2.6 Penyebaran
Jabon memiliki sebaran alami yang luas, mulai dari India sampai Papua New Guinea, yaitu Nepal, Bengal, Assam, Ceylon, Vietnam, Burma,
Semenanjung Malaya, Serawak, Sabah, Indonesia, Filipina, Papua New Guinea, Cina, dan Australia. Walaupun Cina bukan termasuk daerah habitat asli jabon,
tetapi jabon masih bisa tumbuh di sana. Di luar habitat alaminya jabon juga telah ditanam di Costa Rica, Puerto Rica, Afrika Selatan, Suriname, Taiwan, dan
Venezuela. Di Indonesia sendiri jabon memiliki daerah penyebaran alami hampir di seluruh wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa Barat, Jawa timur,
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Di Maluku terdapat sebaran jabon A. macrophyllus yang dikenal dengan
sebutan jabon merah. Jenis ini memiliki sebaran yang lebih terbatas dibandingkan dengan jabon pada umumnya Mansur dan Tuhateru 2010.
2.7 Syarat Tumbuh
Jabon memiliki toleransi tempat tumbuh yang sangat luas yaitu pada ketinggian dengan
kisaran 0−1.000 mdpl, tetapi ketinggian optimal yang menunjang produktivitasnya adalah kurang dari 500 mdpl. Kondisi lingkungan
tumbuh yang dibutuhkan oleh jabon adalah tanah lempung, podsolik coklat, dan aluvial lembab yang biasanya terpenuhi di daerah pinggir sungai, daerah peralihan
antara tanah rawa, dan tanah kering yang kadang-kadang tergenangi air. Umumnya jabon ditemukan di hutan sekunder dataran rendah dan dijumpai di
dasar lembah, sepanjang sungai dan punggung-punggung bukit. Jabon juga dapat tumbuh di tanah yang liat, lempung podsolik coklat, tanah tuf halus, atau tanah
berbatu. Jabon termasuk tanaman yang toleran terhadap tanah masam, tetapi pertumbuhannya menjadi kurang optimal bila ditanam pada lahan berdrainase
jelek. Kondisis iklim tempat tumbuh yang sesuai untuk tanaman jabon adalah tipe iklim basah sampai kering dengan tipe curah hujan A sampai D menurut Schmidt
Ferguson Mansur dan Tuhateru 2010. Jabon yang ditanam pada lahan yang memiliki kedalaman air tanah yang
dangkal atau di tempat yang tergenang air biasanya pertumbuhannya akan terganggu meskipun tidak sampai menyebabkan kematian. Genangan air bisa
menyebabkan pertumbuhan jabon menjadi tidak produktif, daun menguning dan
rontok, serta jarak antar ruas menjadi pendek, dan cabang terkumpul di bagian pucuk pohon Mansur dan Tuhateru 2010.
2.8 Hama dan Penyakit