Aktifitas Makan Aktifitas Harian

1. Aktifitas Makan

Owa Jawa merupakan primata frugivora, dimana komposisi makanannya sebagian besar adalah buah-buahan masak yang kaya gula dan banyak mengandung air, selain itu Owa Jawa juga memakan serangga sebagai pengganti protein, bunga dan daun sebagai pengganti serat. Owa Jawa memenuhi kebutuhan minum melalui kandungan air dalam buah yang dimakannya. Berdasarkan penelitian Rahayu 2002 di Cikaniki TNGHS, teridentifikasi 34 jenis pakan Owa Jawa, diantaranya berasal dari famili Moraceae seperti Hamerang Ficus globosa, Kiara Ficus involuctra dan Darangdan Ficus sinuata serta beberapa jenis dari famili Fagaceae seperti Saninten Castanopsis argentea dan Ki anak Castanopsis acuminatissima. Berdasarkan hasil pengamatan, individu betina pradewasa Asri memiliki alokasi makan terbesar dengan nilai persentase 53,74, hal ini dikarenakan individu muda membutuhkan banyak suplemen energi dalam fase masa pertumbuhannya. Ayu dan Kety sebagai individu betina dewasa dari kedua kelompok Owa Jawa yang diamati juga memiliki alokasi waktu makan yang cukup besar, yaitu 49,88 dan 48,56. Hal ini diduga berkaitan dengan kondisi betina dewasa yang membutuhkan suplemen nutrisi lebih banyak untuk menyusui anakan yang masih berada dalam gendongannya. Jantan dewasa dari kedua kelompok memiliki proporsi aktifitas makan yang lebih rendah dibandingkan dengan betina, yaitu pada Aris 48,39, dan Kumis 41,73, hal ini diperkirakan berkaitan dengan tugas dan peranan individu jantan untuk melindungi kelompok dari ancaman dan gangguan sehingga jantan lebih banyak mengawasi dan hal ini berpengaruh terhadap perilaku makannya. Dalam mencari pohon pakan, Owa Jawa akan melakukan pengamatan sekilas screening sambil terus bergerak di dalam wilayah jelajahnya untuk mencari buah yang telah masak. Owa Jawa selalu bergerak secara berkelompok dan dipimpin oleh individu betina dewasa yang kemudian diikuti oleh individu lainnya. Individu Owa Jawa tidak selalu melakukan aktifitas makan dalam satu pohon yang sama, terkadang mereka melakukan aktifitas makan pada pohon yang berbeda tetapi tetap dengan lokasi dan jarak yang cukup berdekatan agar dapat mengontrol keberadaan antar individu. Aktifitas makan biasa dilakukan Owa Jawa pada tajuk bagian tengah dimana kemungkinan pada bagian tajuk ini memproduksi pakan yang lebih banyak dibandingkan pada tajuk bagian atas. Selain itu, Owa Jawa mampu meraih pakan yang berada di ujung ranting dan lokasi yang sulit sekalipun, hal ini karena Owa Jawa memiliki pergelangan tubuh dan jari-jari yang panjang dan elastis. Saat cuaca semakin terang, maka aktifitas makan pun akan semakin meningkat. Tetapi pada siang hari saat suhu udara naik, aktifitas makan mengalami penurunanan karena Owa Jawa lebih memilih beristirahat untuk memulihkan energi yang telah digunakannya, dan aktifitas ini akan kembali mengalami peningkatan ketika hari menjelang sore sampai saat Owa Jawa mencapai pohon tidurnya. Terdapat tiga sikap tubuh yang dilakukan Owa Jawa saat melakukan aktifitas makan, yaitu duduk, berdiri dan bergantung. Sebelum makan, Owa Jawa akan memilih dengan menggunakan tangan apakah buah yang akan dimakannya masak atau tidak, mengambilnya, kemudian memasukkan ke dalam mulut, menggigit, mengunyah dan menelannya. Saat akhir aktifitas makan, Owa Jawa akan menjilati jari- jarinya untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tertinggal. Biasanya di sela-sela waktu aktifitas makannya, Owa Jawa akan membuang kotoran dengan posisi duduk maupun bergantung dengan persentase rata- rata sebesar 1,27, dan kemudian akan kembali melanjutkan aktifitasnya. Aktifitas makan dapat berlangsung sepanjang hari selama waktu aktifnya. Selain itu, Owa Jawa dapat bertahan di dalam satu pohon pakan tertentu dalam waktu yang cukup lama 2-3 hari selama pohon tersebut memiliki kekayaan pakan yang berlimpah. a b Gambar 4. Sikap tubuh Owa Jawa saat makan, a bergantung, b berdiri

2. Aktifitas Berpindah