungan yang kuat antara sesama variabel independen dari suatu model estimasi. Adanya multikolinieritas ditandai dengan: Variansi besar Interval kepercayaan lebar standard error tidak terhingga Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 1, α = 5, α = 10 Terjadi perubahan tanda atau berlawanan dengan teori estimasi R 2 sangat tinggi Universitas Sumatera Utara Ada banyak uji formal untuk mendeteksi keberadaan multikolinieritas yang dapat dilakukan, tetapi dalam tugas akhir ini hanya akan diberikan uji formal yang sangat populer, dan tersedia dalam paket program SPSS yaitu: Uji Eigenvalues dan Conditional Index , multikolinieritas ditenggarai ada di dalam persamaan regresi bila nilai Eigenvalues mendekati nol. Dan jika Conditional Index berada antara nilai 10 sampai 30 maka model mengandung multikolinieritas. Melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance TOL. Multikolinieritas tidak ada jika nilai VIF dan TOL mendekati angka 1.

2.5.2. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi apabila variabel pengganggu Error Term tidak mempunyai varian yang konstan sama untuk semua observasi sehingga residual variabel pengganggu tidak bernilai nol atau 2 2 i E . Ini merupakan pelanggaran salah satu asumsi klasik tentang model regresi linier berdasarkan metode kuadrat terkecil biasa. Heterokedastisitas pada umumnya lebih banyak ditemui pada data cross section yaitu data yang menggambarkan keadaan pada suatu waktu tertentu misalnya data hasil suatu survei. Keberadaan heterokedastisitas akan dapat menyebabkan kesalahan dalam penaksiran sehingga koefisien regresi menjadi tidak efisien dan dapat meyesatkan. Pengujian untuk mendeteksi heteroskedastisitas melalui metode grafik adalah sebagai berikut : Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa heteroskedastisitas merupakan suatu kondisi dimana Var μ i 2 tidak konstan. Oleh karena itu, bila nilai-nilai μ i 2 Universitas Sumatera Utara diplot dengan nilai-nilai variabel bebas akan ditemui suatu pola atau bentuk yang tidak random pola yang sistematis. Seperti beberapa plot di bawah ini : Gambar 2.3 Pola Hipotesis Residual Gambar a menunjukkan adanya pola yang sistematik , dimana semakin besar nilai Ỷ, fluktuasi μ i 2 semakin besar, gambar b menunjukkan adanya trend, dan gambar c menunjukkan pola yang mengikuti fungsi logaritma. Pola-pola sistematis ini menunjukkan Var μ i 2 tidak konstan untuk semua nilai Ỷ, atau variannya Heteroskedastis. Sedangkan pada gambar d, titik-titik pada gambar tersebut tidak mencerminkan suatu pola yang sistematis atau dapat dikatakan random. Dengan kata lain, Var μ i 2 konstan untuk semua nilai Ỷ, atau variannya Homoskedastis. Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, 2006:114 μ i 2 Ỷ c μ i 2 Ỷ d a b μ i 2 μ i 2 Ỷ Ỷ Universitas Sumatera Utara BAB 3 TINJAUAN UMUM TEMPAT RISET

3.1. Asuransi Sebagai Jasa

Dokumen yang terkait

Anallsis Pengaruh Jumlah Penduduk,Jumlah Penghasilan Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

2 166 60

Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

3 75 82

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi Jiwa Mitra Beasiswa Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Sumatera Utara

12 77 120

Analisis Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Terhadap Permintaan Produk Asuransi Jiwa Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Pematangsiantar

1 40 113

Analisis Struktur Organisasi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

0 36 70

Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB)Bumiputera 1912 Cabang Medan

1 36 92

Menganalisa Mekanisme Perhitungan Klaim Habis Kontrak Pada Produk Eka Waktu Ideal Di Asuransi Jiwa Bersama (Ajb) Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

7 115 81

PENGARUH ANGGARAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA OPERASIONAL PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 MEDAN.

1 4 13

Anallsis Pengaruh Jumlah Penduduk,Jumlah Penghasilan Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

0 0 14

Anallsis Pengaruh Jumlah Penduduk,Jumlah Penghasilan Dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan Produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

0 0 1