MINYAK KELAPA SAWIT Pemanfaatan asap cair tempurung kelapa sebagai bahan pengawet ikan teri nasi (Stolephorus Commersonii, Lac.) segar untuk tujuan transportasi

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. MINYAK KELAPA SAWIT

Minyak kelapa sawit berasal dari ekstraksi buah tanaman kelapa sawit. Kelapa sawit menghasilkan dua macam minyak, yaitu minyak inti sawit Palm Kernel Oil yang diperoleh dari inti kelapa sawit dan minyak sawit kasar Crude Palm Oil yang diperoleh dari serabut mesokarp kelapa sawit Ketaren, 1986. Buah kelapa sawit yang digunakan untuk menghasilkan minyak adalah bagian luar dari daging buah yang dipanaskan menggunakan uap agar enzim lipolitiknya inaktif, selanjutnya ditekan dan diperas sehingga menghasilkan minyak sawit kasar CPO. CPO yang didapatkan mempunyai tingkat warna merah yang tinggi akibat adanya karoten. Buah sawit dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Buah sawit Lim, 2002 CPO memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan minyak inti sawit, yaitu minyak sawit kasar bersifat setengah padat pada suhu ruang dan memiliki pigmen karotenoid yang berwarna jingga-kemerahan sedangkan minyak inti sawit bersifat cair pada suhu ruang dan tidak mengandung karotenoid Muchtadi, 1992. Perbedaaan ini disebabkan oleh perbedaan jenis dan jumlah rantai asam lemak yang membentuk trigliserida dalam kedua minyak tersebut Ong et al., 1990. Minyak sawit memiliki dua komponen asam lemak yang terbesar, yaitu asam palmitat dan asam oleat. Asam palmitat C16:0 merupakan asam lemak jenuh rantai panjang yang memiliki titik cair melting point yang tinggi, yaitu 64°C. Kandungan asam palmitat yang tinggi ini membuat minyak sawit lebih tahan terhadap oksidasi ketengikan dibanding jenis minyak lain. Asam oleat C18:1 merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang dengan panjang rantai C 18 dan memiliki satu ikatan rangkap. Titik cair asam oleat lebih rendah dibanding kernel mesokarp cangkang 5 asam palmitat, yaitu 14°C Ketaren, 1986. Komposisi asam lemak pada minyak sawit dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi asam lemak pada minyak sawit Asam lemak Berat molekul Persentase Asam laurat C12:0 200 0.2 Asam miristat C14:0 228 11 Asam palmitat C16:0 256 44.0 Asam palmitoleat C16:1 254 0.1 Asam stearat C18:0 284 4.5 Asam oleat C18:1 282 39.2 Asam linoleat C18:2 280 10.1 Asam linolenat C18:3 278 0.4 Asam arakidat C20:1 312 0.4 Sumber: Ong et al. 1990 Selain mengandung asam-asam lemak, CPO juga mengandung lebih kurang 1 komponen minor yang terdiri dari karotenoid, tokoferol, tokotrienol, sterol, fosfolipid, glikolipid, terpen, gugus hidrokarbon alifatik, dan kotoran. Komponen terbesar dari karotenoid yang terdapat dalam CPO adalah β-karoten 56 dan α-karoten 35 Gee, 2007. Komposisi komponen-komponen minor dalam CPO secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2. Pada umumnya, pemanfaatan minyak sawit masih didominasi untuk produk pangan. Sekitar 90 minyak sawit digunakan untuk produk-produk pangan seperti minyak goreng, minyak salad, margarin, shortening, vanaspati, dan sebagainya, sedangkan sisanya 10 digunakan untuk produk-produk nonpangan Muchtadi, 1992. 6 Tabel 2 . Komponen minor dalam CPO Komponen minor Kandungan ppm Karotenoid 500-700 Tokoferol dan tokotrienol 600-1000 Sterol 326-627 Fosfolipid 5-130 Triterpen alkohol 40-80 Metil sterol 40-80 Squalen 200-500 Dolikol dan poliprenol 81 Hidrokarbon Non-terpenoid hidrokarbon Ubiquinon 50 30-50 10-80 Sumber: Gee 2007

B. MINYAK SAWIT MERAH