Identitas Responden Berdasarkan Umur, Lama Bekerja dan Pendidikan

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Analisis Univariat

5.1.1 Identitas Responden Berdasarkan Umur, Lama Bekerja dan Pendidikan

Responden dalam penelitian ini adalah Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM yang bekerja di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung, jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 81 orang. Berdasarkan tabel 4.1. halaman 50 dapat diketahui bahwa dari hasil penelitian didapat bahwa proporsi kelompok umur tertinggi pada umur 32 - 37 tahun adalah sebanyak 19 responden 23,5. Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat di lahirkan sampai berulang tahun Hurlock, 1990. Hurlock 1998 dalam Wawan dan Dewi 2011 semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan, besarnya risiko serta sifat resistensi. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa umur merupakan suatu ukuran untuk menilai tanggung jawab seseorang dalam melakukan suatu kegiatan ataupun aktivitas. Berdasarkan tabel 4.2. halaman 50 dapat diketahui bahwa mayoritas responden bekerja 11 tahun adalah sebanyak 51 responden 63,0 . Secara garis besar penggolongan lama bekerja dibagi dalam 2 kelompok yaitu pekerja dengan lama bekerja ≤ 11 tahun dan pekerja dengan lama bekerja 11 tahun. Semakin lama seseorang bekerja menjadi TKBM akan semakin sering terpapar debu akibat dari Universitas Sumatera Utara kegiatan bongkar muat di Pelabuhan. Hal ini menunjukkan bahwa TKBM yang bekerja 11 tahun diharapkan telah memiliki pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang optimal, dan mampu melakukan pencegahan pneumokoniosis. Berdasarkan tabel 4.3. halaman 51 dapat diketahui bahwa mayoritas pendidikan responden adalah Sekolah Dasar SD sebanyak 41 responden 50,6 . Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup Wawan dan Dewi, 2011. Pemahaman TKBM sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pendidikan dapat mendewasakan seseorang serta berperilaku baik sehingga dapat memilih dan membuat keputusan dengan lebih tepat.

5.1.2 Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi dan Faktor Pendukung terhadap Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Primkop “Upaya Karya” Sektor II Ujung Baru Pelabuhan Belawan

0 71 124

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

Identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013

11 86 142

Hubungan faktor enabling dengan pemakaian alat pelindung diri (apd) pada tenaga kerja di pt. suwastama pabelan Titin

0 0 81

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

2 8 62

Alat pelindung diri

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pneumokoniosis 2.1.1. Definisi Pneumokoniosis - Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan L

0 0 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung Tahun 2013

0 0 7

Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung Tahun 2013

0 0 19