1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan air memiliki kemampuan reproduksi secara anakkan maupun tunas rimpang dengan kecepatan reproduksi yang tinggi sehingga tumbuhan air
sering dianggap sebagai gulma. Salah satu jenis tumbuhan air adalah genjer Limnocharis flava L. Buchenau. Genjer dianggap sebagai gulma air di sawah
dan menghalangi saluran air untuk irigasi. Masyarakat setempat umumnya menggunakan genjer sebagai sumber makanan dan untuk meningkatkan ekonomi
mereka Tawan et al. 2007. Genjer merupakan tanaman yang biasa dikonsumsi masyarakat. Genjer tumbuh di rawa atau kolam berlumpur yang banyak airnya.
Gejer berasal dari daerah tropis Amerika, tetapi dapat tumbuh liar di daerah panas lainnya. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan masakan.
Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya dengan antioksidan misalnya vitamin C, beta karoten, vitamin E, dan flavonoid Alfa 2003.
Sayuran berdaun telah dilaporkan memiliki peran penting dalam nutrisi manusia, terutama sebagai sumber vitamin A, B, C, E, mineral, dan serat
makanan Almatsier 2004. Nilai gizi sayuran bervariasi sesuai dengan faktor lingkungan, perbedaan varietas, praktek budidaya, tahap pemanenan tanaman,
metode penyimpanan, pengolahan, dan persiapan Flyman dan Afolayan 2008. Salah satu sumber vitamin yang banyak terdapat pada sayuran hijau adalah
vitamin C. Vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak karena mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim,
oksidator serta oleh katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat apabila vitamin C dibiarkan dalam kondisi asam atau suhu rendah Winarno 2008.
Vitamin merupakan zat-zat organik yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dan pada umumnya tidak dibentuk oleh tubuh sehingga harus
didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur dan pemelihara kehidupan Almatsier 2004. Sedangkan mineral memegang peranan
penting dalam memelihara fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan Wirakusumah 2007 .
Penelitian mengenai tumbuhan air khususnya genjer, baik kandungan gizi maupun pengaruhnya setelah proses pemasakan saat ini masih sedikit. Informasi
ini diperlukan dalam bidang pendidikan sebagai sumber informasi ilmiah. Salah satu informasi penting yang perlu diketahui adalah jumlah vitamin dan mineral
pada genjer baik sebelum maupun setelah proses pemasakan. Genjer umumnya dikonsumsi masyarakat melalui proses pemasakan
pengukusan dan penambahan bumbu. Pemasakan atau pengukusan bahan makanan akan mempengaruhi kelarutan nilai gizi bahan makanan tersebut,
termasuk kandungan vitaminnya Haris dan Karmas 1989. Dengan adanya informasi kandungan gizi genjer khususnya vitamin C dan kandungan mineral,
baik pada genjer segar maupun setelah mengalami proses pemasakan pengukusan, maka diharapkan pemanfaatan genjer ke depan sebagai bahan
pangan akan lebih optimal.
1.2 Tujuan