Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,001 ≤ 0,05, maka H ditolak  dan  H
1
diterima  artinya  ada  hubungan  linier  antara  tingkat  pendapatan  dan tingkat pendidikan terhadap tingkat permintaan.
Dapat  disimpulkan  bahwa  antara  tingkat  pendapatan  X
1
dan  tingkat pendidikan  X
2
berpengaruh  secara  simultan  dan  signifikan  terhadap  tingkat permintaan Y.
4.6. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
4.6.1.  Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas  adalah  suatu  kondisi  dimana  terdapat  hubungan  variabel independen  diantara  satu  dengan  lainnya.  Dalam  penelitian  ini  tidak  terdapat
multikolinieritas  diantara  variabel  independen.  Hal  ini  dapat  diperoleh  melalui ketentuan sebagai berikut:
1. Standard error tidak terhingga
Kenyataan  :  Pada  hasil  regresi  bahwa
standard  error
masing-masing  variabel mempunyai nilai tertentu yaitu 0,006 dan 47036,873.
2. Lebih  banyak  variabel  independen  yang  tidak  signifikan  daripada  yang
signifikan pada t-statistik. Kenyataan:  Pada  hasil  regresi  semua  variabel  independen  signifikan  H
1
diterima.
Universitas Sumatera Utara
3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori pada model estimasi
Kenyataan:  Pada  hasil  regresi  bahwa  tanda  pada  model  estimasi  tidak mengalami perubahan atau sesuai dengan model estimasi.
4. R
2
yang sangat tinggi Kenyataan: Pada hasil regresi nilai R
2
tidak terlalu tinggi.
Multikolinieritas  juga  dapat  dideteksi  melalui  nilai-nilai
Eigenvalues, Conditional Index
CI
,
VIF
dan
TOL
.
Dengan ketentuan sebagai berikut: 1.
Multikolinieritas  ditenggarai  ada  di  dalam  persamaan  regresi  bila  nilai
Eigenvalues
mendekati  nol.  Jika  CI  berada  antara  nilai  10  sampai  30,  maka model
mengandung multikolinieritas
moderat. Persamaan
Regresi mempunyai  multikolinieritas  yang  kuat  antar  variabel  bebasnya  bila  CI  di
atas 30. 2.
Multikolinieritas tidak ada jika nilai VIF dan TOL mendekati 1. Untuk  pembuktian  uji  di  atas,  kita  perhatikan  output  yang  dikeluarkan  oleh
Paket Program SPSS berikut:
Tabel 4.6 Collinearity Diagnostics
a
Model  Dimension  Eigenvalue Condition
Index CI Variance Proportions
Constant Tingkat
Pendapatan Tingkat
Pendidikan 1
1 2.235
1.000 .03
.03 .07
2 .686
1.805 .03
.02 .90
3 .079
5.319 .94
.96 .03
2 1
1.000 1.000
1.00 a. Dependent Variable: Tingkat Permintaan
Universitas Sumatera Utara
Pertama-tama  perhatikan  Tabel  4.6
Collinearity  Diagnostics
a
pada  kolom
Dimension
,
yang  perlu  dilihat  adalah  kode  „2‟  yang  merupakan  nilai
Eigenvalue
untuk  variabel  bebas  Tingkat Pendapatan  dan  kode  ‟3‟  untuk  Tingkat  Pendidikan.
Terlihat  bahwa  kedua  variabel  bebas  tersebut  mempunyai  nilai
Eigenvalue
yang mendekati  nol.  Artinya,  terdapat  multikolinieritas  antara  Tingkat  Pendapatan  dan
Tingkat Pendidikan. Akan tetapi bila dilihat nilai CI- nya, ternyata relatif kecil atau di bawah 10.
Untuk itu, maka kita perhatikan nilai VIF dan TOL- nya, sebagaimana tersaji
dalam tabel 4.7
Coefficients
a
.
Tabel 4.7 Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
TOL VIF
1 Tingkat
Pendapatan .940
1.064 Tingkat
Pendidikan .940
1.064 a. Dependent Variable: Tingkat Permintaan
Terlihat bahwa untuk regresi berganda dengan dua variabel bebas, baik nilai
TOL  maupun  VIF  untuk  Tingkat  Pendapatan  dan  Tingkat  Pendidikan  adalah  sama. Angka  TOL  yang  didapat  sebesar  0,940  angka  ini  mendekati  1,  begitupula  dengan
nilai  VIF-  nya  sebesar  1,064  yang  masih  dikatakan  mendekati  1.  Oleh  karena  itu, berdasarkan  indikator  ini,  dapat  disimpulkan  bahwa  kedua  variabel  bebas,  yaitu
Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan tidak mempunyai multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
4.6.2.  Uji Heterokedastisitas