Analisis Bivariat Metode Analisis Data 1. Analisis Univariat

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan faktor predisposisi pengetahuan dan sikap, faktor pendukung ketersediaan APD dan faktor penguat dukungan koperasi TKBM dan dukungan petugas kesehatan dalam penggunaan APD dengan pencegahan pneumokoniosis pada TKBM di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung dengan menggunakan uji Chi square. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Pelabuhan Laut Kuala Tanjung terletak di Kabupaten Batubara, Pelabuhan Laut Kuala Tanjung yang terletak di Pantai Timur Sumatera Utara berjarak sekitar 130 km dari Kota Medan, Kuala Tanjung memiliki posisi yang sangat strategis berada di Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran utama dunia dan merupakan salah satu pelabuhan andalan dan salah satu selat tersibuk di dunia. Pelabuhan Laut Kuala Tanjung memiliki kedalaman alami 14 m pada jarak 2,7 km dari pantai yang tidak memerlukan pengerukan. Pelabuhan Laut Kuala Tanjung sangat menunjang dimana terdapat perusahaan-perusahaan skala besar seperti : PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM dan PT. Multimas Nabati Asahan MNA serta perusahaan industri lainnya. Potensi yang paling dominan adalah Crude Palm Oil CPO dan turunannya serta ingot aluminium yang berbentuk batangan sehingga Pelabuhan Laut Kuala Tanjung merupakan pelabuhan alternatif selain Pelabuhan Belawan untuk pengiriman hasil industri yang berada di Kabupaten Batubara dan sekitarnya keseluruh Indonesia maupun ekspor ke luar negeri. Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang baru terbentuk pada tahun 2007 pemekaran dari Kabupaten Asahan. Kabupaten Batu Bara berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara yang berbatasan dengan Selat Malaka. Luas Wilayah Kabupaten Batu Bara seluas 904,96 Universitas Sumatera Utara Km2 atan 90.496 Ha yang terdiri dari 7 kecamatan serta 100 desakelurahan defenitif. Letak geografis kabupaten ini berada di 2003’00” Lintang Utara LU dan 990’01’’- 100’00” Bujur Timur BT. Adapun batas administrasi Kabupaten Batu Bara yaitu : 1. Sebelah Utara : Kabupaten Serdang Berdagai 2. Sebelah Selatan : Kabupaten Asahan 3. Sebelah Barat : Kabupaten Simalungun 4. Sebelah Timur : Selat Malaka Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan Lima Puluh, dengan letak yang strategis tersebut Pelabuhan Laut Kuala Tanjung menjadi area penting arus lalu lintas perdagangan tingkat regional maupun dunia. Pada Pelabuhan Laut Kuala Tanjung disediakan lima dermaga sandar kapal dengan peruntukan dan fungsinya masing-masing, yaitu : 1. Dermaga A PT Inalum yaitu : Dermaga A khusus melayani bongkar bahan baku aluminium alumina in bulk, coal tar pitch dan petroleum coke, dermaga ini milik PT. Inalum namun dan berada di area kerja Pelabuhan Laut Kuala Tanjung. 2. Dermaga B PT Inalum yaitu : Dermaga B khusus melayani muat bahan jadi hasil olahan aluminium yaitu ingot, dermaga ini milik PT. Inalum namun tetap berada di area kerja Pelabuhan Laut Kuala Tanjung. Universitas Sumatera Utara 3. Dermaga C PT. Pelindo Kuala Tanjung Dermaga C ini melayani kapal dan bongkar muat barang antar pulau dan bongkar muat barang ekspor dan impor, seperti bahan baku pembuat semen clinker, gypsum. 4. Dermaga A PT. Multimas Nabati Asahan MNA Dermaga ini melayani kapal antar antar negara yang mengangkut muatan ekspor dan impor seperti CPO Crude Palm Oil dan turunannya. 5. Dermaga B PT. Multimas Nabati Asahan MNA Dermaga ini melayani kapal antar pulau serta antar negara yang mengangkut muatan ekspor dan impor seperti CPO Crude Palm Oil dan turunannya.

4.2. Analisis Univariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi dan Faktor Pendukung terhadap Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Primkop “Upaya Karya” Sektor II Ujung Baru Pelabuhan Belawan

0 71 124

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pekerja dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang Tahun 2013

2 29 157

Identifikasi bahaya dan gambaran perilaku penggunaan alat pelindung diri pada pekerja Laundry di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Tahun 2013

11 86 142

Hubungan faktor enabling dengan pemakaian alat pelindung diri (apd) pada tenaga kerja di pt. suwastama pabelan Titin

0 0 81

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

2 8 62

Alat pelindung diri

0 0 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pneumokoniosis 2.1.1. Definisi Pneumokoniosis - Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan L

0 0 29

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung Tahun 2013

0 0 7

Hubungan Faktor Predisposisi, Pendukung dan Penguat dalam Penggunan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Pencegahan Pneumokoniosis pada Tenaga Kerja Kongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Laut Kuala Tanjung Tahun 2013

0 0 19